Kafe di Australia Terima Barter Kopi dengan Tisu Toilet karena Langka

18 Maret 2020 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi latte Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi latte Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Virus corona yang merebak sudah ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO. Ada banyak respon yang terjadi, tak heran, karena mereka beradaptasi dengan keadaan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah belanja stok untuk self distancing. Ini menyebabkan kelangkaan beberapa barang di minimarket atau pasar. Terutama barang-barang yang menunjang kebersihan; salah satunya tisu toilet.
Keberadaan tisu toilet sangat langka, terutama di beberapa negara besar. Australia salah satunya. Tisu toilet kini enggak kalah berharga daripada uang. Di sebuah pedesaan di Far North Queensland, Australia, sebuah kafe menerima pembayaran berupa tisu toilet.
Adalah kafe Jaques Cofee Pantation di Mareeba. Dilansir ABC, Jason Jaquest, manajer, mengungkapkan bahwa ide ini muncul ketika kafe kehabisan stok tisu toilet.
"Staf kafe memberitahu saya bahwa tisu toilet dari beberapa supplier kami sudah terjual semua. Ini (supplier) grosiran, bukan cuma supermarket,” katanya.
Supaya tidak kehabisan stok tisu toilet, Jason lantas menjual kopinya dengan tisu sebagai bayarannya. Pembeli bisa membayar satu gelas kopi dengan tiga tisu gulung. Bisa juga membeli satu kilogram harga kopi sekitar Rp 393 ribu dengan 36 gulung tisu toilet.
ADVERTISEMENT
"Saya tahu orang-orang memborong tisu toilet, dan mengira kami bisa memperoleh beberapa gulung. Siapa tahu ada yang mau menukarkannya,” jelasnya.
Beberapa pelanggan kafe bersedia menukarkan sembilan gulung tisu untuk tiga gelas kopi. Jason sebenarnya sedang menunggu kiriman tisu toilet persediannya dalam beberapa hari ke depan. Namun, ia bilang akat tetap barter sampai persediannya memadai.
“Kami menghabiskan [beberapa gulung] setiap hari,” lanjut Jason.

Supermarket di Australia batasi pembelian tisu toilet dan bikin elderly hour

Warga Australia borong tisu toilet di tengah wabah corona. Foto: AFP/William West
Sebenarnya salah satu yang harus diutamakan dalam stok barang apa pun adalah mereka yang sudah berusia lanjut. Pertama, para usia lanjut lebih rentan terjangkit virus corona. Kedua, ketika mereka butuh waktu untuk belanja, yang muda malah lebih cepat untuk mengambil kebutuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini rantai supermarket di Australia, Woolworths bikin elderly hour. Semua outletnya buka satu jam lebih pagi. Pada jam ini, pembelian dikhususkan untuk para orang tua dan para difabel.
Mereka juga membatasi pembelian daging, hand sanitizer, tisu toilet, pasta dan roti.
Setelah Woolworths, Coles juga mengikuti langkah ini. Diharapkan beberapa supermarket atau mini market juga menerapkan hal serupa.
Keren! Jadi, untuk teman-teman yang belanja untuk stok, jangan lupa dahulukan mereka yang lebih membutuhkan ya.