Food Debate: Apa Benar Makan Mi Instan dengan Nasi, Berbahaya?

25 Februari 2019 20:34 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mi instan dan nasi. Foto: Instagram/@hasegawatadaki
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mi instan dan nasi. Foto: Instagram/@hasegawatadaki
ADVERTISEMENT
Semangkuk mi instan memang nikmat; apalagi dengan telur dan irisan cabai. Tapi, bagaimana bila makan mi instan dengan nasi?
ADVERTISEMENT
Proses memasak yang cepat biasanya merupakan alasan menjadikan mi instan sebagai lauk makan nasi. Harganya yang murah pun bisa membuat kita menghemat biaya makan. Kamu sendiri, seberapa sering sih menjadikan mi instan sebagai lauk makan nasi?
Belakangan, banyak yang menyoroti bahwa kebiasaan makan mi instan dengan nasi punya dampak buruk bagi kesehatan. Untuk mencari tahu soal kebenaran dampak makan mi instan dengan nasi, kami menghubungi beberapa ahli untuk membagikan cara pandang mereka.
"Jangan dong dimakan bersamaan karena kan dua-duanya sama-sama karbohidrat. Jadi kalau nasi dan mi maka asupan karbohidratnya jadi banyak banget. Nah, apalagi untuk penderita diabetes, akan meningkatkan gula darahnya. Kalau untuk orang yang tidak diabetes akan mudah menaikkan berat badan," ungkap dr Jovita Amelia MSc, spGK, saat dihubungi via WhatsApp oleh kumparan.
ADVERTISEMENT
Ia juga menjelaskan bahwa pada dasarnya, nasi tidak berbahaya karena termasuk karbohidrat kompleks. Bila dimakan dalam jumlah sesuai, tidak apa-apa.
Mi instan dan nasi. Foto: @indomie, @yuki1664splashstar
Sementara itu, mi instan terbuat dari tepung dan termasuk karbohidrat simple. Mengkonsumsi mi instan hanya akan menahan rasa lapar dalam waktu singkat dan bila dimakan dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan obesitas.
"Selain itu, bumbunya juga tinggi garam, ya. Enggak baik dimakan terlalu sering terutama pada penderita hipertensi," jelasnya lebih lanjut.
Hal ini juga diperkuat oleh peryataan Prof. Dr. Nuri Andarwulan, Direktur Southeast Asian Food & Agricultural Science & Technology (SEAFEST). Ia mengungkap bahwa kombinasi keduanya berbahaya, apalagi bila dimakan berlebihan karena bisa menjadi faktor obesitas.
"Batas konsumsinya adalah AKG (angka kecukupan gizi) untuk karbohidrat. Rekomendasinya 30% dari total kalori harian (2150 kkal). Nasi 100 gr berasal dari 50 gr beras dengan kalori 160 kkal. Nah, coba cek lagi di bungkus mi instan, berapa kalorinya," jelas Prof Nuri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dokter Jovita mengungkapkan bahwa mengkonsumsi mi instan dan nasi secara bersamaan dalam jumlah besar bisa membuat kita jadi cepat mengantuk.
"Setelah makan, aliran darah berpusat di pencernaan agar makanan dapat diserap. Nah, kalau kita makan nasi dan mi berarti kan porsi makan kita besar tuh. Belum lagi kalau ada lauk lain. Tentu ada efek mengantuknya setelah itu," ungkap dokter Jovita.
Baik dokter Jovita atau Prof Nuri mengungkap bahwa tidak ada kandungan dari mi atau nasi yang bila dimakan bersamaan akan membuat efek buruk tertentu. Yang dikhawatirkan adalah terlalu banyaknya asupan karbohidrat karena keduanya mengandung karbohidrat yang cukup tinggi.
Jadi, bukan hanya perkara mi instan dan nasi. Sebaiknya kamu juga mulai melihat porsi makanan harianmu. Apakah sayurnya sudah cukup? Apakah karbohidratnya tidak berlebihan?
ADVERTISEMENT
Bila belum, simak infografik piring sehat dengan menu yang bisa kamu temukan di pasar berikut ini.