ESA Restaurant, Menyajikan Cita Rasa Jakarta dengan Sentuhan Modern

23 Juli 2024 18:06 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menu di ESA restaurant Foto: Dok. ESA
zoom-in-whitePerbesar
Menu di ESA restaurant Foto: Dok. ESA
ADVERTISEMENT
ESA Restaurant menambah deretan restoran fine dining di Jakarta. Restoran yang terletak di Jantung ibu kota, tepatnya di SCBD Park, Lot 7A3, Jakarta Selatan ini menawarkan pengalaman kuliner yang unik dengan sentuhan khas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di tengah tren restoran fine dining yang sering menggunakan pendekatan fusion untuk menggabungkan berbagai tradisi kuliner dan menciptakan sesuatu yang baru, ESA Restaurant memilih untuk tetap setia pada tradisi kuliner Indonesia. Restoran ini menghadirkan menu khas Jakarta dengan sentuhan modern yang elegan.
"Jadi kalau bisa dibaca menu di ESA le Jakarta cuisine makanan bercita rasa yang terinspirasi dari Kota Jakarta itu sendiri," kata Brand Director dan Co-Founder ESA Resturant, Kevindra Soemantri, saat berbincang dengan kumparanFOOD beberapa waktu lalu.
Salah satu menu di ESA restaurant Foto: Dok. ESA
ESA Restaurant merupakan hasil kolaborasi antara Kevindra Soemantri, Jessica Eveline, dan Chef Aditya Muskita. Restoran ini adalah yang pertama didirikan oleh ketiganya yang akhirnya dituangkan dalam arti nama ESA, dalam bahasa Sanskerta berarti tunggal.
ADVERTISEMENT
"ESA kan artinya tunggal dan ini restoran pertama kita. Dan bahasa Sanskerta-nya itu berkelimpahan. Jadi sebenarnya itu nama yang kita temui amat bagus sebagai restoran pertama kita dan kita beri doa supaya berkelimpahan," beber Jessica.
Sebagai bagian dari inovasi, ESA Restaurant pun memperkenalkan tema Heritage 1.0, yang bertujuan untuk menyajikan kuliner Jakarta yang khas namun dengan sentuhan modern.
"Kami menyusun kembali menu-menu yang ada di Jakarta, memberikan sentuhan modern untuk pengalaman yang baru," tambah Jessica.
Restoran ini menawarkan berbagai hidangan yang menarik dimulai dengan tahu gejrot. Di tangan Chef Aditya, tahu gejrot, yang merupakan camilan street food asal Cirebon, mendapatkan sentuhan modern yang menggugah selera.
Potongan tahu pong yang biasanya sederhana kini disajikan dengan dasar crunchy dan lembut di dalamnya, dengan foam tahu yang memberikan sensasi baru. Cuka yang biasanya cair, dihidangkan dalam bentuk gel, memberikan pengalaman rasa yang berbeda dan menyegarkan.
ADVERTISEMENT
Hidangan berikutnya adalah berbahan foie gras yang dibalut dalam choux lembut. Hidangan ini mirip roti abon namun dengan sentuhan mewah karena dilengkapi dengan caviar dan kacang pistachio, menciptakan kombinasi rasa manis, gurih, dan tekstur lembut yang saling menyatu.
Minuman di ESA restaurant Foto: Dok. ESA
Kedua hidangan ini tidak termasuk dalam rangkaian 11 course utama yang ditawarkan oleh ESA Restaurant. Kevindra menjelaskan bahwa hidangan-hidangan ini merupakan elemen kejutan dari Heritage 1.0.
"Ini adalah menu pra-pembuka, jadi tidak termasuk dalam menu utama," ucapnya.
ESA Restaurant tidak hanya menawarkan pengalaman kuliner fine dining yang elegan, tetapi juga menghadirkan keunikan dalam setiap detail, termasuk cara menyajikan menu. Alih-alih menggunakan daftar menu konvensional, ESA menyiapkan satu lembar yang berisi nama-nama menu yang singkat beserta simbol khas yang menggambarkan esensinya.
ADVERTISEMENT
Misalnya untuk menu Kohu-Kohu digambarkan dengan simbol ikan kanyar loreng. Kohu-Kohu adalah makanan khas Ambon. Menu ini memang terinspirasi dari kuliner tradisional Ambon, tempat chef Aditya.
"Karena Chef Aditya punya darah Ambon," jelas Kevindra.
Sayur Besan, menu yang ada di ESA restaurant Foto: Dok. ESA
Setelah itu ada juga sate yang dilengkapi dengan lobster. Saat digigit rasanya kamu akan teringat dengan rasa sate maranggi yang manis dan gurih.
Menu lain yang tak kalah istimewa adalah sayur besan. Salah satu makanan khas Betawi yang kini mulai jarang ditemui. Sayur besan digambarkan dengan simbol topeng Betawi dan disajikan dengan foam espuma untuk memberikan tampilan yang menarik. Menu spesial ini dilengkapi dengan scallop.
Menu lain yang menarik perhatian lainnya adalah biefstuk. Hidangan daging yang terinspirasi dari bistik Belanda. Makanya, menu ini disimbolkan dengan piringan Belanda. Rasa biefstuk ini benar-benar mirip dengan semur. Daging semur dihidangkan dengan tambahan wood oil untuk memberikan sensasi aroma yang unik, serta pure dari sukun.
ADVERTISEMENT
Tidak ketinggalan, restoran ini juga menyajikan heritage rice yang unik dan menarik. Heritage rice dimasak saat tamu tiba di restoran, memberikan rasa segar. Yang membuat menu ini semakin istimewa adalah campuran rengginang yang menambahkan tekstur krispi pada nasi.
Menu es doger coret di ESA. Foto: DN Mustika Sari/kumparan
Sebelum masuk ke dessert, tamu juga akan disuguhkan marigold sherbet yang dihidangkan dengan lychee water dan irisan stroberi. "Kita buat dari stroberi sama air lechy. Minuman ini jarang ada restoran di Jakarta, kebanyakan sorbet sama gelato," tutur Kevindra.
Menu dessert andalan di restoran ini menghadirkan tiga jenis dessert, yaitu es doger coret, ting-ting, dan kaastengel. Es doger menyajikan rasa es doger dengan sentuhan modern, snack ting-ting dengan rasa kacang tanah yang kuat, dan kaastengel dengan sensasi gurih dengan foam espuma keju. Untuk menutup serangkaian menu di atas, ESA juga menyajikan kue cantik manis dalam sekali gigit.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang ingin menikmati sensasi fine dining di ESA restaurant sebaiknya tiba sebelum jam 8 malam, karena penyajian semua menu di sini sekitar 2 jam. "Karena ini menunya lebih detail jadi penyajianya sekitar 2 jam."
ESA Restaurant
Alamat: SCBD Park, Lot. 7 Unit 3A, Senayan, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190