Kim Teng, Kedai Kopi Tradisional di Pekanbaru yang Melegenda

15 Juli 2018 13:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kopi Kim Teng (Foto: Dok. Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kopi Kim Teng (Foto: Dok. Adisty Putri Utami/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kenikmatan kopi legendaris agaknya tak pernah lekang oleh waktu. Terbukti dengan hadirnya kedai kopi tradisional yang masih kokoh berdiri hingga saat ini. Kopi Kim Teng misalnya, berada di kota Pekanbaru, kedai kopi tersebut memiliki garis sejarah yang kuat.
ADVERTISEMENT
Semua berawal dari usaha kuliner Tan Kim Teng, seorang veteran perang kemerdekaan berdarah Tionghoa yang membuka kedai kopi tradisional pada tahun 1950-an. Puluhan tahun berlalu, kini usaha keluarga tersebut menjelma menjadi kedai kopi modern yang banyak disukai oleh kaum urban masa kini.
Untuk menjadi kedai kopi maju bukanlah hal mudah. Menurut Iwan, pelopor Pekanbaru Heritage Walk, Kopi Kim Teng sempat mengalami masa pasang-surut. Bangunan kedai Kopi Kim Teng pernah dibakar oleh serdadu Jepang saat masa perang silam.
"Awalnya (Kopi Kim Teng) berada di tepi sungai Siak, dekat pelabuhan Pelindo. Tapi setelah dibakar Jepang, Kim Teng pindah ke ruko dekat tembok belakang pelabuhan Pelindo," jelas Iwan saat ditemui di Pekanbaru beberapa saat lalu.
ADVERTISEMENT
Tak ingin berlarut dalam kesedihan, Tan Kim Teng membuka kembali kedai kopinya di sebuah ruko dekat tembok belakang pelabuhan Pelindo. Ia dan keluarganya menyusun kembali seluruh perabotan yang terdiri dari alat memasak, serta meja-meja marmer untuk tempat menyantap makanan para pelanggan.
Menurut Iwan, selain populer akan kopi hitamnya yang pekat, kedai kopi tersebut juga memiliki menu istimewa lainnya, yaitu roti bakar dengan isian selai srikaya. Menggunakan teknik pengolahan yang tradisional, roti bakar srikaya ala Kopi Kim Teng menjadi primadona para pelanggan.
"Roti bakarnya itu adalah roti yang ia bikin sendiri. Jadi saat jam 2 dini hari, mereka menguleni adonan dan memasukannya ke dalam cetakan. Kemudian jam 3, adonan roti dipanggang. Jam 5 rotinya sudah siap dan diiris setebal 3 cm," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Setelah matang, roti tersebut diolesi dengan mentega dan selai srikaya buatan sendiri. Namun, bagi pelanggan yang ingin menikmati roti panggang gurih, sebuah telur mata sapi goreng akan ditambahkan ke dalam tumpukkan roti tersebut.
Untuk menemani setangkup roti panggang Kim Teng, mayoritas pelanggan akan menyantapnya dengan secangkir kopi hitam panas. Tak lagi menempati ruko dekat tembok Pelabuhan Pelindo, kini Kopi Kim Teng berada di sebuah ruko luas di dekat Pasar Bawah, tepatnya di Jalan Senapelan 22, Pekanbaru.