Fast Food dan Junk Food, Apa Bedanya?

25 Juli 2018 10:35 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makan fast food di dalam mobil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Makan fast food di dalam mobil. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bagi penyuka makanan cepat saji, pasti sudah hafal dengan istilah fast food dan junk food. Ya, sebutan tersebut memang ditujukan untuk aneka makanan praktis yang dapat disajikan kapan pun secara cepat.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ternyata masih banyak orang yang bingung dan keliru membedakan dua istilah tersebut. Padahal, istilah fast food dan junk food merujuk pada jenis makanan yang berbeda, lho.
Apa saja perbedaannya? Yuk simak ulasannya di bawah ini.
1. Asal nama fast food dan junk food
Ilustrasi burger (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi burger (Foto: Dok. Thinkstock)
Sesuai namanya, fast food atau makanan cepat saji merupakan jenis sajian yang dapat disiapkan secara cepat. Meski dapat disajikan dalam waktu singkat, tampilannya yang menarik serta harganya yang cukup terjangkau membuat fast food digemari banyak orang dari berbagai usia.
Sedangkan, junk food merujuk pada makanan olahan dengan tambahan aneka perasa agar cita rasanya semakin menggugah. Tak jarang pula junk food, disajikan dengan tampilan dan warna yang menarik sehingga membuat banyak orang penasaran untuk mencicipinya.
ADVERTISEMENT
Namun di balik tampilannya yang menarik, tingginya penambah rasa membuat junk food minim kandungan gizi, sehingga kurang baik dikonsumsi setiap hari. Hal ini juga yang melahirkan istilah junk food atau makanan sampah karena minimnya kandungan gizi.
2. Kandungan gizi
Ilustrasi keripik kentang. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keripik kentang. (Foto: Thinkstock)
Berbeda dari junk food yang minim gizi, tak semua fast food berdampak buruk bagi kesehatan. Meski sebagian besar fast food memiliki kandungan kalori dan lemak yang cukup tinggi, fast food seringkali dikombinasikan dengan aneka sayuran dan sumber protein seperti daging serta telur sehingga lebih aman dikonsumsi, bahkan untuk anak-anak.
Contohnya, burger yang mengandung karbohidrat dari roti, lemak dan protein yang berasal dari daging, keju, serta vitamin dari cacahan salad sebagai isiannya. Sedangkan, kandungan gizi pada junk food seperti keripik atau permen aneka rasa biasanya sudah hilang saat proses pengolahan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kandungan pengawet pada fast food juga lebih sedikit. Hal inilah yang membuat makanan cepat saji mudah basi dan kurang nikmat bila tidak segera disantap. Berbeda dari junk food, makanan jenis ini seringkali diberi tambahan bahan pengawet agar tetap lezat meski disimpan selama berbulan-bulan.
3. Jenis makanan
Junk Food (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Junk Food (Foto: Pixabay)
Saat mendengar istilah fast food, pasti kita langsung teringat dengan aneka menu yang ada di berbagai restoran cepat saji seperti McDonald's, KFC, atau Burger King. Ya, menu-menu seperti burger, pizza, kentang goreng, hingga salad memang masuk ke dalam kategori fast food karena proses pengolahannya yang terbilang cepat.
Selain itu, beberapa makanan kaki lima kekinian seperti kebab, buah-buahan potong, hingga jus juga dapat disebut sebagai fast food. Sedangkan junk food, lebih merujuk kepada snack olahan seperti keripik, permen, hingga kue-kue kemasan tinggi gula, garam, atau bahan pengawet.
ADVERTISEMENT