Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Makanan khas Kulon Progo Berhasil Pecahkan Rekor MURI
24 Agustus 2018 18:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Pemecahan rekor, salah satunya rekor MURI , kerap dilakukan untuk menorehkan sebuah prestasi. Kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan rekor pun sangat beragam, bahkan tak sedikit yang terkesan unik.
ADVERTISEMENT
Di antara banyaknya pemecahan rekor, beberapa diantaranya seringkali melibatkan makanan. Entah mengkreasikan makanan berukuran raksasa, atau melakukan kegiatan makan bersama.
Baru-baru ini, tepatnya pada tanggal pada tanggal 19 Agustus 2018, makanan tradisional khas Kulon Progo , yakni geblek, berhasil menembus daftar rekor MURI atau Museum Rekor Indonesia.
Untuk pertama kalinya, makanan yang terbuat dari tepung tapioka, bawang putih, dan garam tersebut meraih rekor ‘Makan Geblek 17.818’ dalam kegiatan makan masal yang diinisiasi oleh PT. Angkasa Pura I beserta tiga BUMN lainnya, yakni PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), serta PT Kliring Berjangka Indonesia.
Bukan tanpa alasan, pemecahan rekor MURI makan geblek terbanyak tersebut dilakukan untuk memperingati HUT ke-73 RI--sesuai dengan jumlah geblek yang menyiratkan hari kemerdekaan Indonesia--serta memperkenalkan warisan lokal yang dimiliki oleh Kulon Progo.
ADVERTISEMENT
Menariknya, geblek yang disajikan pun masih disesuaikan dengan sajian aslinya, lengkap dengan saus kacang. Rasa asli dan kearifan lokalnya juga masih tetap dipertahankan, karena puluhan ribu makanan tersebut didatangkan langsung dari para pengusaha geblek yang berada di Kulon Progo.
Untuk memasak 17.818 sajian geblek, dibutuhkan setidaknya sepuluh perusahaan pembuat makanan khas tersebut. Sajian dari Kulon Progo, Yogyakarta itu dikemas dalam wadah kotak yang juga ditemani dengan saus kacang dalam plastik, dan tusuk gigi agar lebih mudah saat menyantapnya.
Selain kegiatan makan masal, terdapat pula tumpukan geblek berbentuk tumpeng yang dihias oleh para warga sebagai partisipasi dalam perlombaan menghias geblek. Bahkan, beberapa tumpeng ada yang dimasak dengan warna merah dan diletakkan di atas geblek putih, selayaknya warna bendera Indonesia.
VP Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero), Handy Heryudhitiawan mengungkapkan, pengenalan geblek sebagai kuliner lokal khas Nusantara perlu dilakukan, apalagi, selama ini, makanan berwarna putih ini masih awam bagi orang-orang di luar wilayah Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
“Makanan khas ini harus kita perkenalkan, harus kita sampaikan ke publik bahwa ada kuliner khas Kulon Progo yang bercita rasa lezat. Apalagi, selama ini geblek belum naik ke kancah nasional,” ungkap Handy saat dihubungi oleh kumparanFOOD Jumat (24/8).
Dengan semakin meningkatnya popularitas geblek melalui pemecahan rekor MURI tersebut, diharapkan nantinya geblek bisa dijual sebagai buah tangan, seiring dengan dibangunnya bandar udara baru, yakni New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo.
PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia, Rabu (8/1). Pelatih asal Belanda ini akan menjalani kontrak selama dua tahun, mulai 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Kluivert hadir menggantikan STY.
Updated 8 Januari 2025, 18:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini