Begini Cara Mengolah Mi Instan agar Lebih Sehat

6 Juni 2018 12:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mie Instan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mie Instan (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Suka makan mi instan? Kandungan nutrisi yang buruk pada mi instan membuat sajian satu ini tak pernah direkomendasikan untuk disantap sebagai menu sehari-hari. Tingginya sodium, MSG, dan pengawet di dalamnya menjadi penyebab mi instan kurang baik bila dikonsumsi terlalu sering.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi kamu yang tetap ingin menyantap mi instan, ada cara tertentu untuk membuat sajian mi instan buatanmu lebih sehat dan bernutrisi. Berikut kumparanFOOD rangkum tujuh tips sehat mengolah mi:
1. Membaca komposisi bahan pada kemasan mi instan
Contoh produk mie instan asal Korea. (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Contoh produk mie instan asal Korea. (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
Dilansir laman Shape, rata-rata satu bungkus mi instan memiliki kandungan sodium sebanyak 1.700 mg atau setara dengan 85 persen asupan sodium yang disarankan. Asupan sodium yang terlalu berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi dan stroke. Untuk itu, sebaiknya baca tabel nutrisi pada kemasan mi terlebih dahulu dan pilih mi dengan kandungan sodium serta lemak yang paling rendah.
2. Memilih mi instan berbahan dasar tepung gandum
Mi Soba. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Mi Soba. (Foto: Pixabay)
Saat ini, mulai banyak bermunculan produk mi instan yang menggunakan tepung gandum sebagai bahan utamanya. Dengan kandungan serat yang lebih tinggi dibanding tepung terigu biasa, mi yang terbuat dari tepung gandum akan lebih mudah dicerna oleh tubuh sehingga risiko gangguan kesehatan, terutama pada saluran pencernaan dapat dihindari.
ADVERTISEMENT
3. Mengganti air rebusan mi instan
Sayuran rebus (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Sayuran rebus (Foto: Thinkstock)
Saat membuat mi instan, sebaiknya ganti air bekas rebusan mi dengan air panas yang baru. Hal ini karena, kandungan sodium dan pengawet yang menempel pada mi akan larut ke dalam air pada saat proses perebusan. Agar hasil jadi mi instan tetap lezat, kamu juga dapat mengganti air rebusan mi dengan kaldu sayur yang terbuat dari jamur, wortel, atau brokoli.
4. Mengganti bumbu instan dengan rempah-rempah dapur
Rempah-rempah (Foto:  Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Rempah-rempah (Foto: Thinkstock)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bumbu mi instan mengandung sodium dan MSG dalam jumlah besar, sehingga berbahaya bila dikonsumsi secara berlebihan. Untuk menyiasatinya, kamu dapat mengganti bumbu instan tersebut dengan bumbu dan rempah alami yang ada di dapur. Kamu dapat memanfaatkan bawang-bawangan, cabai, bubuk rempah, atau daun seledri untuk menambah rasa dan aroma lezat pada mi instan buatanmu.
ADVERTISEMENT
5. Menumis mi instan dengan minyak zaitun
Minyak zaitun (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Minyak zaitun (Foto: Thinkstock)
Kamu juga bisa mengolah mi instan dengan cara ditumis. Gunakan minyak zaitun yang mengandung lemak tak jenuh untuk menumis mi instan. Selain kandungan lemaknya tak akan mempengaruhi berat badan, minyak zaitun juga bermanfaat untuk mengontrol kolesterol serta tekanan darah.
6. Mengolah mi instan bersama sayuran
Mie Goreng Sayuran (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mie Goreng Sayuran (Foto: Thinkstock)
Kombinasikan mi yang tinggi karbohidrat dengan aneka sayuran agar gizinya lebih seimbang. Kamu dapat mengombinasikannya dengan sayuran seperti sawi, caisim, kubis, wortel, atau brokoli yang kaya akan kandungan vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Selain menyehatkan, kombinasi mi dan sayuran akan membuat sajian mi instan semakin kaya rasa dan tekstur.
7. Mengombinasikan mi instan dengan makanan berprotein
Ilustrasi mie (Foto: indomie.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mie (Foto: indomie.com)
Selain dipadukan dengan sayuran, kamu juga dapat mengolah mi instan bersama bahan makanan berprotein tinggi seperti telur, daging, ikan, atau biji-bijian. Selain membuat kandungan nutrisi pada olahan mi menjadi lebih seimbang, tambahan protein tersebut bermanfaat membuat tubuh lebih segar dan bertenaga.
ADVERTISEMENT