Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Couscous, Kuliner khas Maroko yang Wajib Disantap di Hari Jumat
18 Februari 2019 18:58 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Sebagai negara yang terletak di Afrika Utara dan pernah dijajah oleh bangsa Prancis, Maroko memiliki karakteristik kuliner yang unik. Ya, hidangan khas Maroko mendapat pengaruh dari banyak negara-- Arab, Eropa, dan Afrika.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, dibandingkan dengan masakan Mediterania lainnya, cita rasa dari hidangan khas Maroko justru terbilang lebih ringan, meski dimasak dengan berbagai jenis rempah-rempah.
Selain cita rasanya, salah satu ciri khas yang terdapat pada kulinernya adalah adanya couscous yang menjadi santapan wajib orang Maroko. Couscous sendiri adalah olahan gandum semolina yang sudah digiling dan dikukus, dengan tampilan berbentuk butiran kecil.
Tak hanya disantap sebagai makanan pokok, rupanya orang Maroko punya tradisi tersendiri dalam menyantap olahan gandum tersebut. Mereka selalu mengadakan jamuan makan bersama dengan menu utama couscous yang dilakukan setiap hari Jumat.
Ketika para laki-laki pergi ke masjid untuk melaksanakan salat Jumat, para perempuan akan menyiapkan hidangan couscous untuk disantap setelahnya. Persiapannya pun memerlukan waktu yang cukup panjang.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Culture Trip, pertama-tama mereka yang bertugas untuk memasak couscous harus membeli bahan-bahannya terlebih dahulu di pasar.
Bahan yang harus dibeli terdiri dari tujuh jenis sayuran; yakni terong, zucchini, wortel, parsnip, labu, tomat, dan kol. Selain itu, couscous yang akan diolah juga biasanya sudah berupa gilingan jadi dan juga bisa dibeli di pasar, tinggal nantinya diolah bersama sayuran.
Proses pembuatan couscous pun dilakukan secara manual, tahap demi tahap agar tak mengurangi makna dari hidangan itu sendiri. Untuk mendapatkan tekstur yang empuk, couscous mentah dikukus terlebih dahulu sebanyak dua hingga tiga kali.
Proses memasaknya sendiri menggunakan panci kukus tradisional Afrika Utara yang terdiri dari dua bagian. Bagian bawah pancinya digunakan untuk merebus sayuran, daging, dan rempah-rempah, sementara bagian atasnya berfungsi untuk merebus couscous, sehingga dapat menyerap cita rasa dan aroma dari rebusan sayur.
Disajikan dalam pot tanah liat berukuran besar, seluruh anggota keluarga akan menyantap couscous langsung dari pot tersebut, dan mengambilnya dengan tangan kosong, tanpa menggunakan sendok atau garpu.
ADVERTISEMENT
Butiran couscous dikumpulkan dan dibentuk menjadi bola-bola, baru kemudian dilahap. Selain jadi menu spesial keluarga di hari Jumat, couscous juga kerap menjadi jamuan bagi para tamu yang berkunjung, melambangkan simbol penerimaan dan penghormatan mereka. Bahkan, hidangan ini juga sering disajikan di acara-acara khusus seperti upacara baptis atau pernikahan.
Tak hanya sebagai hidangan biasa, couscous sangatlah sarat akan kebersamaan. Bagi orang Maroko, couscous telah menjadi sarana perekat banyak orang dari setiap kelas sosial, dan menjadi representasi simbol kekeluargaan, persatuan, serta keramahtamahan.