Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pempek bukan hanya sekadar menjadi makanan khas Palembang saja. Makanan tradisional ini sudah sangat ikonik dengan kota yang punya jembatan megah Ampera itu. Sajian berbahan utama ikan ini bahkan sudah begitu kental dengan keseharian para wong Palembang.
ADVERTISEMENT
Hal ini diakui langsung oleh seorang warga Palembang bernama Wawan (40). Laki-laki yang bekerja sebagai driver rental mobil ini mengatakan bahwa, orang Palembang mulai dari sarapan hingga makan malam terbiasa menyantap pempek.
"Iya, orang Palembang itu menu sarapannya tekwan, model, atau pempek. Kami sudah terbiasa makan pempek pakai kuah cuko. Itu makanan sehari-hari," ucapnya kepada kumparan (8/9).
Bukan hanya disediakan sebagai makanan untuk oleh-oleh, pempek memang begitu disukai oleh masyarakat aslinya. Enggak heran, di kota asalnya ini pempek dibanderol dengan harga yang murah, cuma Rp 800 - 2.000 saja per buahnya.
Bahkan, pempek pinggiran jalan yang ukurannya mini punya rasa yang tak kalah enak dari di restoran.
Tentunya, pempek murah meriah seperti ini, hanya bisa kamu temukan di kampungnya. Kampung Pempek benar-benar ada, lho!
ADVERTISEMENT
Tepatnya berada di Jalan Mujahiddin 26 Ilir. Terbawa rasa penasaran, kami pun menyambangi tempat yang juga dijuluki Pasar 26 Ilir ini. Misalnya saja, Pempek Lala yang membanderol pempeknya dengan harga Rp 1.000 per buahnya.
Tempat makan ini bisa dibilang yang paling ramai di antara restoran lainnya di pasar tersebut. Penuh sesak rupanya menjadi pemandangan sehari-hari di Pempek Lala.
Bukan hanya makan di tempat, banyak juga wisatawan yang memborong Pempek Lala untuk dijadikan oleh-oleh. Apalagi harganya yang murah-meriah dan rasa pempeknya yang gurih, dan garing berpadu kuah kental, manis, pedas, serta sedikit asam khas Pempek Lala. Mantap!
Di sepanjang pasar ini selain beragam varian pempek; seperti kulit, adaan, lenjer, kapal selam, dan jenis lainnya, kamu juga bisa mencicipi pempek lenggang bakar yang dimasak secara tradisional. Bahkan proses memasaknya mencapai satu hingga dua jam lamanya.
ADVERTISEMENT
Pempek Lenggang Bakar Indah adalah salah satu pedagang yang masih menyajikannya secara tradisional. Kamu bisa menemukannya tepat di depan gapura 'Di sentral Kampung Pempek. Hanya bermodalkan meja kecil dan panggangan tradisional, Indah beserta Suaminya berjualan pempek lenggang setiap hari.
Indah membuat sendiri adonan pempeknya, dan masih menggunakan cetakan dari daun pisang yang dibentuk menyerupai mangkuk persegi.
Secara perlahan dan telaten Indah beserta suaminya setiap hari berjualan puluhan porsi pempek lenggang bakar. Pempek lenggang sendiri merupakan adonan pempek yang dicampur dengan telur, lalu dibakar, serta dibolak-balik hingga matang.
Menunggu proses mematangkan pempeknya pun butuh kesabaran ekstra. Prosesnya yang panjang dibutuhkan agar adonan telur matang sempurna hingga ke dalam.
ADVERTISEMENT
Setelah matang, pempek lenggang dimakan bersama siraman kuah cuko segar. Gurih pempek, dengan telur yang lembut, ditambah harum aroma arang kelapa, lalu disiram kuah segar memang bisa bikin yang menyantapnya ketagihan.
Bukan hanya Pempek Lala dan Indah yang menyajikan makanan khas Palembang ini secara menggugah selera, masih banyak lagi deretan penjaja pempek yang patut kamu coba juga. Di pasar ini kamu juga bisa mencicipi makanan khas lainnya; seperti kerupuk kemplang dan mi celor.
Makanya, sayang sekali jika kamu ke Palembang tak mengunjungi kampungnya pempek ini. Untuk melihat bagaimana keadaan Disentral Kampung Pempek, simak video berikut, ya!