Kisah Ibu Rumah Tangga yang Relakan Buang Makanan saat Mati Listrik

6 Agustus 2019 9:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menyimpan makanan di kulkas Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menyimpan makanan di kulkas Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mati listrik massal yang terjadi di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, sampai Jawa Tengah pada Minggu (4/8) siang, membawa dampak bagi sebagian besar masyarakat. Tak terkecuali para ibu rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Astri Kurnia (32), salah satu ibu rumah tangga yang tinggal di Depok, Jawa Barat, mengaku harus merelakan persediaan makanannya yang disimpan dalam kulkas.
"Ikan, belut, sama susu masih di freezer belum aku buang. Tapi, minuman yoghurt sama sayuran aku buang karena sudah layu," katanya saat dihubungi kumparan, Senin (5/8).
Kepada kami, ia mengatakan awalnya ragu membuang makanan-makanan tersebut. Namun, karena takut basi atau sudah tidak baik lagi, ia akhirnya memutuskan untuk membuang bahan-bahan makanan tersebut dengan ikhlas.
"Kalau enggak dibuang takut sudah enggak oke lagi, kan?" tambahnya kepada kami.
Tak hanya Astri, Amanda, salah satu ibu rumah tangga yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat, juga mengaku membuang sebagian persediaan makanan yang ia simpan di dalam kulkas. Keputusannya itu ia mantapkan setelah mati listrik massal selama hampir 13 jam.
ADVERTISEMENT
"Terpaksa aku buangin, mau gimana lagi soalnya kalau dimakan pun takut basi," tuturnya.
Beberapa makanan yang dibuang oleh Amanda, seperti frozen food (makanan beku) karena sudah mencair, "Terus daging juga enggak berhasil aku selamatkan (masak), karena warnanya sudah pucat," tutup Amanda.
Rasa was-was dan cemas perihal mati listrik massal yang terjadi di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, sampai Jawa Tengah juga dirasakan ibu dua anak asal Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Yunita Wulansari (30).
Yuni, sapaannya, saat kejadian sedang berada di kantor yang berlokasi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kepada kami ia mengaku, kerap bingung bagaimana nasib stok ASI-nya yang disimpan di dalam lemari pendingin khusus.
ASI perah di dalam kulkas Foto: Shutterstock
"Aku sempat worry, soalnya mati lampunya agak lama. Dan saat kejadian juga aku sedang berada di kantor. Saat itu, juga aku langsung telepon orang rumah, minta tolong untuk pindahkan persediaan sisa ASI cair ke dalam freezer biar lebih dingin," katanya saat dihubungi kumparan.
ADVERTISEMENT
Selama di kantor, ia juga sempat mencari-cari informasi perihal daya simpan ASI. Berbekal informasi seadanya, ia yakin bahwa stok ASI-nya akan aman.
"Kalau dari informasi yang aku dapat, ASI beku sempurna itu bisa tahan selama 12 jam. Sedangkan di rumah aku, mati lampunya cuma 7 jam. Jadi ya, alhamdulillah stok-nya masih aman," tambahnya.
Saat listrik mulai menyala di daerah rumahnya, ia juga merasa lega karena stok ASI-nya masih beku, dan masih diselimuti bunga es. Sehingga suhunya masih tetap terjaga.
Itulah pengalaman ibu-ibu soal mati listrik massal yang terjadi pada Minggu siang. Bagaimana dengan kamu, apakah punya cerita serupa?