Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tercium aroma bakaran khas dari seekor ayam bakar yang tersaji di meja sebuah warung makan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata. Samar terlihat pula kepulan asap yang membawa harum bumbunya. Tersaji juga sepiring pelecing kangkung bercampur taoge yang telah disiram sambal tomat merah segar. Hmm menggugah selera.
ADVERTISEMENT
Warung Ayam Bakar Taliwang, begitu tertulis di spanduknya. Sesuai namanya, tempat makan ini memang khas dengan sajian ayam bakar ala Lombok itu. Menurut Ika, penerus usaha warung Ayam Bakar Taliwang ini, ia menggunakan jenis ayam pejantan.
"Tekstur daging dan ukurannya mirip seperti ayam kampung, tapi karena ayam kampung susah didapatkan di Jakarta, jadi kami ganti dengan ayam pejantan," ujar perempuan berusia 36 tahun itu saat kumparan sambangi, Kamis (4/11).
Usaha warung makan ini, lanjutnya, merupakan milik mertua Ika. Warung Ayam Bakar Taliwang salah satu di antara dua warung legendaris yang berjajar di area jajanan seberang Taman Makam Pahlawan itu.
"Mertua saya yang laki-laki memang asli orang Lombok. Ia sudah punya usaha ini sejak sekitar 15 tahun yang lalu. Dari semenjak di sini hanya ada dua tenda yang berjualan sampai sekarang sudah ramai begini, lokasi warung kami enggak pernah pindah," kisahnya.
ADVERTISEMENT
Saat membakar ayamnya pun, ika melumurinya dahulu dengan bumbu pedas dan manis. Wajar, ketika digigit ayamnya teras gurih, pedas, dengan manis tipis di akhir. Tekstur dagingnya lembut, namun bagian luarnya agak sedikit kering. Meski tampak hitam, ayamnya tak gosong sehingga tidak terasa pahit.
Sambil menikmatinya bersama nasi putih hangat, kami juga memesan pelecing kangkung (Rp 13 ribu). Pelecingnya berisi kangkung dan taoge rebus. Kemudian diberi siraman sambal tomat yang segar. Ketika dimakan, asam tomat serta jejak rasa gurih sambalnya begitu kentara. Suapan pertama, kedua, hingga ketiga tak terasa pedas, setelah beberapa kali mengunyah barulah pedas menggigit di lidah.
Selain kedua menu yang jadi andalan ini, ada juga menu lainnya; seperti ikan bakar taliwang dan beberuk terung yang juga khas Lombok. Sementara pilihan minumannya standar saja, hanya ada teh manis hangat atau dingin, dan air putih.
ADVERTISEMENT
Nah, jika ingin mencicipinya, Ayam Bakar Taliwang ini hanya buka di malam hari. Tepatnya mulai pukul 17.30 sampai 24.00 WIB. Selamat mencoba!