Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Geblek, Kuliner Tradisional Kulon Progo yang Masih Eksis Hingga Kini
25 Agustus 2018 13:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Dari Sabang sampai Merauke, terdapat ratusan jenis kuliner tradisional yang masih bertahan di tengah banyaknya kudapan modern dan kekinian yang bermunculan. Selain harganya yang jauh lebih terjangkau, kudapan tradisional yang biasanya mudah dijumpai di pasar tradisional juga memiliki tampilan yang unik, autentik, dan pastinya nikmat.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Geblek, jajanan tradisional yang bisa kita temukan bila berkunjung ke kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Meski tak sepopuler jajanan pasar lainnya seperti onde-onde, kue lapis, atau kue cubit, namun Geblek masih menjadi kudapan andalan bagi warga di Kulon Progo saat kumpul keluarga atau sekedar jadi suguhan di sore hari. Bahkan, kini menjadi salah satu ikon kuliner khas Kulon Progo yang kerap dibeli para wisatawan sebagai buah tangan.
Sekilas, kue Geblek memiliki tampilan menyerupai cireng khas Bandung karena warnanya yang putih serta teksturnya yang agak kenyal saat digigit. Bedanya, Geblek memiliki bentuk yang cukup unik, yakni berbentuk dua buah bulatan sedang yang saling menyambung menyerupai angka delapan.
Seperti kuliner tradisional khas Indonesia lainnya, proses pembuatan Geblek terbilang masih sangat tradisional. Meski begitu, ternyata untuk membuat jajanan gurih ini, perlu beberapa kali proses pemasakan yang terbilang cukup panjang.
ADVERTISEMENT
Geblek biasanya terbuat dari adonan yang terdiri dari campuran tepung kanji atau aci, bawang putih uleg, sedikit garam. Namun sebelum semua bahan dicampur, tepung kanji sebagai bahan utama harus melalui proses pengukusan terlebih dahulu selama kurang lebih 10 menit. Proses ini berfungsi untuk menghilangkan bau langu serta rasa mentah yang mungkin muncul karena tepung kanji yang belum matang sempurna.
Belum berhenti sampai di situ, setelah tepung kanji dicampur dengan bumbu bawang putih dan garam, adonan harus dikukus kembali selama 10 sampai 15 menit, atau sampai tekstur adonan lebih padat dan berat. Setelah itu, baru adonan bisa dibentuk dan digoreng hingga matang dan mengembang.
Proses panjang inilah, yang membuat cita rasa Geblek semakin nikmat dan benar-benar matang hingga ke bagian dalam tepungnya. Selain itu, teksturnya yang renyah di luar namun lembut dan agak kenyal di dalam semakin menjadi daya tarik jajanan tradisional tersebut.
ADVERTISEMENT
Karena teksturnya yang renyah, Geblek paling nikmat disantap saat masih panas sebagai pendamping minum teh atau kopi hangat. Di Kulon Progo sendiri, biasanya Geblek juga disajikan bersama Besengek Tempe Benguk, yakni sajian tradisional yang terbuat dari kacang benguk bercita rasa manis menyerupai bacem. Renyahnya Geblek yang hangat berpadu dengan Besengek Tempe Benguk bertekstur lembut nan manis sangat cocok disajikan saat hari besar, syukuran, hajatan, atau sekedar kudapan penghilang lapar.