news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Bahaya Mengkonsumsi Olahan Daging Merah Saat Sahur

1 Juni 2018 9:59 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips membuat daging tidak alot (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Tips membuat daging tidak alot (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menjalankan ibadah puasa selama 12 jam lebih menuntut kita untuk mengkonsumsi makanan bergizi saat sahur. Ya, makanan yang bernutrisi akan membuat tubuh lebih bertenaga selama seharian berpuasa.
ADVERTISEMENT
Dan, salah satu makanan yang sering disantap saat sahur adalah olahan daging. Dengan teksturnya yang padat, daging dipercaya dapat membuat perut kenyang lebih lama.
Namun, meski daging mengandung protein yang dapat menghasilkan energi serta memaksimalkan proses metabolisme di dalam tubuh, ternyata olahan daging tidak terlalu dianjurkan untuk sahur, lho. Menurut Eka Herdiana, seorang ahli gizi dari Nestlé Indonesia, daging, terutama daging merah memiliki kandungan protein tinggi yang lebih sulit dicerna dibandingkan sumber protein lainnya.
Ilustrasi Marinasi Daging (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Marinasi Daging (Foto: Thinkstock)
"Kalau bisa jangan konsumsi protein tinggi saat sahur seperti daging merah. Karena protein itu paling sulit dicerna oleh tubuh, apalagi yang proteinnya tinggi," terang Eka Herdiana saat ditemui dalam acara 'Fast and Fabulous' di Almond Zucchini, Jakarta Selatan (30/5).
ADVERTISEMENT
Daging yang sulit dicerna akan membuat sistem pencernaan bekerja dengan lebih keras. Hal ini akan berakibat pada rasa lemas dan lesu yang lebih rentan datang saat tengah melaksanakan ibadah puasa.
"Nantinya energi kita habis cuma untuk mencerna protein. Padahal kita butuh energi untuk melakukan aktivitas yang lain," tambahnya.
Ilustrasi daging (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daging (Foto: Unsplash)
Tak hanya kandungan proteinnya yang sulit dicerna, olahan daging juga umumnya dimasak dengan aneka tambahan bumbu dan bahan-bahan lain yang tinggi minyak dan garam. Bahan-bahan tinggi lemak dan garam inilah yang membuat olahan daging kurang cocok disajikan saat sahur.
Seperti diketahui, selain dapat membuat bobot tubuh tidak stabil, minyak dan garam tinggi yang ada di dalam makanan akan menyebabkan tubuh kekurangan cairan sehingga mudah haus dan lemas. Selain itu, konsumsi minyak berlebihan juga akan meningkatkan risiko terkena penyakit degeneratif yang pastinya dapat menganggu ibadah puasa.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, bukan berarti kita tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung protein. Untuk mendapatkan manfaat protein yang berguna bagi tubuh, Eka menyarankan untuk mengganti protein daging dengan makanan berprotein lain seperti telur, tahu, atau tempe yang lebih mudah dicerna. Selain tidak membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras, makanan tersebut juga memiliki kandungan lemak yang jauh lebih rendah dibandingkan daging merah.
Tak hanya mencari alternatif menu protein yang lebih mudah dicerna, kamu juga dapat menyiasatinya dengan mengkombinasikan olahan daging dengan aneka sayuran tinggi serat dan air. Dan, yang terpenting adalah mengolah daging dengan cara yang lebih sehat seperti dipanggang atau direbus.