Ini Bedanya Gingerbread Luar Negeri dan Kue Jahe Buatan Indonesia

12 Desember 2017 20:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kue Bangket dan Gingerbread. (Foto: Instagram @food_and_passion dan @amourducake)
zoom-in-whitePerbesar
Kue Bangket dan Gingerbread. (Foto: Instagram @food_and_passion dan @amourducake)
ADVERTISEMENT
Kue jahe atau yang lebih sering disebut sebagai gingerbread telah dikenal sebagai kue khas Eropa yang biasanya disajikan ketika musim dingin tiba. Selain itu kue yang berbahan baku jahe ini merupakan salah satu ciri khas Natal yang selalu menghiasi perayaan hari suci umat Nasrani tersebut.
ADVERTISEMENT
Umumnya, kue Jahe dikonsumsi untuk memberikan efek hangat pada tubuh serta menjadi teman minum kopi atau teh yang tepat. Terkenal di Eropa, ternyata Indonesia juga mempunyai kue jahe yang tak kalah lezat dengan gingerbread yang lebih dulu populer.
Pengaruh budaya barat menjadi alasan kenapa banyak kudapan Indonesia yang mirip dengan makanan dari luar negeri, termasuk kue jahe atau juga lebih dikenal dengan istilah kue Bangket. Masa penjajahan kolonial Belanda yang berlangsung selama lebih dari tiga abad lamanya menyebabkan hal ini terjadi.
Walaupun tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan hubungan antara citarasa makanan Indonesia dengan makanan asli Eropa, namun tidak dapat dipungkiri jika beberapa makanan Indonesia memang terpengaruh oleh bahan-bahan dari Eropa.
Aneka bentuk gingerbread. (Foto: Instagram @hnupice)
zoom-in-whitePerbesar
Aneka bentuk gingerbread. (Foto: Instagram @hnupice)
Bahan utama kue yang sama-sama menggunakan jahe serta pengolahannya yang juga serupa, membuat kedua kue ini semakin terlihat mirip. Meskipun hampir serupa, tapi berdasarkan penuturan celebrity chef Yuda Bustara, hal yang membuatnya berbeda terletak pada bahan pembuat kue tersebut,
ADVERTISEMENT
"Serupa tak sama. Tetap ada beberapa perbedaan yang membuat keduanya (kue jahe lokal dengan gingebread) berbeda, terutama dari segi bahan pembuat kue yang menyesuaikan dengan selera orang Indonesia," ungkap chef Yuda Bustara saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Selasa (12/11).
Selain bahan pembuatnya yang berbeda, chef Yuda juga menjelaskan perbedaan lain yang membedakan kue jahe lokal dan gingerbread asal Eropa. Apa saja?
1. Tekstur
Jika kue jahe umumnya dibuat menggunakan tepung terigu, namun variasi kue jahe khas Indonesia dibuat menggunakan tepung sagu. Saat diolah, tepung sagu akan menghasilkan kue dengan tekstur yang renyah. Hal inilah yang membedakan kue bangket dengan gingerbread khas Eropa.
Kue Bangket bertekstur lebih renyah dan mudah rapuh saat digigit. Selain itu ketika dimakan kue Bangket akan menciptakan sensasi meleleh di dalam mulut. Sedangkan gingerbread memiliki tekstur yang lebih kokoh seperti kue lain pada umumnya.
ADVERTISEMENT
2. Rasa
Banyaknya produksi gula Jawa atau gula palem di Indonesia turut mempengaruhi citarasa makanannya termasuk kue Bangket. Kue jahe yang masih sering ditemukan di daerah beberapa daerah di Indonesia seperti Lombok dan dan Garut, Jawa Barat ini dibuat menggunakan gula palem sehingga rasanya lebih manis dan gurih.
Sedangkan gingerbread dalam pembuatannya menggunakan brown sugar atau gula cokelat yang merupakan campuran antara gula tebu dengan molases atau saripati tebu. Brown sugar ini memiliki rasa yang lebih mirip dengan gula pasir, sehingga rasa gingerbread dinilai lebih manis dan legit daripada kue Bangket.
3. Molases
Perbedaan selanjutnya terletak pada penggunaan molases. Memiiliki warna cokelat yang lebih tua, molases mempunyai tekstur yang mirip seperti kecap.
ADVERTISEMENT
Setiap resep gingerbread hampir dipastikan selalu menggunakan molases dalam pembuatannya. Molases ini berfungsi untuk mengurangi kadar air dalam kue jahe, sehingga hasil jadi kue akan lebih garing namun tetap chewy. Beda dengan kue Bangket yang lebih rapuh.
4. Warna
Selain memberikan rasa yang lebih chewy pada gingerbread, molases juga berfungsi untuk memberikan warna pada kue jahe. Warnanya yang cokelat pekat akan menghasilkan warna cokelat alami pada kue yang telah dipanggag.
5. Bentuk
Meskipun proses pembuatannya hampir sama, namun bentuk kue yang dihasilkan berbeda. Gingerbread khas Eropa yang sering disajikan pada perayaan Natal memiliki bentuk yang lebih beragam. Di antaranya dicetak menjadi bentuk ornamen Natal atau karakter lucu yang disukai oleh anak-anak.
ADVERTISEMENT
Hiasan aneka permen dan icing sugar juga membuat tampilan gingerbread semakin meriah dan menarik. Sementara, kue bangket memiliki bentuk yang lebih sederhana.
Uniknya, kue bangket dibentuk menyerupai ruas-ruas jahe, sehingga memberikan kesan seolah-olah sedang memakan jahe utuh. Dalam berbagai inovasi, kue ini sering dipadukan dengan bahan-bahan seperti pandan, kelapa parut, hingga keju dan cokelat agar rasanya semakin nikmat dan tentunya menggiurkan.