Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Mikael Jasin Padukan Kopi dan Susu Nabati Lokal di WBC 2024
22 Mei 2024 14:10 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan "Momentum Works, Coffee in Southeast Asia: Modernising Retail of the Daily Beverage", menyebut bahwa Indonesia merajai pasar kopi modern di Asia Tenggara pada 2023. Hal ini dapat terlihat dari semakin bertambahnya jumlah gerai kopi di Indonesia. Hingga 2023, jumlah kedai kopi di Indonesia diperkirakan mencapai 10.000 menurut data Asosiasi Pengusaha Kopi dan Cokelat Indonesia (APKCI).
ADVERTISEMENT
Semakin maraknya gerai kopi di Indonesia dan tren kebutuhan akan kopi, serta berbagai kreasinya juga semakin meningkat, maka profesi barista juga kian digemari dan bertumbuh menjadi salah satu profesi yang menjanjikan. Barista dituntut untuk dapat berinovasi menciptakan kreasi minuman kopi.
Sama halnya dengan Mikael Jasin , barista Indonesia yang sudah lebih dari 10 tahun berkecimpung di industri kopi. Mikael Jasin membuktikan kecintaan dan dedikasinya di industri kopi dengan memenangkan World Barista Championship (WBC) 2024 di Busan, Korea Selatan. Kemenangan ini diraih setelah dia tampil dan berhasil mengalahkan 53 kompetitor dari 50 negara.
“Banyak sekali perasaan yang saya rasakan saat menjalani kompetisi, apalagi ketika harus melalui dan menghadapi setiap prosesi penjurian dan menunggu untuk dipanggil. Mungkin karena saat terakhir saya mengikuti WBC saya tidak dipanggil ke babak final, jadi saya merasakan a roller coaster of emotions. Tapi pada akhirnya, semua perasaan dan emosi tersebut sangat baik untuk saya, membuat saya lebih mengapresiasi setiap proses dan momen pada saat itu. Momen membawa nama Indonesia menang di kancah global”, ujar Mikael Jasin saat konferensi pers di gerai Titik Temu, SCBD Park, Jakarta, Selasa (21/5).
Satu hal yang menarik di perhelatan kompetisi berskala global seperti World Barista Championship, yaitu terjadi perubahan peraturan mengenai penggunaan susu. Sebelumnya WBC tidak memperbolehkan peserta menggunakan susu non-dairy, lalu pada tahun 2023 World Barista Championship yang dilaksanakan di Athena untuk pertama kalinya mengizinkan peserta menggunakan susu non-dairy seperti plant based milk.
ADVERTISEMENT
Hal ini, diperkirakan untuk menjawab tren gaya hidup masyarakat global yang semakin sadar akan kesehatan, dan mulai beralih dari susu dairy ke susu nabati. Tren ini dapat dilihat dari bagaimana peningkatan konsumsi susu nabati secara global yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pada penampilannya di WBC 2024, Mikael Jasin menggunakan salah satu produk susu nabati lokal Indonesia, yaitu Arummi Cashew Milk. Salah satu inovasi yang ditampilkan yaitu campuran 60 persen susu sapi untuk mendapatkan rasa manis dari laktosa (gula susu), 20 persen Arummi cashew milk untuk mendapatkan sentuhan rasa gurih dan nutty khas kacang mede serta tekstur yang creamy, dan 20 persen oat milk yang bercampur dengan cashew milk untuk menyeimbangkan keasaman dari kopi.
ADVERTISEMENT
Proses pencampuran itu dibuat dengan alat evaporator untuk menghilangkan 20 persen kadar air agar rasa manis yang didapatkan lebih pekat. Inovasi dengan membuat campuran tiga jenis susu ini diberi nama D.O.A, yaitu dairy, oat, dan Arummi.
Mikael Jasin menjelaskan, “Arummi Cashew Milk memiliki keunggulan seperti rasa gurih dan nutty khas kacang mede sehingga sangat cocok untuk dicampurkan dengan minuman panas ataupun dingin, dengan menghadirkan cita rasa minuman yang sangat enak dan unik pada sajian kopi. Tekstur creamy yang hampir mirip dengan susu sapi mampu meningkatkan rasa minuman kopi secara keseluruhan, mempermudah proses frothing sehingga dapat menghasilkan foam yang bagus, halus, shiny, dan glossy”.
Proses pengembangan produk susu kacang mede Arummi dimulai dengan melibatkan barista untuk memahami kebutuhan spesifik mereka, seperti kemampuan untuk menghasilkan tekstur kopi susu yang creamy, mudah untuk di frothing, dan cocok untuk dijadikan campuran berbagai bahan.
ADVERTISEMENT
Chief Executive Officer (CEO) Arummi Foods, Nacitta Kanyandara mengatakan, “Melalui pengujian berkali-kali dan berbagai sesi diskusi dengan Barista, kami terus menyempurnakan tekstur dan rasa supaya susu kacang mede Arummi tidak hanya cocok untuk kreasi kopi, tetapi juga membuat pengalaman minum kopi jadi lebih seru dan unik. Komunikasi yang terus-menerus dengan barista ini sangat penting dalam membentuk perbaikan produk, sehingga menghasilkan susu kacang mede yang benar-benar mendukung kreasi berbagai jenis minuman”.
Produk susu nabati ini juga mendukung dan mendorong Barista untuk terus berinovasi dengan memberikan lebih banyak alternatif bagi para pembuat kopi agar dapat menghadirkan lebih banyak pilihan rasa bagi para penikmat kopi. Oleh karena itu, mereka membuat kampanye yaitu “Arummi Artistry” untuk menginspirasi Barista di Indonesia dengan memberikan Arummi Cashew Milk kepada 100 Barista terpilih.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, 10 barista atau coffee owner dengan ide kreasi menu Arummi Cashew Milk paling menarik yang akan mendapatkan crash course dari Akademi Barista di Jakarta mengenai menu development. Acara ini akan dilaksanakan mulai tanggal 21 Mei sampai 15 Juni 2024 di instagram mereka.
Mikail Jasin menambahkan, “Sebagai pembuat kopi, kita harus bisa berkembang mengikuti tren yang terus berubah. Inovasi menjadi penting agar tetap bisa menghadirkan ragam pilihan rasa kopi kepada coffee enthusiast. Untuk itu, saya mengajak para coffee professional untuk jangan ragu mencoba kreasi dan variasi menggunakan berbagai bahan campuran.”
“Ke depannya akan lebih banyak bentuk kolaborasi dari Arummi dan Mikael sebagai Brand Ambassador, guna mendukung dan memperkuat komoditas lokal Indonesia”, tutup Nacitta Kanyandara.
ADVERTISEMENT