Cita Rasa Nusantara dalam Balutan Kemewahan di The Grand Mansion Menteng
26 Mei 2025 10:00 WIB
·
waktu baca 5 menitCita Rasa Nusantara dalam Balutan Kemewahan di The Grand Mansion Menteng
Salah satu tempat yang menghadirkan pengalaman seperti itu adalah The Grand Mansion Menteng by The Crest Collection, Jakarta Pusat.kumparanFOOD



ADVERTISEMENT
Kuliner khas Nusantara selalu punya tempat istimewa di hati banyak orang. Dengan kekayaan rempah dan ragam cita rasa yang berakar dari berbagai daerah di Indonesia, setiap hidangannya membawa cerita dan karakter unik yang sulit ditandingi. Kini, pengalaman menikmati masakan Indonesia bisa terasa semakin istimewa lewat sentuhan mewah tanpa kehilangan cita rasa aslinya.
ADVERTISEMENT
Chef Sakirun Achmad sendiri telah berkiprah di dunia kuliner sejak 1995 dan telah berpengalaman di berbagai hotel bintang lima dan resor mewah di Asia dan Timur Tengah. Ia dikenal karena gaya memasaknya yang inovatif dan dedikasinya terhadap fine dining dengan menyajikan hidangan yang kaya rasa sekaligus memiliki presentasi dan filosofi unik di baliknya.
“Kami sangat senang menyambut Chef Sakirun sebagai bagian dari tim kami. Bakat luar biasa dan visi kulinernya yang inovatif akan menghadirkan pengalaman bersantap yang baru dan istimewa di properti kami,” ungkap Angelina Lazuardi selaku General Manager The Grand Mansion Menteng by The Crest Collection, saat acara exclusive dinner pada Jumat (23/5).
Sebagai bagian dari perkenalan Chef Sakirun, hotel ini mempersembahkan menu five-course yang terinspirasi dari kekayaan kuliner Nusantara dengan sentuhan modern. Dari amuse bouche hingga hidangan penutup, setiap sajian dirancang dengan cermat dan membawa filosofi tersendiri yang menggambarkan ragam rasa dan cerita Indonesia.
kumparanFOOD pun turut berkesempatan untuk mencicipi rangkaian hidangan ala Chef Sakirun. Pada amuse bouche, Chef Sakirun menyajikan udang cincang pedas yang dipadukan dengan cabai, daun jeruk, dan mint. Perpaduan ini menghasilkan sensasi pedas segar yang khas dan mengingatkan pada cita rasa kuliner Thailand. Tekstur udangnya pun juga terasa lembut dan juicy.
Usai sajian pembuka yang ringan, menu sup pun menjadi hidangan berikutnya yang mencuri perhatian. Chef Sakirun menghadirkan Moringa Soup atau sup daun kelor yang terbilang sangat unik. Pemilihan daun kelor sebagai bahan utama dalam sajian tersebut tentu bukan tanpa alasan.
Menurut Chef Sakirun, daun kelor dipilih karena memiliki kaitan erat dengan budaya Indonesia. Selain itu, daun kelor juga dikenal karena memiliki berbagai manfaat kesehatan yang baik untuk tubuh.
ADVERTISEMENT
“Moringa itu related dengan culture kita, umumnya buat ngusir sesuatu, nyamuklah misal. Ada juga manfaat healthy-nya, (seperti) untuk mencegah radikal bebas, antibodi. Waktu saya di Nihi, Sumba, saya bikin hidangan ini karena saya banyak baca healthy food, jadinya terinspirasi untuk membuat hidangan ini,” jelas Chef Sakirun.
Sup daun kelor ala Chef Sakirun diracik dari bahan-bahan seperti daun kelor, wortel, seledri, kencur, serai, dan lengkuas. Sejak suapan pertama, sup ini menghadirkan rasa yang unik dan tak terduga.
Meski biasanya daun kelor identik dengan rasa pahit, dalam hidangan ini ia justru terasa lembut, ringan, dan sama sekali tidak pahit. Aroma rempah yang menenangkan, seperti kencur, serai, dan lengkuas, juga langsung tercium dari kuah hangatnya sejak suapan pertama. Sup daun kelor ini diperkaya dengan santan yang menambah tekstur creamy yang lembut. Taburan bawang goreng di atas supnya juga memberikan sensasi gurih yang semakin memperkaya cita rasa.
ADVERTISEMENT
Setelah menikmati sajian sup yang unik, Chef Sakirun melanjutkan dengan hidangan utama yang tak kalah menarik, yaitu Manu Pata’u Ni alias ayam bakar khas Sumba. Meski hanya ayam bakar, Chef Sakirun menjelaskan bahwa ayam ini memiliki filosofi yang unik dan tak disajikan ke sembarang orang.
“Ayam Pata’u Ni itu kalau di tradisi Sumba, itu adalah ayam untuk very respect to seseorang, seperti kepala suku dan beberapa pejabat, termasuk Bapak Joko Widodo pada waktu datang ke sana disuguhkan ayam ini. Ayam ini juga tidak sembarangan dijual di warung-warung umum atau warung pinggir jalan di sana. Jadi, ayam ini spesial untuk kita suguhkan kepada seseorang yang sangat dihormati… jarang orang tahu cara masaknya,” ungkap Chef Sakirun.
ADVERTISEMENT
Ayam bakar khas Sumba ini dimasak dengan teknik slow cook sehingga menghasilkan tekstur daging yang sangat lembut dan mudah dipotong. Perpaduan rempah seperti serai, jahe, dan lengkuas di dalamnya juga meresap sempurna ke dalam daging sehingga menghadirkan cita rasa khas Nusantara yang kaya.
Bagian paling menarik dalam hidangan ini justru terletak pada sambalnya. Sambal yang disajikan tidak berminyak seperti sambal pada umumnya, melainkan lebih menyerupai chili oil versi kering yang pedasnya langsung “nendang” sejak suapan pertama. Hidangan ini juga disajikan bersama nasi jagung yang memiliki tekstur agak padat sehingga memberikan perpaduan tekstur yang menarik dengan daging ayam yang lembut.
Untuk hidangan penutup alias dessert, Chef Sakirun menyajikan Pisang Gapit Kalimantan. Hidangan ini terdiri dari pisang kepok panggang yang disajikan bersama dengan saus santan dan gula merah.
ADVERTISEMENT
Begitu disajikan, tercium aroma manis seperti sentuhan bubuk kayu manis yang langsung mengundang selera. Pisang kepok bakar ini memiliki tekstur yang lembut serta cita rasa manis alami yang berpadu sempurna dengan saus santan gula merah yang kental dan creamy. Setiap gigitan dessert ini menghadirkan perpaduan harum, manis, dan lembut yang sulit dilupakan dan menjadi penutup yang pas untuk rangkaian hidangan.
Jika kamu tertarik mencicipi five-course Nusantara ala Chef Sakirun, sayangnya menu ini belum tersedia saat ini. Namun, hidangan mewah khas Nusantara yang lezat ini akan segera hadir di Wei Cafe, The Grand Mansion Menteng by The Crest Collection, pada pertengahan Juni atau Juli mendatang.
Bagaimana, tertarik untuk mencobanya?
Reporter Salsha Okta Fairuz
ADVERTISEMENT