Kata Ahli Psikologi, Membuat Kue Bisa Membantu Menghilangkan Stres

1 April 2020 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Membuat kue Foto: thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Membuat kue Foto: thinkstock
ADVERTISEMENT
Ada banyak cara yang biasa dilakukan untuk mengurangi stres; mendengarkan musik, meditasi, atau makan makanan favorit. Menariknya, beberapa orang juga kerap memanggang kue untuk meredakan stres.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2015, sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan Cake Angels menemukan, 80 persen dari dari orang-orang yang stres menjadikan kegiatan membuat kue sebagai pelepas stres.
Ternyata, memanggang kue memang memberikan dampak positif terhadap psikologi kita. Menurut Professor Donna Pincus, associate profesor ilmu psikologis dan otak di Boston University, memanggang kue menjadi sarana orang untuk mengekspresikan sisi kreatif mereka.
"Banyak literatur yang menunjukkan adanya hubungan antara ekspresi kreatif dan perilaku keseluruhan. Ada penghilang stres yang didapat orang dari kegiatan-kegiatan yang jadi cara untuk mengekspresikan diri tersebut," jelasnya seperti dikutip dari Huffington Post.
Lapisi dengan parchment paper Foto: Shutter Stock
Memanggang kue juga sangat bagus untuk memfokuskan pikiran, sebab kita membutuhkan takaran yang pas saat membuat kue. Kita juga harus menambahkan tiap-tiap bahan dengan urutan yang tepat supaya adonan kue bisa mengembang dengan baik.
ADVERTISEMENT
Memiliki fokus penuh pada resep dan mencoba tak terdistraksi akan memberikan efek terapeutik pada pikiran. Konsentrasi saat membuat kue ini akan menciptakan mindfulness.
Momen mindfulness ini akan membuat stres berkurang, dan membantu menghilangkan pikiran-pikiran sedih.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dr. Mary McNaughton-Cassill, psikolog klinis dan profesor psikologi di University of Texas, San Antonio. Tahap-tahap menambahkan rasa, mengubah warna, membentuk adonan kue, akan memicu sensor kita.
Selain itu, aroma dari bahan-bahan yang dipakai --seperti vanila, atau rempah-rempah-- cenderung mengingatkan kita akan momen-momen bahagia. Aroma yang familiar berhubungan khusus dengan bagian otak yang mencakup emosi serta memori.
"Mencampurkan berbagai bahan dan melihat adonan mengembang saat dipanggang akan menciptakan kepuasan tersendiri," ungkap Dr. Mary McNaughton-Cassill seperti dilansir Delish.
Adonan kue Foto: Shutter Stock
Nah, ketika kita membuat kue untuk orang lain, kegiatan tersebut juga bisa jadi cara terbaik untuk mengekspresikan perasaan. Menurut penjelasan Susan Whitbourne, profesor ilmu psikologi dan otak di University of Massachusetts, makanan bisa mengkomunikasikan apa yang ingin kita katakan.
ADVERTISEMENT
Hal ini akan sangat membantu untuk orang-orang yang kesulitan mengekspresikan rasa terimakasih, apresiasi, atau simpatinya ke orang lain.
Membuat kue untuk orang lain juga akan meningkatkan perasaan bahagia, dan membuat kita seperti telah melakukan sesuatu yang baik. Bisa jadi, setelah memanggang kue, makna hidup dan koneksi kita dengan orang lain jadi lebih meningkat.