Bourbon Pointu, Kopi Kunyahan Kelelawar yang Bernilai Tinggi

30 Januari 2020 8:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kopi di Madagaskar Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Kopi di Madagaskar Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ada banyak faktor yang bisa memengaruhi cita rasa kopi; varietasnya, wilayah tanamnya, proses roasting, sampai metode penyeduhannya. Selain sederet faktor tersebut, ada satu lagi hal yang berperan penting dalam menciptakan kenikmatan kopi; yakni sentuhan dari hewan liar.
ADVERTISEMENT
Sebut saja kopi luwak, yang diproses dengan mengandalkan sistem pencernaan luwak. Biji kopi yang dikonsumsi oleh luwak ini diklaim berkualitas tinggi, sehingga kerap dijual dengan harga selangit.
Bukan hanya kunyahan luwak saja yang bisa meningkatkan harga biji kopi. Rupanya, kopi hasil gigitan kelelawar juga tengah banyak diminati, bahkan disebut-sebut punya cita rasa terbaik.
Dilansir Reuters, varietas kopi langka dari wilayah Itasy, Madagascar --bernama bourbon pointu-- makin populer karena adanya campur tangan kelelawar dalam pengolahannya.
Menurut para konsumen, kunyahan kelelawar menciptakan reaksi di antara cairan pencernaan mereka dengan udara di luar. Hasilnya, kopi jadi punya cita rasa yang lebih lembut dan unik.
"Rasanya sangat spesial. Kalau kopi normal, setelah dua menit, kamu akan melupakan cita rasanya. Tapi kopi ini, cita rasanya mampu bertahan lama di dalam mulutmu. Tak terasa asam, rasanya sangat enak," ujar Ronald Van der Vaeken, pengusaha perhotelan dari Belgia yang memasok kopi bourbon pointu.
Kopi di Madagaskar Foto: Shutter Stock
Mengutip dari Food & Wine, varietas kopi bourbon pointu sejatinya mutasi dari spesies kopi arabika. Bournon pointu pertama kali ditemukan pada tahun 1711 di Pulau Reunion, tepatnya di lepas pantai timur Madagaskar.
ADVERTISEMENT
Meski kopi bourbon pointu terus dikembangkan dan dibudidayakan di pulau tersebut, namun petani Madagaskar lebih tertarik menanam biji kopi yang dikhususkan untuk kopi instan komersil.
Tapi, dua tahun lalu, Jacques Ramarlah, petani sekaligus insinyur perkebunan, membawa kembali proses penanaman bourbon pointu ke Madagaskar. Sejak saat itu, setidaknya sudah ada 90 petani yang menanam varietas kopi tersebut, dan mengirimnya ke Jacques.
Jacques juga menyadari, kalau kelelawar tertarik dengan buah bourbon pointu, dan cenderung memilah biji kopi berkualitas terbaik. Sentuhan dari kelelawar membuat harga dari kopi melonjak, bisa mencapai USD 110 atau setara dengan Rp 1,5 juta per 450 gramnya.
Kopi di Madagaskar Foto: Shutter Stock
Kopi hasil kunyahan kelelawar ternyata tak cuma ada di Madagaskar, tapi juga Costa Rica. Sea Islan Coffee, salah satu pemasok kopi eksotis dan berkualitas high-end specialty di London, menjual biji kopi geisha dari Costa Rica yang sudah digigit oleh kelelawar buah Jamaica.
ADVERTISEMENT
"Kelelawar akan memecahkan kulit ceri (buah kopi) yang sudah matang dengan giginya, memakan daging buahnya, lalu menjilat getahnya yang mengandung banyak gula. Sehingga, tercipta metode pengolahan kopi alami yang unik," tulis Sea Island dalam deskripsi produknya tersebut.
Setiap 125 gram biji kopi geisha kunyahan kelelawar itu dijual seharga USD 55,18 atau setara dengan Rp 750 ribu, dan selalu terjual habis.
Kira-kira, apa kamu tertarik untuk mencoba kopi kunyahan kelelawar ini?