Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.106.0
Jangan Salah, Begini Cara Cepat dan Aman Mencairkan Daging Kurban
9 Juni 2025 14:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menyimpan daging di freezer memang cara paling praktis supaya tahan lama. Tapi, ada tantangan lain yang sering bikin malas, yaitu saat mencairkan daging beku. Apalagi kalau buru-buru mau masak, kadang muncul ide buat langsung menyiram daging pakai air panas, bukan? Padahal, cara ini justru bisa bikin masalah baru, lho.
Menurut ahli mikrobiologi pangan dari Microbac, Trevor Craig, mencairkan daging pakai air hangat bukan solusi yang aman. Air hangat justru jadi “tempat yang nyaman” buat bakteri berkembang biak. Bakteri-bakteri ini bisa nyebar ke daging, peralatan dapur, dan bahkan tangan kita. Kalau udah nyebar, risikonya bukan cuma masakan jadi gagal, tapi bisa sampai bikin sakit perut serius, bahkan keracunan makanan.
ADVERTISEMENT
"Meski mencairkan daging dengan benar memerlukan perencanaan dan usaha lebih, namun makan malam yang terlambat jauh lebih baik dibandingkan risiko sakit parah, bahkan kematian akibat E. coli, Salmonella, atau Listeria," ujar Craig dikutip dari laman USDA, Senin (9/6).
Menurut Craig ada beberapa metode aman untuk mencairkan daging beku, salah satunya adalah dengan menggunakan air dingin. Metode ini bisa menjadi pilihan jika tidak memiliki waktu untuk mencairkan daging di dalam lemari es selama semalam.
Craig menjelaskan bahwa daging beku, seperti daging sapi cincang, dapat dicairkan dengan cara merendamnya dalam air dingin. Namun, penting untuk memastikan bahwa daging masih dalam kemasan yang tertutup rapat dan bukan menggunakan kertas. Jika kemasan bocor atau larut dalam air, maka air dapat terkontaminasi dan menyebabkan risiko kesehatan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan air mengalir secara terus-menerus memang dapat mempercepat proses pencairan, tetapi juga dinilai boros. Oleh karena itu, cukup rendam daging dalam wadah berisi air dingin dan ganti air setiap 30 menit. Umumnya, sebagian besar daging akan mencair dalam beberapa jam.
Alternatif lain adalah mencairkan daging menggunakan microwave. Meski lebih cepat, Craig mengingatkan bahwa metode ini sedikit lebih rumit. Sebagian besar microwave memang sudah dilengkapi dengan tombol atau pengaturan “defrost” yang bisa digunakan untuk mencairkan daging.
Kuncinya adalah menggunakan daya rendah dan waktu singkat secara bertahap hingga daging benar-benar mencair. Rata-rata waktu yang dibutuhkan sekitar delapan menit untuk setiap 0,5 kilogram daging, meskipun hal ini dapat berbeda tergantung pada jenis microwave dan potongan daging yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Craig menambahkan bahwa mencairkan daging dengan microwave berisiko memengaruhi tekstur. Pada beberapa kasus, daging bisa menjadi lembek, bahkan mulai matang sebagian, sehingga bisa memengaruhi hasil akhir masakan.
Lantas, apakah daging yang sudah dicairkan aman untuk dibekukan kembali? Menurut Craig, jawabannya tergantung pada cara pencairannya.
Jika daging dicairkan secara perlahan di dalam lemari es selama sehari, maka daging tersebut masih aman untuk dibekukan kembali. Namun, jika proses pencairan dilakukan dengan menggunakan air dingin atau microwave, maka daging harus segera dimasak dan tidak disarankan untuk dibekukan kembali.
Craig menjelaskan bahwa proses pencairan yang lebih cepat berisiko memunculkan kondisi ideal bagi pertumbuhan bakteri. Bila daging sudah berada dalam kondisi tersebut, maka membekukannya kembali tidak akan membunuh bakteri yang terlanjur tumbuh.
ADVERTISEMENT
“Pembekuan bukanlah metode sterilisasi. Ia tidak membunuh semua bakteri atau patogen. Jika produk telah berada dalam kondisi yang memungkinkan pertumbuhan bakteri, maka bakteri tersebut akan tetap ada meskipun dibekukan kembali,” kata Craig.
Lalu jika tak punya banyak waktu, apakah aman memasak daging dengan kondisi beku? Dikutip dari laman Good Housekeeping, daging giling, potongan ayam, atau bahkan steak beku sebenarnya masih aman saja untuk langsung memasaknya dalam keadaan beku.
Namun, perlu diingat bahwa waktu memasak akan lebih lama, sekitar 50 persen lebih lama dibandingkan daging segar. Selain itu, metode ini tidak ideal jika kamu menginginkan hasil masakan dengan kulit ayam yang renyah atau tekstur daging yang matang merata. Meskipun demikian, ini tetap menjadi opsi praktis saat waktu terbatas.
ADVERTISEMENT
Satu hal lagi yang harus dihindari adalah memasak daging beku langsung menggunakan slow cooker. Proses pencairan yang terlalu lambat di alat ini bisa menciptakan zona suhu yang memungkinkan pertumbuhan bakteri, sehingga membuat daging tidak aman untuk dikonsumsi.