Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Penyanyi asal Amerika Serikat, Demi Lovato , baru-baru ini membagikan salah satu minuman favoritnya. Dalam wawancaranya dengan Eating Well, pelantun lagu "Let It Go" itu mengungkapkan bahwa jus seledri adalah minuman yang selalu ada dalam rutinitas paginya.
ADVERTISEMENT
"Saya selalu memulai hari dengan segelas jus seledri, kemudian dilanjutkan dengan sarapan dan kopi. Saya tidak pernah melewatkan satu hari pun tanpa jus seledri," ujar Lovato dalam wawancaranya dikutip dari Eating Well, Selasa (22/10).
Lovato juga menekankan pentingnya mendengarkan tubuh ketika memilih makanan. Ia tidak mengikuti diet ketat atau pun menghitung kalori. Bagi Demi, makan dengan baik berarti memberi tubuh nutrisi yang dibutuhkan sambil tetap menikmati hidangan favorit, termasuk hidangan penutup seperti kue yang sering ia buat sendiri.
Jus seledri sebenarnya bukan hanya favorit Lovato. Minuman ini mulai ngetren pada tahun 2019 dan sempat menjadi salah satu pencarian terpopuler di Google, mengalahkan diet Mediterania.
Anthony Williams, yang dikenal sebagai "The Medical Medium" mengklaim dirinya sebagai pencetus gerakan jus seledri ini. Ia menyarankan minum jus seledri murni saat perut kosong dan mengklaim bahwa minuman ini dapat menyembuhkan penyakit kronis serta meningkatkan pencernaan.
Namun, klaim tersebut tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Meskipun jus seledri mengandung vitamin dan mineral yang bermanfaat, klaim tentang khasiat penyembuhannya masih diperdebatkan oleh para ahli kesehatan.
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian yang Phytotherapy Research pada tahun 2019, seledri memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah, tekanan darah, serta kolesterol. Namun, jus seledri tidak bisa dianggap sebagai solusi ajaib untuk kesehatan.
"Itu hanya jus," tulis Rachele Pojednic, asisten profesor dan direktur program ilmu olahraga di Universitas Norwich serta peneliti asosiasi di Institut Kedokteran Gaya Hidup di Sekolah Kedokteran Harvard, dalam unggahan di laman Instagram, membantah mitos tentang jus seledri sebagai minuman ajaib.
Menurut Rachele, meski jus seledri mengandung senyawa yang bermanfaat, tapi minuman tersebut juga memiliki potensi risiko, apalagi ketika mengonsumsi jus seledri secara berlebihan karena bisa menimbulkan efek samping.
"Ketika Anda memeras banyak seledri, semua zat kimianya akan menjadi lebih terkonsentrasi. Meskipun terlihat baik secara teori, kita belum mengetahui dosis optimal dari zat ini pada manusia karena sebagian besar penelitian hanya dilakukan pada sel dan tikus. Seledri juga mengandung racun alami seperti furanokumarin dan psoralen, yang dapat menyebabkan masalah kulit dan kerusakan hati jika dikonsumsi terlalu banyak," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Rachele menambahkan, jus seledri juga bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, terutama pengencer darah, karena tingginya kandungan vitamin K. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memasukkan jus seledri ke dalam rutinitas sehari-hari, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan tertentu.
Seledri telah diuji oleh Food and Drug Administration (FDA), dan menurut Kelompok Kerja Lingkungan (Environmental Working Group atau EWG), seledri termasuk dalam kategori sayuran yang perlu dicuci dengan baik sebelum dikonsumsi. Meskipun seledri tidak masuk dalam daftar Dirty Dozen—produk yang paling terkontaminasi pestisida—para ahli EWG tetap menyarankan memilih versi organik untuk mengurangi paparan pestisida.