Kantin Sekolah di California Dilarang Jual Cheetos hingga Skittles

10 Oktober 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Cheetos flamin hot. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cheetos flamin hot. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kantin sekolah selalu menjadi tempat favorit bagi siswa untuk mengisi perut di sela-sela pelajaran. Di sinilah mereka mendapatkan makanan ringan atau camilan yang memberi mereka energi untuk terus beraktivitas sepanjang hari.
ADVERTISEMENT
Keripik, biskuit, dan minuman manis sering menjadi pilihan utama, namun bagaimana jika makanan-makanan ini tidak lagi tersedia di kantin?
Hal ini kini menjadi kenyataan di California, Amerika Serikat, di mana pemerintah mengambil langkah serius dengan melarang penjualan makanan ringan yang mengandung pewarna buatan dan bahan tambahan tidak sehat di kantin sekolah.
Ilustrasi anak makan di kantin sekolah. Foto: GUNDAM_Ai/Shutterstock
Makanan seperti Froot Loops, Triz Cereal, Gatorade, Skittles, dan Flamin' Hot Cheetos, kini tidak lagi bisa dinikmati siswa di jam istirahat mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung pewarna buatan dan bahan tambahan tidak sehat dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama pada anak-anak. Selain menyebabkan hiperaktivitas, pewarna makanan juga terkait dengan masalah perilaku dan fokus anak-anak di sekolah.
ADVERTISEMENT
Pemerintah California mengambil langkah ini untuk memastikan bahwa siswa mendapatkan makanan yang lebih bergizi dan sehat selama di sekolah.
"Kesehatan kita sangat terkait dengan makanan yang kita konsumsi, tetapi makanan segar dan sehat tidak selalu tersedia untuk semua keluarga," kata Gubernur California, Gavin Newsom dalam pernyataannya dikutip dari Foodbeast, Kamis (10/10).
Larangan ini jelas mengubah kebiasaan siswa di kantin. Camilan yang biasa mereka nikmati mungkin kini tidak akan lagi tersedia, dan mereka harus beradaptasi dengan pilihan yang lebih sehat.
Ilustrasi Cheetos Foto: Shutterstock/Ari N
"Kita memastikan bahwa semua orang, termasuk anak-anak sekolah, bisa mendapatkan makanan bergizi dan lezat tanpa bahan tambahan yang berbahaya, dan sering kali membuat ketagihan," lanjut Newsom.
Dengan adanya larangan ini, kantin-kantin sekolah kini didorong untuk menyediakan pilihan makanan yang lebih sehat, sesuai dengan pedoman yang telah diperintahkan oleh pemerintah Amerika Serikat. USDA (Departemen Pertanian Amerika Serikat) baru-baru ini menerapkan Pedoman Gizi untuk Orang Amerika 2020-2025 pada 1 Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Menurut pernyataan di situs web resmi USDA, makanan sekolah akan terus menekankan pentingnya buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, serta memberikan anak-anak keseimbangan nutrisi yang tepat untuk menciptakan makanan yang sehat dan lezat.
Untuk pertama kalinya, pedoman ini juga memfokuskan penyediaan produk dengan lebih sedikit tambahan gula, terutama dalam menu sarapan di sekolah. Sebab, data menunjukkan bahwa 70-80 persen anak-anak sekolah di Amerika Serikat mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan, sementara 90 persen dari mereka mengonsumsi lebih banyak sodium daripada yang direkomendasikan.
Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat pentingnya nutrisi seimbang bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Forbes juga melaporkan bahwa salah satu perubahan yang mengejutkan adalah pengklasifikasian pasta yang terbuat dari tepung sayuran bertepung sebagai sayuran, bahkan jika disajikan sendiri. Selain itu, kentang goreng juga dihitung sebagai sayuran dalam pedoman tersebut.
ADVERTISEMENT
Kalau diterapkan di kantin di sekolah Indonesia, setuju enggak, nih, Gais?