Kisah Sukses Yansen Gunawan Berbisnis Sambal Kemasan Eatsambel

15 Juli 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kisah bisnis sambal kemasan 'Eatsambel' yang sukses dengan merambah dunia digital. Foto: dok.Eatsambel
zoom-in-whitePerbesar
Kisah bisnis sambal kemasan 'Eatsambel' yang sukses dengan merambah dunia digital. Foto: dok.Eatsambel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mungkin kamu sudah tak asing lagi dengan wajah Yansen Gunawan, pengusaha sambal kemasan yang kerap berjualan melalui fitur live di berbagai media sosial hingga e-commerce seperti Shopee.
ADVERTISEMENT
Yansen memulai usaha sambal kemasan Eatsambel pada 2018. Bisnis sambal ini dibangun berdasarkan keinginannya untuk bisa mengobati kerinduan masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri akan cita rasa sambal.
Dia juga menyadari bahwa banyak orang menyukai sambal, tetapi tidak semua orang bisa dan mau repot untuk membuat sambal yang lezat. Oleh karena itu, bermodal resep sambal turun temurun dari keluarganya, Eatsambel hadir dengan cita rasa rumahan yang sesuai dengan selera orang Indonesia.
Produk sambal buatan Yansen menggunakan bahan alami untuk menjaga kualitas rasa dan kesegarannya. Yansen turut bekerja sama dengan para petani cabai yang tersebar di berbagai daerah untuk bisa mendapatkan bahan baku lokal berkualitas.
“Kami sangat bersyukur bahwa kehadiran Eatsambel tidak hanya dapat menemani konsumen saat menyantap makanan, tetapi juga dapat berkontribusi untuk meningkatkan penjualan cabai dari petani daerah dan berhasil membuka lapangan pekerjaan untuk banyak ibu rumah tangga yang menjadi tulang punggung dari keluarga mereka,” ujar Yansen, seperti dikutip dari siaran resmi yang kumparanFOOD terima, Sabtu (13/7).
Kisah bisnis sambal kemasan 'Eatsambel' yang sukses dengan merambah dunia digital. Foto: dok.Eatsambel
Bahan baku cabai lokal dikreasikan Yansen menjadi empat varian sambal. Untuk membuat produknya semakin menarik, dia juga memberikan nama varian yang unik, seperti cumi ciamik, cakalang rindu, ayam suwir icikiwir, dan teri-ngat kamu.
ADVERTISEMENT
Yansen juga meyakini dalam bisnis kuliner, yang dibutuhkan bukan hanya rasa yang enak, melainkan juga branding produk itu sendiri. Untuk itu, ia pun memanfaatkan platform digital dan media sosial yang kian berkembang.
“Kami percaya bahwa ‘inovasi’ dan ‘kreativitas’ adalah kunci utama bagi brand dalam mencapai kesuksesan. Salah satu caranya adalah tidak berhenti mempelajari tren dan memanfaatkan inovasi teknologi yang ada dengan cara yang khas dan berbeda dengan yang lain,” tambahnya.
Yansen juga mengungkapkan, terdapat tiga nilai penting yang menjadi ciri khas dari konten promosinya, yakni ringan, lucu dan tradisional.
“Karena itu, kami mengangkat cerita berdasarkan kehidupan sehari-hari kami yang dikemas dengan konsep komedi ringan, seperti konten video pendek yang lucu bersama para karyawan maupun selebriti ternama,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kini, bisnis yang awalnya hanya dia berikan untuk dicicipi ke keluarganya, sudah bisa dinikmati oleh banyak pelanggannya yang tersebar di Indonesia.
Bagaimana dengan kamu, sudahkah mencoba Eatsambel?