Asal-usul Shabu Shabu, Sajian Populer di Restoran All You Can Eat

13 Juli 2018 15:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shabu shabu (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Shabu shabu (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Di antara banyaknya pilihan makanan yang tersedia di restoran all you can eat, shabu shabu menjadi salah satu menu yang selalu habis diburu penikmatnya. Terdiri dari irisan tipis daging, aneka sayuran, dan jamur yang dicelup ke dalam rebusan air, sajian khas Jepang ini memiliki cita rasa gurih yang sangat cocok disantap beramai-ramai.
ADVERTISEMENT
Meski menjadi menu populer di banyak restoran all you can eat, apakah kamu tahu mengenai asal-usul nama shabu shabu yang hangat menyegarkan ini?
Dilansir Live Japan, konon shabu shabu pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950-an di Osaka, Jepang. Terdiri dari irisan tipis daging sapi dan aneka sayuran yang direbus bersamaan, shabu shabu termasuk ke dalam nabemono yaitu jenis makanan yang dimasak dan disajikan dengan panci besar.
Menurut Chef Umemoto, seorang koki sekaligus ahli Omi Hime Beef asal Jepang, menuturkan bahwa penyebutan shabu shabu berasal dari cara masak daging yang diayun-ayunkan ke dalam panci berisi air hingga setengah matang. Proses mencelup daging inilah yang menghasilkan suara mendesir swish swish atau shabu shabu dalam pelafalan orang Jepang.
ADVERTISEMENT
"Yang disebut shabu shabu itu sebenarnya lahir dari bunyi yang dihasilkan saat memasukkan daging yang disebut swish swish atau shabu shabu oleh orang Jepang," ujar Chef Umemoto saat ditemui kumparanFOOD di Kahyangan Restaurant.
Ya, di negara asalnya, cara tepat untuk memasak shabu shabu adalah cukup mengayunkan daging ke dalam air panas sebanyak tiga hingga empat kali hingga berubah warna lebih pucat. Cara ini sering dilakukan karena daging sapi Jepang terkenal akan kualitasnya yang baik, sehingga rasanya tetap lezat dan tidak amis meski dimasak dalam waktu singkat.
"Rata-rata sapi mereka (Jepang) dimakan mentah pun tidak ada masalah. Itu bagian dari budaya Jepang untuk mengkonsumsi daging sapi setengah matang. Yang benar adalah dua sampai tiga kali (mencelupnya)," tambah Chef Umemoto.
Shabu shabu (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Shabu shabu (Foto: Thinkstock)
Bahkan, proses pemasakan singkat inilah yang membuat cita rasa daging semakin juicy dengan lemak yang masih meleleh saat disantap. Biasanya shabu shabu yang telah matang akan disajikan dengan beberapa saus pelengkap, seperti ponzu atau saus asam-asin yang terbuat dari campuran kecap asin, lemon, serta bawang putih, dan saus wijen ala Jepang yang lembut dan creamy.
ADVERTISEMENT
Saat ini, sajian shabu shabu tak hanya terdiri dari daging sapi dan sayur-mayur saja. Kini banyak inovasi shabu shabu dengan menambahkan bahan-bahan lain seperti daging ayam, seafood, hingga daging babi sehingga rasanya pun lebih kaya dan bervariasi.
Bagaimana menurutmu?