Bean Belt dan Eksotisme Rasa Kopi Nusantara

1 Oktober 2019 22:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani memanen kopi arabika di Desa Mekarmanik, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Petani memanen kopi arabika di Desa Mekarmanik, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
Kopi Indonesia dikenal punya cita rasa yang begitu beragam. Jejak rasa dalam tiap sesapannya begitu kaya, meninggalkan kesan tersendiri bagi para penikmatnya.
ADVERTISEMENT
Eksotis, dan penuh karakter. Ia tak hanya disesap di rumah sendiri, tapi juga populer di berbagai negara, menyebar ke penjuru dunia. Rahasia kenikmatan seduhan kopi Nusantara cuma satu; letak geografis Indonesia yang berada di sabuk kopi --atau istilah di dunia perkopiannya, bean belt.
Sejatinya, bean belt adalah wilayah yang berada di antara garis lintang selatan dan lintang utara.
Daerah di tengah-tengah garis khayal ini memiliki karakteristik wilayah yang sangat ideal bagi pertumbuhan kopi. Temperatur udara yang stabil, curah hujan sedang, tanah subur, serta sinar matahari yang teduh.
Tak cuma satu wilayah saja, namun ada tujuh daerah di Indonesia yang dilintasi oleh bean belt. Ini juga yang membuat Indonesia menjadi penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia. Mengutip dari buku KOPI: Indonesian Coffee Craft & Culture keluaran Bekraf, berikut tujuh wilayah utama penghasil kopi dengan karakteristik istimewa:
ADVERTISEMENT
1. Sumatra Utara
Kopi dari Sumatra Utara Foto: Shutter Stock
Dikelilingi oleh dataran tinggi dan tanah yang begitu subur, membuat berbagai jenis kopi kualitas spesialti tumbuh jamak di wilayah Sumatra Utara.
Dipadukan dengan kadar mineral yang tinggi dari abu vulkanik, menjadi tempat tumbuh kopi Arabika yang sempurna. Kopi Arabika dari Sumatra tersohor akan aromanya yang kompleks serta cita rasa nan khas. Para ahli kopi mendeskripsikan profil kopi asal Sumatra yang punya body tebal, earthy, berkadar asam rendah, dengan notes rempah.
2. Sumatra Selatan
Kopi dari Sumatra Selatan Foto: Shutter Stock
Wilayah Sumatra bagian selatan menjadi rumah bagi kopi Robusta berkarakter unik dan kaya rasa. Daerah ini memainkan peran penting pada produksi kopi Indonesia, menyumbang dua per tiga dari pendapatan tahunan negara. Ini membuat Indonesia menjadi negara penghasil kopi Robusta terbesar nomor dua di dunia, setelah Vietnam.
ADVERTISEMENT
Tiap-tiap daerah di Sumatra Selatan pun menghasilkan varietas Robusta dengan karakter yang beragam. Robusta dari Lampung, cenderung bercita rasa pahit dan kuat. Sementara wilayah Lampung Selatan menghasilkan kopi yang rasanya lebih manis dan asam, dengan cecapan notes cokelat dan kacang.
3. Jawa
Ilustrasi kopi Jawa Foto: Shutter Stock
Daerah Jawa sangat lekat dengan sejarah kopi, mengingat pulau ini merupakan tempat tumbuhnya beberapa perkebunan kopi tertua di dunia, peninggalan sejak jaman kolonial Belanda.
Di daerah Jawa Timur, ada PT Perkebunan Negara XII yang berlokasi di lembah Gunung Ijen. Bergeser ke provinsi Jawa Tengah, ada warisan perkebunan di Magelang.
Tak hanya berupa peninggalan, sebagian besar perkebunan kopi di Jawa dipegang oleh para petani kecil, mengontrol lebih dari 75 persen area produksi di pulau tersebut.
ADVERTISEMENT
4. Kepulauan Sunda Kecil
Kopi Kintamani Foto: Shutter Stock
Bali, Flores, dan Sumbawa juga menjadi tempat penghasil single origin terbaik. Hampir semua kopi yang diproduksi di daerah ini merupakan varietas Arabika. Dari Bali, ada kopi Kintamani yang sudah terkenal, dengan tingkat keasaman sedang dan karakter fruity.
Lalu, Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur punya kopi Bajawa dan Manggarai. Berlokasi di Kabupaten Ngada, Bajawa menjadi daerah penghasil kopi Arabika tertinggi di Flores.
Sedangkan penghasil kopi di daerah Manggarai terbagi jadi tiga wilayah; Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur. Dua lokasi pertama lebih banyak memproduksi kopi Robusta berkualitas, sedangkan daerah Manggarai Timur lebih dikenal sebagai penghasil kopi Arabika.
5. Kalimantan
Petani memetik biji kopi Liberika di perkebunan Desa Parungmulya, Ciampel, Karawang, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019). Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Dari sekian ratus varietas kopi yang ada di dunia, hanya empat yang diproduksi secara komersil. Robusta, Arabika, Excelsa, dan Liberica. Sayangnya, hanya sedikit orang yang mengonsumsi Liberica, sekitar satu persen dari para peminum kopi global.
ADVERTISEMENT
Dan, salah satu penghasil kopi Liberica terbaik di dunia adalah Indonesia; tepatnya Kalimantan. Karakter kopinya terbilang unik dan tak biasa. Kopi Liberika punya cecapan rasa kacang yang sedikit pahit, dengan notes cokelat dan manisnya buah beri matang, plus cecapan rasa khas floral dan rempah.
6. Sulawesi
Kopi Toraja Foto: Shutter Stock
Pada tahun 1889, perang perebutan bisnis kopi di Toraja oleh kerajaan utara dan selatan pernah pecah. Kala itu, kopi sangat dihargai layaknya logam mulia. Hingga kini, ia telah menjadi bagian penting dari budaya lokal.
Berkat karakteristiknya yang unik, jumlah peminat kopi Toraja sangatlah tinggi. Cita rasanya begitu seimbang, dengan notes buah matang dan dark chocolate. Sedikit lebih asam dan body yang lebih tipis ketimbang kopi Sumatra, namun lebih earthy dari kopi Jawa.
ADVERTISEMENT
7. Papua
Kopi Papua Foto: Shutter Stock
Fakta bahwa banyak wilayah di Papua yang masih sangat alami membuat pohon kopi Arabika lokal tumbuh dengan subur, tak ternoda oleh pupuk sintetis atau pestisida. Hal ini membuat hampir sebagian besar kopi di Papua diproduksi secara organik.
Dengan proses pengolahan yang layak dan tepat, kualitas kopi organik Papua dapat dikategorikan sebagai kelas spesialti dengan mudah. Mereka punya body yang kental, tebal, dan tingkat keasaman medium.
Tak hanya itu, iklim serta lanskap perkebunan kopi Papua yang begitu unik dan beragam membuat karakter rasanya sangat variatif. Dari karamel dan dark chocolate, hingga spicy dan floral.
Varietas Arabika dari Papua pun cenderung lebih lembut, namun punya aroma nan kompleks yang mirip campuran buah sitrus dan mirip anggur.
Biji kopi dipilih setelah di sangrai, di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok, NTB. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Keragaman cita rasa kopi Indonesia membuktikan, bahwa mutiara hitam dari rumah sendiri begitu istimewa. Tak kalah dengan kopi-kopi negara lain.
ADVERTISEMENT
Tersimpan di tiap pelosok negeri, mereka menanti 'tuk dinikmati kala memulai, atau mengakhiri hari. Selamat Hari Kopi Sedunia!