Catat! 9 Prinsip Buka Puasa Sehat dari Ahli Gizi

Menurut Prof. Hardinsyah, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia dan Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB cara buka puasa yang tepat juga bisa menjaga daya tahan tubuh kita selama bulan Ramadhan.
Mulai dari jenis menu buka puasa yang disantap, sampai cara mengonsuminya. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan manfaat kesehatan dari puasa Ramadhan secara maksimal.
Prof. Hardinsyah juga menerangkan, ada 9 prinsip buka puasa yang bisa kita terapkan. Apa saja? Berikut ulasan selengkapnya:
1. Makanan dan minuman

Setelah berpuasa selama kurang lebih 13 jam, tentu tubuh kita memerlukan asupan makanan dan minuman untuk mengembalikan energi. Namun, bukan berarti kita lantas kalap dan makan banyak. Cukup pilih satu makanan dan kombinasikan dengan satu minuman.
2. Gula

Menurut Prof. Hardinsyah, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia dan Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB dalam sesi Ceramah dan Diskusi Seputar Makanan, Minuman, Kesehatan Ramadhan dan Lebaran oleh Lini Sehat, selalu berikan asupan gula ketika berbuka puasa.
Bisa gula alami yang bersumber dari buah-buahan, atau gula tambahan. Meski begitu, tetap batasi konsumsinya jangan sampai berlebihan, ya.
3. Enak dan sehat

Menu buka puasa yang baik tak cuma enak dan mengenyangkan, tapi juga harus sehat. Kita harus memperhatikan, apakah cara pengolahan dan konsumsinya aman, mengandung gizi, makronutrien, serta mineral.
4. Berair dan lembut

Setelah perut kosong seharian, ada baiknya untuk mengonsumsi jenis makanan yang berair dan lembut. Dengan begitu, makanan akan lebih mudah dicerna oleh tubuh dan tak menimbulkan gangguan kesehatan.
5. Rasa tidak terlalu berlebihan

Pilih makanan yang cita rasanya tidak terlalu manis, asin, pedas, atau asam. Perhatikan juga jumlah konsumsinya, agar tak terlalu berlebihan.
6. Gula, garam, lemak

Prof. Hardinsyah juga menekankan, hindari makanan yang tinggi gula, garam, atau lemak (GGL). Berbuka puasalah dengan makanan yang kandungan GGL-nya rendah, tak sampai lima gram --atau setara dengan lima sendok makan.
7. Konsumsi pelan-pelan

Mentang-mentang perut sudah keroncongan, lalu semua makanan dan minuman yang tersaji langsung kita lahap sekaligus, ya. Sebab, mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu dingin bisa menyebabkan kejang tenggorokan. Sebaliknya, kalau masih terlalu panas, juga tak bisa dinikmati oleh lidah.
8. Ajak keluarga atau teman

Berbuka puasa tak semata untuk mengenyangkan perut, tapi juga menyenangkan hati. Berbuka lah dengan keluarga atau teman di rumah, atau bila terhalang jarak, kita bisa memanfaatkan gawai untuk buka bersama virtual.
"Dari segi hormonal, berbuka puasa bersama bisa membuat kita merasa bahagia," jelas Prof. Hardinsyah.
9. Berhenti sebelum kenyang

Menu buka puasa memang selalu menggoda, tapi jangan sampai bikin kita kalap dan makan dengan bar-bar. Berhentilah makan sebelum merasa kenyang. Dengan mengunyah pelan-pelan, kita bisa tahu kapan perut kita sudah merasa cukup makan.
Setelah menyantap jajanan, jangan langsung makan berat. Beri jeda selama setengah jam sampai satu jam, baru lanjut makan malam. Perut pun terhindar dari begah akibat kekenyangan, dan ibadah selama bulan Ramadhan pun tetap lancar.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.