Mahasiswa UGM Kreasikan Empon-empon Jadi Puding Instan hingga Permen Jeli
6 November 2025 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
Mahasiswa UGM Kreasikan Empon-empon Jadi Puding Instan hingga Permen Jeli
Di tangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), bahan empon-empon tradisional ini diolah menjadi camilan kekinian seperti puding instan dan permen jeli.kumparanFOOD

ADVERTISEMENT
Empon-empon alias rempah-rempah, seperti kunyit, jahe, temulawak, dan kencur sudah lama menjadi bahan pangan yang akrab di Indonesia, mulai dari bahan jamu hingga bumbu dapur. Namun, di tangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), bahan-bahan tradisional ini diolah menjadi camilan kekinian seperti puding instan dan permen jeli.
ADVERTISEMENT
Inovasi tersebut digagas oleh mahasiswa UGM, yakni Oxana F.M. Simatupang, Diah Nasywa Wijaya, Gadiza Larasayu Ginantika, Syntia Elsa Manora Simarmata, dan Melati Putri Ramadhani yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM).
Mengutip laman resmi UGM, tim tersebut menilai bahwa komoditas tradisional seperti empon-empon memiliki potensi besar, terutama karena bisa diolah menjadi bahan pangan yang menyehatkan. Sayangnya, potensi itu belum dimanfaatkan secara maksimal.
Berangkat dari hal tersebut, tim PKM-PM pun menggagas program pemberdayaan masyarakat yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Mereka mengolah hasil panen empon-empon dari Kampung Empon-Empon, Dusun Ngalian, Sleman, menjadi berbagai produk bernilai jual.
“Melihat potensi besar yang belum tergarap ini, kami menjadikan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Lestari sebagai mitra utama untuk mengembangkan produk olahan berbasis rempah lokal,” ujar Diah.
Melalui program ini, tim PKM-PM UGM berupaya meningkatkan kapasitas dan keterampilan anggota PKK Lestari dalam mengolah hasil panen empon-empon menjadi produk pangan yang inovatif dan berdaya saing.
ADVERTISEMENT
Para anggota PKK mengikuti serangkaian kegiatan mulai dari penyuluhan, pelatihan, hingga pendampingan praktik langsung. Dari kegiatan tersebut lahirlah berbagai produk olahan unik, seperti puding instan kunyit bernama “Pudak Kunir” dan permen jeli berbahan dasar temulawak bertajuk “Gendis Empon.”
“Beragam produk tercipta dari kegiatan ini, misalnya puding instan kunyit dan permen jeli berbahan dasar temulawak,” tutur Oxana.
Menurut Melati, seluruh anggota PKK terlibat aktif dalam setiap tahap, mulai dari menanam empon-empon di lahan pekarangan, mengolah hasil panen menjadi produk siap jual, hingga memastikan kemasan akhir tampil menarik dan layak dipasarkan.
Tak hanya soal pengolahan bahan, tim PKM-PM juga memberikan pendampingan intensif dalam aspek pengemasan, pemasaran, hingga pengurusan izin usaha untuk mitra.
ADVERTISEMENT
“Mitra dilatih membuat desain kemasan yang menarik dan memahami strategi pemasaran berbasis digital. Produk mitra kini mulai diperkenalkan melalui kerja sama dengan Posyandu Lestari dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sleman, serta akan dipasarkan lebih luas melalui platform e-commerce,” kata Gadiza.
Program ini disambut antusias oleh Ketua PKK Lestari, Titik. Ia menilai bahwa pelatihan dan pendampingan dari tim PKM-PM membuka wawasan warga tentang potensi ekonomi tanaman empon-empon yang selama ini belum tergarap optimal.
“Setelah adanya program ini, kami jadi tahu cara mengolahnya menjadi produk yang bernilai jual sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Dengan hasil yang telah dicapai, tim PKM-PM UGM berharap bahwa masyarakat dapat terus mengembangkan potensi empon-empon sebagai sumber ekonomi berkelanjutan. Inisiatif ini menjadi bukti bahwa kekayaan rempah lokal dapat diolah menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Reporter Salsha Okta Fairuz
