Biaya Mahal hingga Bau Mulut, Perempuan Ini Tak Lagi Jalani Diet Keto

18 November 2019 8:14 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makanan diet ketot. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan diet ketot. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Menurunkan berat badan memang caranya tak sesederhana mengurangi porsi makan atau menghindari nasi sama sekali. Butuh didampingi dengan pola hidup sehat; makan makanan sehat, serta olahraga yang rutin.
ADVERTISEMENT
Menjaga pola makan sehat salah satunya bisa dengan menjalankan diet. Jenis diet pun beragam. Salah satunya yang cukup terkenal, dan banyak dipilih oleh mereka yang sedang program menurunkan berat badan adalah diet keto.
Diet ini konon punya cara yang lebih enak; soalnya justru memperbolehkan kita untuk memakan makanan berbahan hewani dan turunannya. Yang justru menjadi syarat utama untuk para pegiat diet keto, yakni menghindari karbohidrat serta gula.
Diet ini juga yang dipilih oleh Melissa Goh, seorang reporter Asia One. Mengutip tulisannya, perempuan ini mengaku perlu menurunkan berat badannya menjadi 47,85 kilogram, yang sebelum menjalankan diet, beratnya 55 kilogram. Tinggi Melissa sendiri adalah 155 sentimeter.
Ilustrasi timbangan berat badan naik. Foto: Shutter Stock
Melissa memilih diet keto ini karena dirasa yang paling cocok dengan dirinya. Beberapa pendapat positif mengenai diet ini pun kerap ia baca. Bahkan, teman-temannya juga berhasil menurunkan berat badan dengan cepat karena diet ini.
ADVERTISEMENT
Tapi, setelah turun lima kilogram dalam tiga bulan, Melissa justru memutuskan untuk tak lagi menjalani diet keto. Kira-kira apa ya alasannya?
Rupanya, hal pertama yang membuatnya berhenti adalah karena diet ini cukup menguras kantongnya. Saat diet keto ia harus meningkatkan asupan lemak; yang bisa berasal dari bacon, steak, ham, sosis, ayam, salmon, keju, mentega, krim, sayuran rendah karbohidrat, santan, alpukat dan kacang-kacangan.
Memanggang steak. Foto: Dok. Pixabay
"Awalnya saya semangat, tapi antusiasme saya berkurang, ketika saya tahu bahwa uang makan saya meningkat. Saya menghabiskan USD 100 per minggu. Beberapa minggu kemudian, saya terpaksa mengganti bahan-bahan makanan tersebut dengan yang lebih murah," ungkapnya.
Bukan hanya itu, ia juga mengalami beberapa kejanggalan dalam dirinya; seperti mudah mengantuk, emosi tidak stabil, hingga bau mulut. "Melakukan diet rendah karbohidrat, menyebabkan mulut terus-menerus mengalami dehidrasi, asam, dan rasanya seperti logam."
com-Ilustrasi bau mulut Foto: Shutterstock
Meskipun begitu, Melissa sadar bahwa selama menjalani diet, ia harus tetap berolahraga. Ia melakukan latihan HIIT (High Intensity Interval Training).
ADVERTISEMENT
Perempuan berkacamata itu pun menyesal karena tak bisa lagi menikmati dessert.
Jika sedang ingin makan makanan manis, maka ia hanya bisa menikmati dark chocolate nan pahit. Ini membuat Melissa merasa cukup tersiksa, karena benar-benar harus menghindari makanan manis.
Ia pun akhirnya menyarankan kepada para pembacanya, untuk mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter atau ahli gizi, sebelum memutuskan untuk menjalani jenis diet tertentu.
Nah, bagaimana dengan kamu? Apakah punya pengalaman menarik soal diet yang pernah kamu jalani? Yuk, share ceritamu di kolom komentar, kalau ada tips diet juga bisa dibagikan, lho. Because, sharing is caring!