Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Hindari Meminum Teh Setelah Mengonsumsi Sayuran
17 Mei 2018 17:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Apakah kamu pecinta es teh manis?
Menyesap segelas es teh manis setelah menyantap makanan tentunya sangat nikmat. Apalagi bila meminumnya di bawah sinar terik matahari, dijamin kerongkonganmu akan terasa segar dan adem.
ADVERTISEMENT
Tak hanya menyegarkan, teh juga dikenal memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Minuman ini diperkaya dengan kandungan antioksidan yang melimpah sehingga sangat baik untuk memelihara sistem metabolisme tubuh.
Kendati demikian, menurut seorang dokter spesialis anak, dr. Yoga Devaira, Sp. A(K), teh mengandung suatu zat yang bila dikonsumsi berbarengan dengan makanan tertentu, maka akan menimbulkan reaksi yang merugikan tubuh.
"Teh mengandung zat asam fitat yang bersifat mengikat mineral, salah satunya zat besi. Oleh karena itu bila disantap bersama sayuran, maka akan mengikat kandungan mineral dan zat besi yang tersimpan dalam sayuran tersebut," kata dr. Yoga di sela-sela seminar kesehatan di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta Selatan, beberapa saat lalu.
Lebih lanjut dr. Yoga menjelaskan, tak hanya sayuran, meminum teh sesaat atau setelah mengkonsumsi beragam jenis makanan yang mengandung zat besi seperti kacang-kacangan dan produk olahan kacang berupa tahu dan tempe akan meminimalisir penyerapan zat besi, sehingga tubuh tidak akan merasakan khasiat nutrisi yang tersimpan dalam makanan secara maksimal.
ADVERTISEMENT
"Oleh sebab itu kita tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran dibarengi dengan teh. Sebaiknya bila ingin tetap minum, kasih jeda waktu. Misalkan setelah dua jam makan baru minum teh, atau tiga jam setelahnya. Yang penting harus diberi jarak," tambahnya.
Selain menghindari teh saat mengkonsumsi sayur, dr. Yoga juga menyarankan untuk menambah asupan pil zat besi agar memaksimalkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Bukan hanya memaksimalkan proses penyerapan zat besi, menyisipkan satu butir pil zat besi setiap seminggu sekali dapat membantu mengurangi risiko anemia.
"Anemia umumnya mudah ditemui di kalangan remaja putri dan ibu hamil. Biasanya pada remaja putri akan muncul gejala-gejala seperti pucat, cepat letih, lesu, berkurangnya konsentrasi belajar. Sedangkan ibu hamil akan berdampak pada ibu hamil, anemia dapat berpengaruh pada kondisi bayi. Dan, mengkonsumsi pil penambah zat besi dapat membantu meminimalisir gejala anemia tersebut," pungkasnya.
ADVERTISEMENT