Festival Jajanan Bango 2019 Dorong Kuliner Lintas Generasi

22 Februari 2019 11:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Festival Jajanan Bango 2019 Foto: Azalia Amadea/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Festival Jajanan Bango 2019 Foto: Azalia Amadea/Kumparan
ADVERTISEMENT
Keragaman kuliner di Tanah Air kerap dipamerkan dalam sebuah festival besar, salah satunya adalah Festival Jajanan Bango (FJB). Festival kuliner yang diadakan setiap tahunnya sejak 2005 ini, kini akan kembali digelar pada 16-17 Maret 2019 mendatang. Kali ini FJB 2019 akan dilaksanakan di area parkir Squash, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Tahun ini FJB 2019 akan mengangkat tema "kelezatan asli, lintas generasi." Kuliner lintas generasi ini sebenarnya bukan yang pertama kali diangkat di FJB, hampir setiap tahunnya ada saja kuliner legendaris yang bisa ditemukan pengunjung saat ke festival jananan tersebut.
Hanya saja yang membedakan perhelatan kali ini adalah, adanya sepuluh penjaja kuliner lintas generasi yang di tempatkan dalam satu area khusus. Ini membuat pengunjung lebih mudah jika ingin langsung mencicipi kelezatan deretan masakan legendaris tersebut.
Festival Jajanan Bango 2019 Foto: Azalia Amadea/Kumparan
"Dalam FJB 2019 kali ini kami me-refresh tampilan, baik dari konsep festivalnya hingga logo yang terlihat lebih modern. Untuk mengujungi FJB kali ini pun, pengunjung dapat mendaftarkan diri terlebih dahulu ke website kami, dan akan mendapatkan QR code untuk nantinya di-scan di lokasi festival, lalu tinggal memasuki area. Selain itu, adanya juga 10 penjaja kuliner lintas generasi yang sudah terbukti meregenerasi usaha kulinernya," ungkap Hernie Raharja, foods director PT Unilever Indonesia Tbk, saat dijumpai kumparanFOOD dalam acara Press Conference Festival Jajanan Bango 2019 di Jakarta (21/2).
ADVERTISEMENT
Dipilihnya tema lintas generasi ini juga dikarenakan mulai punahnya beberapa kuliner khas Tanah Air yang dianggap sebagai makanan langka. "Sayangnya, di tengah antusiasme ini, kian banyak kekayaan kuliner Indonesia yang mulai langka, dan bahkan hampir punah. Jika keaslian rasa, dan resepnya tidak dijaga, serta tidak ada orang atau penjaja kuliner yang terus membuatnya, regenerasi pelestarian kuliner Indonesia tentunya jadi mustahil dilakukan," tambah Hernie.
Festival Jajanan Bango 2019 Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Sementara dalam kesempatan yang sama hadir pula Chef Ragil Imam Wibowo yang juga menangkap kelangkaan kuliner autentik Indonesia ini. Untuk dari itu, Chef yang terkenal dengan salah satu program memasak di televisi itu, mengaku kerap melakukan perjalanan ke berbagai daerah untuk mencari inspirasi dalam menghidangkan sajian terutama makanan autentik milik Tanah Air.
ADVERTISEMENT
"Dari berbagai kunjungan yang saya lakukan, ternyata saya menemukan banyak hidangan yang saat ini sudah sangat langka, dan hanya dilestarikan oleh satu keluarga. Padahal, hidangan tersebut merupakan makanan khas yang menjadi ikonik di daerah tersebut. Biasanya ini terjadi karena kelangkaan bahan, bumbu, hingga keaslian cara pembuatan yang mulai pudar," terang pria yang juga memiliki restoran dengan konsep gastronomy di Kemang itu.
Festival Jajanan Bango 2019 Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Fenomena inilah yang akhirnya menjadi landasan utama pemilihan tema kuliner lintas generasi di FJB 2019. Penjaja kuliner lintas generasi yang bisa pengunjung temukan di festival yang tidak dipungut biaya ini; antara lain Bubur Ayam Bunut Sukabumi, Kupat Tahu Gempol Bandung, Mie Koclok Mas Edi Cirebon, Mie Tiaw Antasari 72 Pontianak, Nasi Liwet Wongso Lemu Keprabon Solo, Restoran Mamink Daeng Tata Jakarta, Soto Betawi H. Ma’aruf Jakarta, Tahu Telor Cak Kahar Surabaya, Tengkleng Klewer Bu Edi Solo, dan Warung Tongseng Pak Budi. Selain itu, masih akan ada 73 tenant kuliner lainnya yang juga tak kalah menarik.
ADVERTISEMENT
Di antara semua penjaja kuliner lintas generasi tersebut, hadir juga Eko Setiyabudi sebagai generasi penerus dari usaha 'Warung Sate dan Tongseng Pak Budi' yang sudah ada sejak tahun 1985.
Dikisahkan Eko, awalnya ia bekerja sebagai pegawai swasta yang memiliki karir baik. Namun, setelah kepergian Bapaknya yakni Senen Riyanto --pemilik Warung Sate dan Tongseng Pak Budi-- ia mendapat dukungan dari ibu dan adik-adiknya untuk meneruskan usaha orang tuanya tersebut.
"Semangat seperti yang dimiliki Eko inilah yang ingin kami angkat di FJB 2019, sehingga dapat menginspirasi lebih banyak lagi penjaja kuliner lintas generasi lainnya untuk terus menjaga, dan melestarikan kelezatan autentik kuliner Indonesia," tutup Hernie.
Nah, bagi kamu yang tertarik untuk mencicipi cita rasa asli dari sepuluh penjaja kuliner lintas generasi tersebut serta beberapa tenant lainnya, seperti yang sudah dijelaskan Hernie, bahwa di FJB 2019 kali ini pengunjung dapat langsung masuk tanpa harus mengantre.
ADVERTISEMENT
Caranya, melalui pendaftaran online di website Bango, dan pengunjung akan langsung mendapatkan QR code yang nantinya akan di scan di lokasi festival yang bisa dikunjungi mulai pukul 08.00 sampai 22.00 WIB.