Benarkah Minum Kopi Selalu Bikin Jantung Berdebar? Begini Penjelasan Ahli

24 Agustus 2021 8:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kopi Ciwidey Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kopi Ciwidey Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita pahami, kopi seringkali menjadi minuman wajib bagi para coffee snob. Bak zat penambah energi, segelas cairan berkafein ini serta-merta membuat stamina tubuh segar kembali. Makanya, tak jarang orang-orang menerapkan kebiasaan rutin minum kopi di pagi hari.
ADVERTISEMENT
Selain menyegarkan bagi tubuh, faktanya, minuman hitam pekat tersebut mampu mengurangi ragam penyakit mematikan. Sayangnya, masih banyak pula orang-orang yang menganggap kopi buruk bagi kesehatan. Tidak sedikit pula yang mengatakan kalau mengonsumsi kopi akan langsung membuat jantung berdebar.
Nah, anggapan itu kerap membuat kita juga bertanya-tanya, apakah benar efek samping kopi pada jantung begitu buruk? Kendati, pada nyatanya, sejumlah penelitian menyatakan kalau kopi tidak selalu dan langsung memberi efek samping seperti itu.
Mengutip CNN, kebiasaan minum kopi selalu dikaitkan dengan risiko aritmia seperti fibrilasi atrium. Di mana jantung jadi berdebar terus-terusan dan sangat intens. Hal ini yang umumnya menjadi kekhawatiran orang-orang.
Ilustrasi jantung berdebar Foto: dok.shutterstock
Publikasi studi JAMA Internal Medicine, pernah menganalisa hubungan kopi dengan aktivitas aritmia jantung pada 386.000 orang, selama periode tiga tahun berturut-turut. Peneliti menyesuaikan dengan demografi serta pola hidup masing-masing orang.
ADVERTISEMENT
“Setiap tambahan cangkir kopi yang diperoleh, berkaitan dengan risiko 3 persen lebih rendah terkena aritmia,” tulis salah satu peneliti spesialis aritmia, Dr. Gregory Marcus dari University of California, San Francisco.
ilustrasi membuat kopi Foto: Shutterstock
Para peneliti juga melihat hubungan aritmia bersamaan gen kopi yang terkandung dalam minuman tersebut. Kabar baiknya, gen CYP1A2 kopi justru membantu metabolisme kafein yang diterima tubuh.
Menariknya, peneliti mengungkapkan orang yang sering merokok dan minum kopi lebih rendah terkena risiko efek samping buruknya. Lebih lanjut, dalam analisis genetiknya, penelitian itu tak menemukan pengaruh signifikan antara kopi dan tingkat aritmia jantung.
Ilustrasi sakit jantung Foto: Shutterstock
Gagasan akan buruknya kopi terhadap jantung, mungkin merupakan temuan studi terdahulu. Kini, segelas kafein itu diakui bisa berkontribusi baik pada kesehatan. Studi JAMA juga menyatakan, konsumsi kopi dalam jumlah sedang malah lebih bermanfaat bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, tidak sedikit pula kandungan kafein kopi dinilai mampu mengobati beberapa penyakit. Mulai dari jantung, penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker, sampai paparan COVID-19. Tentu, perlu juga perhatikan intensitas konsumsinya supaya manfaat baik yang didapat bisa maksimal.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya