Bukan Cuma Keracunan, 5 Efek Samping dari Mengonsumsi Makanan Kedaluwarsa

4 Juni 2020 9:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi label kedaluwarsa makanan Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi label kedaluwarsa makanan Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Kamu sering menyetok banyak bahan makanan di rumah? Kalau iya, sebaiknya sering-seringlah mengecek tanggal kedaluwarsanya. Sebab, terkadang kita suka lalai dan merasa masa bodoh soal hal ini; alasanya sayang kalau bahannya terbuang begitu saja padahal masih banyak atau belum sempat dipakai.
ADVERTISEMENT
Jangan begitu, bila kamu menyepelekan soal ini kesehatanmu taruhannya, lho. Sebab beberapa jenis bakteri dan jamur yang tumbuh pada makanan kedaluwarsa bisa menyebabkan gangguan pencernaan hingga keracunan.
Meskipun beberapa efek yang ditimbulkan terkadang tak langsung tubuh kita rasakan. Tapi ada baiknya kita mencegah sebelum mengobati.
Maka dari itu, berikut kumparan rangkumkan lima efek yang mungkin terjadi bila kamu mengonsumsi makanan kedaluwarsa.

1. Tak berpengaruh sama sekali

Ilustrasi makanan kedaluwarsa Foto: dok.shutterstock
Dilansir dari Eat This, ada kemungkinan bahwa kamu tak akan mengalami hal apa pun setelah termakan makanan kedaluwarsa. Ini karena, terkadang tanggal kedaluwarsa yang dicantumkan bukan untuk menunjukkan akhir dari kelayakan suatu bahan untuk dikonsumsi. Melainkan, sebagai tanda bahwa kualitas makanan tersebut akan menurun, namun masih bisa dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Terutama, kita sering tertukar dengan kata 'best before' atau 'best if used by/before'. Kata tersebut bukan menunjukkan tanggal kedaluwarsa, melainkan sebagai sinyal bahwa makanan tersebut kualitasnya sudah akan menurun.

2. Keracunan makanan

Ilustrasi makanan kedaluwarsa Foto: dok.shutterstock
Keracunan makanan adalah efek samping yang paling mungkin terjadi bila kamu terbiasa menyepelekan bahan kedaluwarsa. Gejalanya ditandai dengan demam, kram perut, diare, mual, atau muntah.
USDA mencatat, keracunan makanan biasanya terjadi akibat bahan yang sudah membusuk; seperti telur, daging, buah-buahan, dan sayuran. Jadi, jika keempat bahan makanan tersebut telah membusuk, maka sebaiknya jangan dikonsumsi lagi.
Selain itu, menurut US Library of Medicine, keracunan makanan juga bisa disebabkan oleh makanan yang kurang matang, masih mentah, atau disimpan dalam suhu yang tidak tepat. Pastikan juga untuk selalu mencuci bahan makananmu sebelum diolah, ini menjadi cara paling sederhana untuk mengurangi risiko keracunan makanan akibat kontaminasi silang.
ADVERTISEMENT

3. Paparan bakteri berbahaya penyebab penyakit

Ilustrasi telur kedaluwarsa Foto: dok.shutterstock
Ada beberapa macam bakteri yang penyebab keracunan makanan --ringan ataupun berat. Mulai dari Listeria, Campylobacter enteritis, Kolera, E. coli, Staphylococcus aureus, Salmonella, Shigella, dan masih banyak lagi. Bakteri tersebut dapat menimbulkan gangguan pencernaan hingga kematian.
"Mikroorganisme seperti jamur, ragi, dan bakteri dapat berkembang biak dan menyebabkan makanan membusuk. Sementara, virus tidak mampu tumbuh dalam makanan dan tidak menyebabkan pembusukan," kata USDA.

4. Hilangnya nilai gizi

ilustrasi alpukat busuk Foto: Shutterstock
Efek selanjutnya dari mengonsumsi makanan kedaluwarsa adalah tubuh tak akan mendapatkan nilai gizinya secara maksimal. Ini karena menurunnya kualitas dari makanan tersebut.
Sebuah studi yang dilakukan Universitas California juga menemukan, bahwa buah dan sayuran nilai gizinya akan mulai berkurang semenjak pertama kali dipanen. Ini berarti, buah dan sayuran segar sebaiknya segera dimakan agar nutrisinya bisa terserap oleh tubuh secara maksimal.
ADVERTISEMENT

5. Meningkatnya jumlah food waste

Ilustrasi makanan sisa. Foto: Shutter Stock
Sering kali makanan kedaluwarsa terbuang begitu saja. Cara terbaik untuk membuatnya tak sia-sia, adalah dengan memperhatikan tanggal kedaluwarsa; sehingga kamu bisa memperkirakan kapan sebaiknya makanan tersebut segera dikonsumsi. Selain itu, untuk mengurangi food waste pastikan juga kamu tidak menyetok makanan secara berlebihan.