Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kilas Balik: 5 Makanan Paling Ngetren di 2020 Menurut Ahli Kuliner Indonesia
23 Desember 2020 12:40 WIB
ADVERTISEMENT
Perkembangan tren makanan memang tak pernah ada habisnya. Sekalipun dalam masa sulit seperti di tahun 2020 ini. Pandemi virus corona memang mampu melumpuhkan banyak sektor, tapi tren kuliner seolah tak terpengaruh oleh hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Coba saja kita kilas balik sedikit ke awal-awal pandemi virus corona muncul di Indonesia, tren minuman seperti kopi susu --yang meski sudah berkembang sejak 2015-- justru nilai konsumsinya meningkat.
Menurut data tahunan Konsumsi Kopi Indonesia 2019 yang dikeluarkan oleh Global Agricultural Information Network, menunjukkan bahwa proyeksi konsumsi kopi domestik (Coffee Domestic Consumption) pada 2019/2020 meningkat sekitar 13,9 persen atau mencapai 294.000 ton, dibandingkan konsumsi pada 2018/2019 yang hanya 258.000 ton. Ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan konsumsi kopi terbanyak kelima setelah Uni Eropa, Amerika Serikat, Brasil, dan Jepang.
Hal ini terjadi seiring dengan imbauan masyarakat untuk tetap di rumah saja, dan larangan makan di tempat selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah. Sehingga memaksa --atau tidak-- masyarakat untuk ngopi di rumah saja.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma itu, tren kuliner lain turut bermunculan seiring dengan perkembangan pandemi yang membuat para pebisnis kuliner untuk berinovasi demi menarik minat pelanggan. Setidaknya, dengan berinovasi atau berkolaborasi mereka bisa mengembalikan income yang merosot di tahun serba susah ini.
Hal ini tak luput dari perhatian para ahli kuliner yang turut mengikuti perkembangan tren makanan dan minuman di tahun 2020. Dan berikut, penjabaran selengkapnya dari para ahli kuliner terkait makanan atau minuman yang ngetren selama 2020.
1. Makanan rumahan
ADVERTISEMENT
"Lebih realistis, jadi dulu kan orang makan bersama begitu saja di restoran. Nah, dia sekarang lebih memilih makan di rumah dan masak karena tahu lebih murah. Contoh lain, kalau dulu dia ngopi di kafe, sekali ngopi Rp 40 ribu, tahu-tahu pandemi, terus dia jadi ngopi di rumah terus sadar, kok lebih murah. Itu maksudnya," terang laki-laki yang akrab disapa om Will itu saat kumparan hubungi melalui sambungan telepon, Senin (14/12).
Makanan rumah tersebut, lanjut om Will, juga mencangkup sajian lokal yang merupakan tren kuliner abadi. Menurutnya, sampai kapan pun masyarakat akan masih kepengin mengonsumsi makanan lokal meski tren tengah berubah-ubah.
2. Ready to cook or eat
Tren kuliner selanjutnya yang tak kalah menyita perhatian adalah makanan ready to cook or eat. Makanan seperti ini juga berkembang seiring kebutuhan masyarakat di tengah pandemi, yang kerap khawatir bila makan di luar, namun masih menginginkan menyantap masakan ala restoran.
ADVERTISEMENT
"Tren kuliner yang mulai muncul, yang aku juga lakuin sekarang itu adalah makanan ready to cook. Kalau tahun lalu kan kita masih bisa makan di luar. Karena model seperti ini kurang diminati selama pandemi , muncullah makanan ready to eat atau cook yang bisa dibikin di rumah," ungkap Chef Dea Annisa Vialdo kepada kumparan.
Perempuan yang kerap membintangi acara memasak di stasiun televisi swasta itu mencontohkan, adanya burger hingga aneka menu masakan ayam yang siap olah hingga santap. Bahkan dia juga memperhatikan beberapa pemain restoran besar turut mengeluarkan makanan siap olah ini.
