Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Begini Strategi Bisnis Mixue hingga Bisa Tersebar di Mana-mana
7 Januari 2023 12:58 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Apa yang terlintas dalam pikiran kamu ketika mendengar kata Mixue ?
ADVERTISEMENT
Ya, toko es krim Mixue ini memang tengah hangat-hangatnya dibicarakan oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, toko minuman ini dengan cepat menjamur dan bisa ditemukan di mana-mana. Bahkan, muncul gurauan bahwa “ jangan biarin ruko kosong, nanti diisi Mixue”.
Padahal, Mixue pertama kali buka di Indonesia pada tahun 2020, dengan toko pertamanya terletak di Cihampelas Walk, Bandung. Lantas, hanya dalam kurun waktu sekitar dua tahun, bagaimana bisa toko es krim ini tersebar dan ada di mana-mana?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kumparan pun menyambangi salah satu toko Mixue yang berada di daerah Kemang Raya, pada Kamis (5/1). Layaknya Mixue yang sudah dikenal, toko yang satu ini pun begitu mencolok dengan nuansa warna merah dan putih yang mendominasi.
ADVERTISEMENT
Lukman Hakim, selaku pengelola atau Area Manager di Mixue Kemang Raya, mengatakan bahwa sebenarnya toko es krim Mixue tidak bisa berdiri di sembarang tempat. Ini karena, diperlukan berbagai penilaian terlebih dahulu, termasuk jarak antar cabang hingga akhirnya disetujui untuk lahirnya cabang baru dari Mixue.
“Sebenarnya kita melihat potensi tempat sebetulnya, bukannya semua tempat dijadikan Mixue, bukan. Setiap owner ada pengajuan ke Mixue pusat, disurvei titik ini oke apa enggak, jaraknya layak atau tidak untuk bisnis. Tapi kalau misalnya titik itu tidak sesuai, atau berdekatan dengan yang lain. Itu tidak di-approve,” papar Lukman.
Sementara itu, dengan viralnya Mixue dan cabang yang tersebar di mana-mana, Lukman mengaku tidak khawatir dengan persaingan antar cabang tersebut. Hal ini dibuktikan dengan tetap ludesnya ratusan produk yang dijual di Mixue cabang Kemang Raya setiap harinya.
ADVERTISEMENT
“Kebetulan memang cabang ini berdekatan juga. Tapi sebenarnya itu bukan masalah dan kendala. Karena kita percaya diri dengan QSC (Quality, Service, Cleanliness) kita. Jadi kita tidak khawatir customer akan pergi ke satu Mixue atau ke Mixue yang ini saja,” ungkap Lukman.
Lukman pun mengungkapkan bahwa dengan adanya rumus QSC ini, dirinya tidak khawatir apabila nantinya Mixue sudah tidak viral atau mulai meredup di masyarakat. Bahkan, menurut Lukman, QSC adalah rumusan kunci bagi setiap bisnis kuliner atau F&B.
Lebih lanjut, laki-laki tersebut juga menjelaskan bahwa salah satu alasan Mixue bisa dengan cepat tersebar di mana-mana, karena adanya kecepatan respons yang diberikan pusat kepada para pemilik modal.
“Mereka responsnya cepat kepada owner atau pemilik. Punya pengajuan, itu prosesnya cepat, enggak bertele-tele, langsung diproses sampai jadi outlet. Jadi kuncinya respons mereka yang cepat itu membuat kita mudah mendirikan sebuah Mixue. Jadi bedanya di situ. Bahan baku pun tersedia banyak, mesin juga dari dia itu pun tersedia banyak,” jelas Lukman.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Lukman juga mengungkapkan bahwa Mixue yang merupakan bisnis franchise tersebut saat ini tengah ekspansi besar-besaran di pulau Sumatra dan Kalimantan. Sedangkan untuk harga pembukaan cabang dari Mixue ini, Lukman menilai ada di kisaran Rp 700 juta.
“Ini beredar luas di internet, ada itu berkisar Rp 700 juta udah bisa buka. Itu di luar dari tempat. Itu di internet, ya banyak kok tersebar,” pungkas Lukman.
Penulis: Riad Nur Hikmah