Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Bila sedang berkunjung ke Bali, jangan lupa untuk mencicipi bebek timbungan. Hidangan ini mungkin tak sepopuler kuliner Bali lainnya. Tapi, jangan salah, kelezatannya boleh diadu.
ADVERTISEMENT
Bebek timbungan sejatinya merupakan salah satu sajian terkenal dan tertua dari Pulau Dewata. Dikutip dari naskah kuno Dharma Caruban, timbungan jadi salah satu menu paling tradisional dalam upacara ritual di Bali.
Kemunculannya pun hanya ada di ritual upacara adat Bali saja. Bahkan, makanan ini kerap disajikan untuk para raja atau pejabat tinggi di pesta pada zaman dahulu.
Nama timbungan sendiri berasal dari kata embung atau timbung. Artinya adalah bambu. Daging bebek dibalur dengan bumbu basa genep, lalu dimasak dalam potongan bambu. Menghasilkan aroma harum, perpaduan dari bambu dan aneka rempah.
Kini, sudah ada beberapa restoran yang menyajikan bebek timbungan. Salah satunya adalah Bebek Timbungan Balinese Heritage Cuisine. Menu legendaris ini mereka bawa ke Ubud Food Festival 2019 Presented by ABC pada akhir April lalu.
ADVERTISEMENT
Seperempat potong bebek disajikan di atas bilah bambu. Tampilannya begitu menggoda. Penuh dengan balutan bumbu. Sebagai menu pelengkap, tersaji pula nasi putih yang dibentuk kerucut. Tak ketinggalan, beberapa potong sayur kacang panjang dan sambal matah khas Bali.
Proses memasak bebek timbungan memakan waktu cukup lama. Hampir seharian penuh. Bebek dimasak dahulu selama 15 jam, lalu dikukus di dalam bambu selama 10 jam.
Tak heran, teksturnya sangat lembut. Bau ‘prengus’ khas bebek pun tak tercium. Tenggelam dalam aroma rempah.
Baluran bumbu basa genep membuat cita rasanya gurih, meresap hingga ke dalam serat daging. Perlahan, tercecap pula rasa pedas yang tak terlalu kuat. Sambal matahnya terasa segar dan cukup membakar lidah. Membuat keringat bercucuran saat menyantapnya. Tak heran, kuliner Bali yang satu ini banyak diburu.
ADVERTISEMENT
Untuk melepas dahaga dan meredam pedas, Restoran Bebek Timbungan juga menyajikan minuman tradisional Bali. Salah satunya adalah loloh daun cemcem. Terbuat dari perasan daun cemcem yang dipadukan dengan air kelapa.
Biasanya, orang-orang mengkonsumsi loloh cemcem sebagai minuman kesehatan. Rasanya? Manis dan sedikit sepat.
Rasa khas daunnya cukup kuat dan langsung mendominasi begitu ia diteguk. Campuran air kelapa membuatnya terasa segar.
Seporsi bebek timbungan dibanderol seharga Rp 60 ribu, sedangkan segelas loloh cemcem dijual seharga Rp 5 ribu.
Tertarik mencoba hidangan untuk para raja ini?
Bebek Timbungan Balinese Heritage Cuisine
Alamat: Jl. Sunset Road Dewa Ruci, Kuta, Bali
Jam buka: Setiap hari, (10.00 - 23.00 WITA)