Hati-hati! Makanan Olahan Bisa Kurangi Fungsi Kognitif Otak, Hasil Riset Terbaru

4 Agustus 2022 8:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ngemil pizza, salah satu makanan olahan Foto: dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ngemil pizza, salah satu makanan olahan Foto: dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kehadiran makanan olahan atau ultra proses memang terasa praktis dan nikmat. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, maka makanan ini dapat menimbulkan masalah kesehatan. Menurut hasil studi terbaru, makanan olahan berdampak bagi pengurangan fungsi kognitif otak hingga memperpendek umur.
ADVERTISEMENT
Makanan ultra proses atau yang lebih dikenal sebagai makanan olahan seperti sudah lekat dengan kehidupan masyarakat saat ini. Kemudahan dalam mengolah dan rasanya yang enak menjadikan makanan olahan sebagai menu favorit saat lapar melanda.
Mengutip CNN, makanan favorit banyak orang ini menyimpan berbagai efek samping bagi kesehatan tubuh. Makanan seperti burger, donat, pizza, saus, dan lainnya yang biasa kamu konsumsi justru dapat membuat kamu terkena berbagai risiko penyakit.
Studi dari Current Obesity Reports pada tahun 2017 mengungkapkan bahwa makanan olahan dapat meningkatkan risiko obesitas, masalah jantung, diabetes, kanker. Bahkan makanan olahan dapat memperpendek umur kamu.
Ilustrasi fungsi kognitif otak manusia. Foto: Shutterstock
"Orang yang mengonsumsi lebih dari 20 persen kalori harian dari makanan olahan mengalami penurunan kognitif keseluruhan 28 persen lebih cepat, dan penurunan fungsi eksekutif 25 persen lebih cepat dibandingkan dengan orang yang makan kurang dari 20 persen," kata Natalia Gonçalves, seorang peneliti dari departemen patologi di University of São Paulo Medical School.
ADVERTISEMENT
Rudy Tanzi, profesor neurologi di Harvard Medical School juga mengatakan, “Meskipun membutuhkan studi dan replikasi lebih lanjut, hasil baru ini cukup menarik dan menekankan peran penting nutrisi yang tepat dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan otak; serta mengurangi risiko penyakit otak seiring bertambahnya usia.”
Rudy juga menambahkan bahwa masalah utama makanan ultra proses terletak pada tingginya kandungan lemak, gula, dan garam yang dapat mengancam kesehatan tubuh serta otak. Selain itu, makanan cepat saji juga mengandung triliunan bakteri dan mikroba di usus kamu. Makanan ini juga berpengaruh terhadap risiko terkena penyakit Alzheimer.
Ilustrasi makanan cepat saji Foto: dok.shutterstock
Penelitian yang dilakukan oleh Alzheimer's Association International Conference pada 2022 di Brasil, mengungkapkan hasil makanan ultra proses diformulasikan dari sedikit atau tidak sama sekali bahan utuh. Makanan ini mengandung perasa, pewarna, pengemulsi, dan zat adiktif lainnya.
ADVERTISEMENT
Studi tersebut menunjukkan bahwa makanan olahan dapat mengurangi fungsi kognitif secara keseluruhan pada otak. Termasuk di dalamnya adalah fungsi eksekutif yang membantu kamu untuk mengambil keputusan.
Memang makanan olahan dapat diproses lebih cepat. Makanan ini juga memiliki rasa yang lezat dan menjadi kegemaran banyak orang. Namun, hal tersebut tidak sebanding dengan dampak yang dibawa oleh makanan ini. Kurangilah mengonsumsi makanan olahan untuk menjaga tubuh dan otak kamu agar terhindar dari penyakit Alzheimer.
Penulis: Monika Febriana