Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Hari Raya Paskah tak hanya diperingati dengan beribadah, tapi juga berbagai tradisi. Tiap-tiap negara punya tradisi yang berbeda-beda, tapi, ada satu hal yang seragam: telur Paskah.
ADVERTISEMENT
Ya, Kebangkitan Isa Almasih ini identik dengan telur --bukan hanya untuk disantap, tapi juga dihias dengan cat warna-warni. Tak hanya itu, telur ini juga biasa disajikan dalam bentuk cokelat.
Sebenarnya, adakah makna dari adanya telur di Hari Raya Paskah, dan bagaimana ia bisa menjadi ikon di Hari Besar tersebut?
Laman Time melansir, kemunculan telur Paskah dimulai pada abad pertengahan dalam sejarah Eropa --sekitar abad ke-5 sampai abad ke-15 Masehi. Menurut beberapa ahli, telur Paskah pertama justru berasal dari tradisi keagamaan yang berbeda.
Banyak akademisi yang percaya, kalau Paskah pertama kali berasal dari festival Anglo-Saxon yang merayakan Dewi Eastre, dan kedatangan musim semi, dalam artian kebangkitan alam setelah musim dingin.
"Beberapa misionaris Kristen berharap kalau merayakan Hari Besar Kristen di waktu yang bersamaan dengan festival tersebut akan meningkatkan pertobatan, apalagi bila ada simbol-simbol yang diikutsertakan. Telur merupakan salah satu bagian dari perayaan Eastre. Biasanya, telur dimakan di festivval tersebut dan dikubur dalam tanah untuk mendorong kesuburan," ungkap Carole Levin, Profesor Sejarah dan Direktur Abad Pertengahan dan Program Studi Renaisans di Universitas Nebraska, seperti dikutip dari Time.
ADVERTISEMENT
Telur, yang menjadi simbol kuno sebagai kehidupan kuno, dalam perspektif Kristen lalu dijadikan sebagai representasi kebangkitan Yesus.
Dilansir History, kegiatan menghias telur yang kerap mewarnai perayaan Paskah baru muncul sekitar abad ke-13. Tradisi ini diperkirakan muncul karena adanya larangan untuk mengonsumsi telur selama masa Prapaskah. Selama berabad-abad, umat gereja Kristen menahan diri dari konsumsi telur, daging, anggur, keju dan susu pada rentang waktu tersebut.
Orang-orang pun mengecat dan menghias telur-telur tersebut untuk menandai berakhirnya masa puasa, lalu mengonsumsinya saat Paskah tiba.
Sedangkan, dilansir Time, salah satu telur pertama yang dicat warna-warni ada dalam sejarah Inggris, tepatnya pada tahun 1290. Saat itu, keluarga Edward I membeli 450 telur yang dilapisi dengan lembaran emas untuk dikirimkan ke pasukan kerajaan saat Paskah. Keterangan ini dimuat dalam buku Stations of the Sun: A History of the Ritual Year in Britain oleh Ronald Hutton, profesor sejarah di University of Bristol.
ADVERTISEMENT
Dalam buku tersebut juga disebutkan, bahwa dua abad setelahnya, Vatikan mengirim Henry VII sebuah telur yang dilapisi pelindung perak sebagai hadiah musiman.
Penduduk desa di Inggris pada abad ke-13 pun membawakan kado Paskah berupa telur untuk bangsawan mereka setiap Hari Besar. Pada masa itu, telur juga menjadi persembahan khusus untuk dibawa ke gereja saat Jumat Agung.
Baru pada akhir abad ke-19 dan awal abad-20, telur Paskah yang dicat warna-warni menjadi sesuatu untuk diberikan kepada anak-anak, ketimbang sebagai persembahan untuk gereja, orang miskin, atau pemerintah setempat.
Awal mula kemunculan cokelat telur Paskah
Lalu, bagaimana cokelat berbentuk telur mulai populer untuk disajikan saat Paskah? Dikutip dari Financial Times, cokelat berbentuk telur Paskah pertama kali diproduksi oleh JS Fry di Bristol, Inggris, pada tahun 1873.
ADVERTISEMENT
Cokelat tersebut dihias manual menggunakan tangan untuk menyesuaikan selera orang-orang di era Victoria, dan dibuat dari dark chocolate. Bila dibandingkan dengan standar rasa cokelat saat ini, cita rasanya cenderung lebih pahit dan bertekstur kasar. Kendati demikian, cokelat ini tergolong sebagai hadiah yang mahal dan mewah.
Melansir situs resmi Cadbury, perkembangan pengolahan cokelat terbesar baru terjadi saat Belanda menemukan alat untuk memisahkan mentega kakao dari biji kakao, pada tahun 1828. Kemudian, di tahun 1866, kakak beradik Cadbury memperkenalkan kakao murni dan menciptakan cokelat yang lebih lezat.
Variasi dekorasi pada cokelat Paskah pun dikembangkan oleh Cadbury bersaudara. Dan pada tahun 1905, mereka meluncurkan milk chocolate batangan, yang juga dijadikan sebagai bahan utama pembuatan cokelat telur Paskah. Alhasil, cokelat berbentuk telur Paskah jadi makin populer setelahnya.
ADVERTISEMENT
Cadbury bersaudara bisa dibilang mendominasi pangsa pasar cokelat telur Paskah hingga bertahun-tahun kemudian. Pada tahun 1960, mereka kembali meluncurkan produk cokelat telur Paskah yang dikhususkan bagi anak-anak. Kemasannya lebih menarik, dan ramah anak.
Sejak kemunculan cokelat telur tersebut, pasar penjualan telur Paskah anak-anak pun tergeser, membuat harganya anjlok. Bila sebelumnya orang-orang hanya bisa memberikan satu butir telur untuk anak-anak, kini anak-anak bisa mendapatkan setengah lusin telur --saking murahnya.
Sekarang, produk cokelat telur Paskah sudah sangat banyak ragamnya. Tak hanya berbentuk oval saja, tapi juga ada yang diberikan isian krim. Peminatnya pun bukan cuma anak-anak, tapi juga semua kalangan, termasuk orang dewasa.
Live Update