Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menggunakan Moda Raya Terpadu (MRT ) di Jakarta bukan hanya sekadar untuk jalan-jalan, melainkan juga wisata kuliner. Ini yang saya lakukan ketika memutuskan untuk kulineran sekitar MRT Selasa siang (7/1).
ADVERTISEMENT
Saya memutuskan untuk mencicipi Mie Kondang untuk kulineran siang itu. Lokasinya ada di samping tangga masuk stasiun MRT Blok A, dari arah Jalan Dharmawangsa. Begitu turun tangga, kamu akan langsung menemukan gerobak mi ayam biru bertuliskan 'Mie Kondang.' Tepatnya berada di depan studio Jakarta Photo.
Konon, di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mi ayam gerobakan ini kerap mampir ke istana. Favorit SBY, begitu banyak orang mengenal mi ayam yang sudah ada sejak tahun 1987-an itu.
"Iya, kalau kata orang-orang ini mi ayam favorit SBY," ungkap Warso, salah satu pelayan Mie Kondang yang kumparan temui.
Memang se-enak apa, sih mi ayam ini sampai jadi favorit SBY?
ADVERTISEMENT
Terbawa rasa penasaran, saya pesan dua porsi; mi ayam polos dan yamin bakso. Sayangnya, saat itu beberapa bahan sudah habis-habisan. Padahal kalau info di Google, tempat makan ini tutup jam 17.00 WIB. Ini baru jam 14.30 saja sudah banyak yang habis.
Enggak perlu menunggu lama, dua mangkuk mi ayam pesanan saya sudah jadi. Harusnya, mi ayam ala Mie Kondang ini seporsinya dilengkapi sawi rebus dan kerupuk (pangsit goreng). Tapi karena sudah kehabisan, ya mi ayam yang saya pesan 'literally' --kalau kata anak zaman sekarang. Isinya mi dan potongan daging ayam saja.
Pertama saya mencicipi mi ayam polosnya yang dihargai Rp 15.500 saja. Minya tipis, kenyal, dan gurih, yang dimakan begitu saja rasanya sudah enak. Bahkan saking keenakkan, saya yang suka pedas sampai kelupaan untuk menambahkan sambal.
ADVERTISEMENT
Daging ayamnya benar-benar daging putih, tanpa campuran kulit ataupun jamur. Ayamnya juga gurih dan empuk. Dihidangkannya bersama kuah kaldu tulang ayam nan gurih; sedikit tercecap pedas lada hitam.
Sebelum kekenyangan, saya pindah ke mangkuk yamin bakso. Seporsi mi yamin bakso ala Mie Kondang ini dihargai Rp 19.500. Tampilannya mirip dengan mi ayam polosnya, hanya saja diberi tambahan kecap sehingga minya tampak lebih kecokelatan. Rasanya pun jadi ada manis-manisnya, gitu.
Untuk baksonya dihidangkan dengan kuah kaldu yang sama, berisi dua butir. Baksonya enggak kalah enak; kenyal, empuk, ringan, dan gurih. Ukurannya baksonya juga pas, enggak kebesaran. Rasa baksonya mirip-mirip di tempat makan mi ayam yang di mall-mall warna kuning itu.
ADVERTISEMENT
Enggak salah memang, kalau ini jadi favorit SBY, saya saja sampai enggak terasa sanggup menghabiskan semangkuk mi ayam ala Mie Kondang ini. Favorit saya yang mi ayam polos.
Selama saya makan enak di Mie Kondang, pelanggan yang datang pun silih berganti. Sampai jam 15.00 WIB akhirnya semua mi ayamnya habis, laris manis sudah dagangan Warso hari itu.
"Biasanya jam setengah 4-an itu memang sudah habis. Seharinya bisa terjual 150-180 porsi. Mi yang kita pakai juga bikin sendiri, semuanya bikin sendiri jadi fresh," ujar laki-laki berusia 28 tahun itu.
Saat ini, Mie Kondang sudah memiliki sembilan cabang yang tersebar di Jakarta. Pusatnya sendiri ada di Petukangan, Jakarta Selatan. Disarankan Warso, kalau mau makan yang lebih nyaman dan luas datang saja ke cabang yang di Petukangan tersebut. Soalnya memang, tempat makan Mie Kondang di Blok A ini kecil, hanya muat sekitar 10 orang saja.
ADVERTISEMENT
Tapi enggak ada salahnya, buat kamu yang sedang pengin makan mi ayam enak , cobalah sambangi kedai mi satu ini. Sambil wisata naik MRT Jakarta, kalau lapar, kamu bisa mampir dulu, deh ke Mie Kondang. Siapa tahu, kamu juga satu selera dengan saya atau SBY.
Mie Kondang
Alamat: Depan Jakarta Photo, Jl. Panglima Polim St, RT.2/RW.1, Pulo, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12160.
Jam buka: 07.00-15.30 WIB.