3. Roti ala Korea
Budaya Korea kian menjamur di lingkungan masyarakat Tanah Air, termasuk kuliner khas mereka. Tahun ini roti-roti ala Korea turut ambil panggung di ranah kuliner Indonesia. Sebut saja korean garlic bread dan sweet potato bread.
ADVERTISEMENT
Bahkan kedua jenis roti ini termasuk yang cukup mencuri perhatian Chef Agus Setiawan. Personal Chef yang sudah berkiprah di dunia masak sejak 22 tahun itu turut menyoroti perkembangan tren makanan Korea, khususnya kedua jenis roti tersebut.
"Jenis makanan yang ngetren di 2020 yang aku inget, ya itu ada roti ubi ala Korea. Jadi bentuknya seperti ubi ungu. Secara bentuk atau visualnya kita melihat itu seperti ubi beneran tapi ternyata itu kue (roti)," ujarnya kepada kumparan.
Tak kalah booming, lanjutnya, adalah korean garlic bread. Saking viralnya camilan tersebut, untuk mendapatkan korean garlic bread di beberapa toko roti kita perlu sabar mengantre dalam daftar orderan. Lamanya bisa berminggu-minggu.
Padahal, di negara asalnya, salah satu pelaku usaha korean garlic bread, Livianca mengatakan bahwa roti ini sudah ada cukup lama. Cita rasa yang menonjol dari roti ini adalah cenderung manis dan creamy. Dengan bentuknya yang menyerupai bunga mekar, lalu isian cream cheese, dan saus dari cacahan bawang putih serta butter nan gurih.
ADVERTISEMENT
4. Kopi susu seliter
Meski pahit tapi kopi tak pernah gagal dalam memuaskan hasrat para coffee snob. Tren kopi susu yang sudah mulai menjamur sejak 2015, lalu mencapai puncaknya di tahun 2018-2019, tak lantas lenyap begitu saja di 2020 ini.
Justru sajian kopi --khususnya kopi susu-- berinovasi menjadi kopi susu literan. Lagi-lagi, ini merupakan buah hasil inovasi dari dampak pandemi virus corona di Indonesia. Kebiasaan ngopi yang dahulunya dilakukan sembari menikmati waktu di kafe, kini bisa dilakukan meski di rumah saja.
Tak perlu repot-repot menyeduh kopi, pilihan minuman seliter ini praktis; tinggal tambah es batu dan minum. Bahkan hampir setiap kedai kopi meluncurkan varian kemasan es kopi susu satu liter ala mereka.
ADVERTISEMENT
Seperti penjelasan om Will sebelumnya, tren kopi kini kian realistis. Mungkin kamu juga termasuk yang sadar bahwa ngopi di rumah terasa lebih murah, ketimbang harus ke kafe.
Chef Agus Setiawan juga memperhatikan tren minuman ini menjamur lantaran adanya imbauan untuk work from home (WFH). Dia mengaku, beberapa rekannya turut membuka usaha kopi serupa.
5. Makanan sehat
Tak ubahnya pandemi COVID-19 turut meningkatkan popularitas makanan sehat. Ini juga terjadi seiring gaya hidup masyarakat dunia yang kian mementingkan asupan makanan sehat untuk menjaga daya tahan tubuh.
Hal tersebut, menurut Chef Agus, juga meningkatkan kepercayaan diri para pebisnis katering makanan sehat . Termasuk mereka yang secara spesifik, misalnya, hanya menjual makanan untuk para veganisme.
ADVERTISEMENT
"Yang berkesan lagi di 2020 akhir ini adalah catering makanan sehat, makanan vegan juga mulai bermunculan. Yang saya lihat karena mereka di rumah, terus lebih banyak akses internet, ya lalu mendapat informasi tentang dunia internasional yang ternyata arahnya sudah ke healthy lifestyle itu. Mereka pun mulai menerapkan di Indonesia," jelas chef yang telah bekerja selama 6 tahun di beberapa restoran di Australia itu.
Nah, dari kelima tren makanan tersebut, lantas mana yang paling memengaruhi pengalaman kulineranmu selama 2020?