Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Masyarakat Indonesia terbiasa sarapan dengan makanan yang berat; seperti nasi atau bubur. Menu itu, biasanya dipilih agar perut kenyang, sehingga dipercaya bisa meningkatkan energi di pagi hari. Tapi, benarkah demikian?
ADVERTISEMENT
Menurut Prof.Dr.Ir. Ali Khomsan, MS selaku Guru besar di bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB mengatakan, bubur ayam bisa meningkatkan gula darah karena terbuat dari nasi.
"Penderita sakit gula sebaiknya mengurangi nasi termasuk bubur, tapi lebih dianjurkan mengkonsumsi umbi-umbian," ujarnya saat dihubungi kumparan (18/6).
Nah, sesuai saran ahli gizi, cobalah mulai mengganti menu sarapanmu dengan makanan sehat lain yang penuh gizi. Misalnya saja, beberapa makanan berikut yang termasuk dalam jenis pangan lokal sehingga mudah didapat. Apa saja?
1. Ubi jalar
Menurut data USDA Research Service, satu buah ubi jalar (200 gram) mengandung 180 kalori, 41,4 gram karbohidrat, hingga 0,3 gram lemak. Kandungan tersebut cukup untuk melengkapi nutrisimu di pagi hari.
ADVERTISEMENT
Bahkan, para ahli dari University of California, menyarankan untuk mengkonsumsi ubi guna meningkatkan fungsi otak agar kamu tetap konsentrasi terhadap kerjaan.
Selain itu, kamu juga tak perlu khawatir kelaparan di pagi hari. Soalnya, ubi mengandung serat alami yang bisa membuat perut terasa kenyang lebih lama. Tentunya, kesehatan pencernaanmu juga terjaga.
2. Singkong
Sudah sejak lama, singkong menjadi salah satu pangan lokal orang Indonesia. Sayangnya, kepopulerannya mulai tergerus seiring banyaknya bermunculan menu sarapan baru yang lebih nikmat --yang kebanyakan terbuat dari nasi.
Tapi, bagi kamu yang ingin hidup lebih sehat tak ada salahnya, lho mengganti nasi dengan singkong sebagai menu sarapan. Soalnya, dalam 100 gram singkong mengandung 38 gram karbohidrat yang setara dengan 160 kkal. Kandungan ini bisa menjadikan singkong sebagai makanan sumber energi di pagi hari.
ADVERTISEMENT
3. Jagung
Di Tanah Air, jagung juga dikenal sebagai pangan lokal sumber energi. Bahkan, masyarakat di zaman dahulu sering menikmati nasi jagung. Nasi berwarna kuning ini sejatinya terbuat dari jagung tua yang dipipil hingga menyerupai butiran nasi.
Jagung yang kaya serat berfungsi melepaskan gula dan mengubahnya menjadi energi. Kandungan kalorinya pun rendah yakni 140 kkal per 100 gram sehingga cocok menjadi pilihan sarapan sehat.
4. Talas
Dalam secangkir talas (132 gram) yang sudah dimasak, terdapat 187 kalori yang terdiri dari karbohidrat, dengan sedikit protein dan lemak. Karbohidrat yang terkandung adalah berupa serat serta pati yang baik untuk mengontrol gula darah.
Jurnal PubMed tahun 2014 menyebutkan 12 persen pati dalam talas menjadi sumber nutrisi yang baik sehingga tak meningkatkan gula darah. Jadi, memakan talas sebagai menu sarapan aman bagi para penderita diabetes.
ADVERTISEMENT
5. Sagu
Sama halnya seperti talas, sagu juga mengandung pati resisten yang mudah dicerna. Beberapa penelitian bahkan mengaitkan pati dengan asam lemak rantai pendek (SCFA) yang bisa menekan nafsu makan, gula darah, hingga membuat pencernaan bekerja lebih baik.
Mengutip The Journal of nutritional biochemistry tahun 2019, sagu memiliki probiotik yang menjadi makanan untuk bakteri baik dalam usus. Sehingga bisa mengurangi resistensi insulin penyebab munculnya risiko diabetes.