Konsistensi Rasa Tanpa MSG, Bikin Soto Betawi H Maruf Bertahan hingga 3 Generasi

29 Mei 2023 14:38 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hidangan di warung Soto Betawi H. Ma'ruf di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5). Foto: Giovanni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hidangan di warung Soto Betawi H. Ma'ruf di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5). Foto: Giovanni/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Soto Betawi H. Ma'ruf merupakan salah satu hidangan legendaris di Jakarta. Warung soto milik almarhum H. Ma'ruf bin Sahib ini sudah berdiri sejak 1943.
ADVERTISEMENT
Kala itu, mendiang Ma'ruf memulai peruntungannya lewat berjualan soto secara dipikul. Seiring berjalannya waktu, Ma'ruf akhirnya memilih untuk mangkal di kawasan Cikini.
Penjual makanan ketika itu memang tak banyak. Sehingga Soto Betawi H. Ma'ruf laris manis. Hal ini kadang membuat Ma'ruf kewalahan.
Apalagi semua bahan-bahan diproses secara manual, termasuk santan. Di tahun 60-an, secara tak sengaja, Ma'ruf menemukan resep soto Betawi dengan susu.
Hal ini diceritakan oleh Mufti Maulana, cucu Ma'ruf yang kini fokus meneruskan bisnis sang kakek.
Mufti Maulana, Pemilik Usaha Soto Betawi H. Ma'ruf di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5). Foto: Giovanni/kumparan
"Kalau lagi ramai kuah habis kalau meres (santan) lagi enggak keburu akhirnya kakek inisiatif suruh anaknya beli susu, kuahnya dicampurin pas dicampurin kok makin gurih," kata Mufti Maulana, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Penemuan tak sengaja ini bisa dibilang cukup berhasil memuaskan para pelanggan. Kata Mufti, bisa dibilang kakeknyalah yang pertama kali mengenalkan soto Betawi dengan santan dan susu.
Jika kini banyak soto Betawi yang menggunakan santan dan susu, maka Mufti yakin betul inovasi tersebut terinspirasi dari sang kakek.
Laki-laki berusia 30 tahun itu kemudian membocorkan sedikit kunci mengapa soto betawi sang kakek bisa bertahan hingga tiga generasi.
Febry Setiawan, Pemilik Usaha Ayam Goreng Berkah Rachmat & Mitra Usaha GoFood bersama Gede Manggala, Head of Regions & External Affairs Gojek serta Arieono Sudadi selaku Manajer Ayam Goreng Berkah Rachmat, di kawasan Melawai, Jakarta Selatan. Foto: Giovanni/kumparan
Rupanya, hingga saat ini, tak pernah ada perubahan pada resep dan pengolahan hidangan tersebut. Selain santan dan susu, semua bumbu yang digunakan benar-benar alami tanpa MSG.
"Kalau bisa dibilang Soto Ma'ruf paling autentik, kakek awal jual dipikul resep kita gak pernah berubah bisa dibilang orang bikin soto Betawi dari H. Ma'ruf santan susu," ucap Mufti.
ADVERTISEMENT
"Makanan (sekarang) banyak, kenapa bertahan mungkin karena itu konsisten aja. Inovasi resep enggak (ada) kita konsisten mungkin hanya tambah menu ada laksa, ya," tambahnya.
Aneka daging sapi Soto Betawi H. Ma'ruf. Foto: Monika Febriana/kumparan
Soto Betawi H. Ma'ruf, memang punya cita rasa yang menggiurkan. Tak hanya soal santan, susu dan tanpa penyedap rasa saja, pengolahan isian seperti daging dan jeroan juga membuat soto Betawi H. Ma'ruf makin terasa nikmat.
Kata Mufti, isian soto tak hanya sekadar direbus tapi juga digoreng lagi. Isian berupa paru misalnya yang masih terasa garing meski sudah terendam kuah.
Hidangan di warung Soto Betawi H. Ma'ruf di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5). Foto: Giovanni/kumparan
Untuk hidangan soto dijual dengan harga sekitar Rp 53-55 ribu. Sementara untuk sate dijual dengan harga Rp 68 ribu. Sedangkan hidangan laksa berkisar Rp 35-48 ribu.
Saat ini, Soto Betawi H. Ma'ruf sudah membuka empat cabang. Di antaranya terletak di Taman Ismail Marzuki, Gondangdia, Pramuka, dan Tebet.
ADVERTISEMENT