Gurihnya Ikan Tuna Bakar, Kuliner Manado Sedap yang Sukses Bikin Nambah

Suasana di Tuna House Manado Foto: Safira/kumparan

Saat saya menginjakkan kaki ke Manado, cuma satu hal yang langsung memenuhi pikiran: makanannya! Ya, kuliner Manado memang sudah terkenal akan kenikmatannya, maka ketika mendapat kesempatan untuk bertandang ke sini, sudah jelas lidah harus diajak berpetualang rasa.

Sebagai wilayah yang hasil lautnya melimpah, ibu kota Sulawesi Utara ini punya beragam olahan seafood yang lezat. Di sepanjang jalan saja, banyak berjajar para penjaja ikan bakar. Tapi konon, ada salah satu restoran yang terkenal punya hidangan ikan paling lezat; namanya Tuna House.

Meski sudah sangat populer di kalangan turis maupun warga lokal, Tuna House ternyata baru berdiri selama enam tahun. Sampai saat ini, cabangnya sudah ada lima, dan tersebar di beberapa wilayah di kota Manado.

Menu yang disajikan cukup beragam; ada sate tuna, tuna woku belanga, sashimi tuna, gohu tuna, hingga tuna bumbu RW. Selain itu, terdapat pula pilihan seafood lainnya, seperti ikan kerapu, kakap, cumi, udang, tude, lobster, sampai baronang.

Aneka makanan enak di Tuna House Manado. Foto: Safira/kumparan

Semua hidangan lautnya fresh, karena mereka selalu memesan ke pabrik dan tak pernah menyimpan stok banyak.

Salah satu menu andalan mereka yang membuat saya tergiur untuk mencobanya, adalah dada tuna bakar. Hidangan ini terdiri dari fillet dada ikan tuna yang dibakar di atas arang, lalu disajikan dengan sambal rica bakar.

Dari tampilannya saja sudah terlihat amat menggoda. Daging tunanya tampak tebal dan padat, dengan warna kecoklatan. Balutan minyak dari sambal membuatnya terlihat berkilau, bikin nafsu makan makan tergugah.

Dada tuna bakar. Foto: Safira/kumparan

Ketika diiris, bagian dalamnya masih juicy dan empuk! Meski belum dioles sambal, tapi rasa ikannya sudah nikmat, agak gurih, sedikit manis, dan yang pasti, amat segar.

Begitu dicocol dengan sambal, rasa pedas, gurih, dan kesegaran dari ikan tuna langsung membuat lidah saya kegirangan. Kombinasinya begitu seimbang, sampai-sampai rasanya enggan untuk menambahkan nasi saat menyantapnya.

Kuliner Manado yang satu ini punya sambal yang juara! Suapan pertama, rasa pedasnya masih tak begitu kentara —lebih dominan rasa gurih. Tapi, saya salah karena terlalu jumawa dan mengiranya tak pedas. Lama kelamaan, tingkat pedasnya bertambah, membuat lidah terbakar dan peluh bercucuran.

Mau tak mau, saya harus mencampurkan si tuna dengan nasi. Ya ampun, justru rasanya makin mantap. Memang, makanan Indonesia itu rasanya kurang kalau enggak pakai nasi.

Sebagai menu pendamping, saya juga memesan tumis bunga pepaya, paku (pakis) tumis, dan tempe goreng. Bukan hanya menu ikannya saja yang lezat, aneka tumis sayurannya tak kalah sedap. Bunga pepayanya masih terasa renyah dan tak pahit, malah cenderung gurih.

Sama halnya dengan paku tumis. Warnanya masih hijau segar, dengan tekstur yang renyah dan campuran bumbu gurih.

Tumis paku. Foto: Safira/kumparan

Menurut Valencia, kasir di Tuna House, mereka memang memakai jenis tuna pilihan yang dagingnya lebih tebal. Dada tuna tersebut dibakar di atas arang, tapi tanpa menggunakan bantuan blower atau kipas.

“Jadi dibiarkan saja sampai matang,” jelasnya saat ditemui kumparan di Tuna House cabang Karangria, Manado, Sulawesi Utara.

Yang bikin saya cukup terkejut, ternyata bumbu yang dipakai untuk membalur tuna sangat simpel. Hanya lemon dan minyak saja.

Pantas saja, semua menu olahan tuna di Tuna House ini jadi favorit. Dengan penambahan bumbu yang begitu minim, hidangan tuna buatan mereka terasa begitu jujur dan apa adanya. Kenikmatan justru tercipta dari bagaimana kualitas bahan makanan tetap dijaga, hingga sampai ke piring para pelanggan.

Saya bisa setuju, kalau ke Manado, memang tak boleh melewatkan makan di restoran Tuna House. Patut menjadi destinasi kuliner Manado untuk kamu yang ingin berpetualang ke sana.

Tuna House

Alamat: Jl. Boulevard 2, Tuminting, Manado

Jam buka: 10.00-23.00 WITA