Bisakah Bumbu Masak dengan MSG Menggantikan Fungsi Garam dalam Makanan?

5 Juli 2023 18:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MSG Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
MSG Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sesuai kata pepatah, "bagai sayur tanpa garam" maka rasanya akan kurang enak dan sedap.
ADVERTISEMENT
Ya, garam sudah menjadi bumbu masak wajib yang bisa membuat makanan hambar menjadi nikmat rasanya. Tapi, bumbu masak yang kita gunakan biasanya bukan hanya garam, kan?
Misalnya, kamu mungkin menambahkan lada atau bahkan bumbu penyedap berbahan MSG. Sayangnya, mengonsumsi MSG sebagai bumbu tambahan dalam masakan, selama ini dianggap menjadi cara yang kurang sehat.
Mengutip rilis yang kumparan terima, Rabu (5/7), anggapan bahaya mengonsumsi MSG bagi kesehatan sudah dimulai sejak 1968-an.
Saat itu, seorang dokter AS menulis surat ke jurnal medis berjudul “Chinese Restaurant Syndrome.” Dalam dokumen tersebut, dia menggambarkan gejala seperti mati rasa di belakang leher, kelemahan umum, dan jantung berdebar. Dia menduga MSG, bersama dengan bahan lain seperti anggur masak dan natrium dalam jumlah tinggi, mungkin menyebabkan gejala ini.
Ilustrasi garam pada masakan. Foto: Shutter Stock
Namun kini, anggapan tersebut mulai luntur. Hal ini seiring dengan edukasi mengenai pengertian kandungan MSG pada masakan yang tepat, sudah mulai dipahami masyarakat dunia.
ADVERTISEMENT
Bahkan, MSG juga bisa kamu temukan secara alami dalam bahan masakan seperti tomat, jamur, dan bawang-bawangan.
Menariknya, MSG hanya mengandung sekitar 12 persen natrium daripada garam biasanya. Walaupun begitu, rasa umami dan asin bisa lebih terasa ketika menggunakan MSG daripada garam.
Penelitian terbaru juga membuktikan bahwa MSG bisa jadi pengganti garam dalam makanan kemasan seperti camilan atau sup. Dengan MSG, kandungan natrium bisa berkurang 30 sampai 50 persen.
Presiden Asosiasi Nutrisi dan Diet Singapura, Dr Kalpana Bhaskaran mengatakan bahwa substitusi garam dengan varian rendah sodium tidak akan terlalu mengorbankan rasa. Bahkan, penelitian terbaru membuktikan orang yang diet sodium cenderung memilih makanan yang rendah garam.
Untuk bisa beralih ke pola makan seperti ini, lebih lanjut dijelaskan bahwa tubuh kita akan membutuhkan waktu penyesuaian 2-3 minggu.
Ilustrasi bumbu masak dengan kandungan MSG alami. Foto: dok.shutterstock
Penggunaan bumbu, rempah segar, seperti jeruk, cuka, dan lain-lain juga bisa digunakan untuk meningkatkan rasa. Selain itu, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, merica, dan cabai juga dapat menonjolkan rasa serta aroma sehingga membuat makanan lebih nikmat tanpa perlu tambahan garam.
ADVERTISEMENT
Nah, jika kamu salah satu yang sedang diet garam, maka kini mulai bisa beralih ke bahan makanan ber-MSG alami untuk meningkatkan rasa masakan agar menjadi lebih nikmat.
Kalau kamu makan di luar, maka hindari pula meminta garam atau saus-saus tambahan. Misalnya, saat memesan nasi goreng, soto, maupun goreng-gorengan dengan tambahan bumbu bubuk perasa, mintalah untuk dikurangi. Dengan begitu, kamu bisa mengontrol tubuh dari asupan garam berlebih saat jajan.