Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Irisan bawang bombay tampak menggunung, menutupi sajian ayam goreng di bawahnya. Sekilas, tampilannya mungkin hanya terlihat seperti ayam goreng dengan taburan bawang bombay tumis. Tapi sejatinya, hidangan ini berasal dari benua nun jauh di sana, yakni Afrika.
ADVERTISEMENT
Nah, buat kamu yang sedang ingin makan enak hari ini, cobalah menjajal ayam Afrika dengan cita rasa yang tak biasa.
Kedainya berada di dalam gang kecil, tepatnya di belakang MNC Tower, Kebon Sirih. Meski tempatnya sederhana, jangan salah, ia tak pernah sepi pengunjung.
Menurut Heru, salah satu pemiliknya, ayam Afrika sudah buka sejak tahun 2003. Resepnya didapat dari para pembeli, yang sebagian besar merupakan orang Afrika.
“Kalau di Afrika, bawang bombaynya disajikan mentah, tapi ini kita tumis dulu supaya baunya tak terlalu tajam,” ungkap Heru saat ditemui kumparan.
Ayamnya dibalur dengan bumbu kuning, lalu digoreng hingga kering. Potongan bawang bombay berwarna kecokelatan lalu ditabur di atasnya.
Daging ayamnya gurih, dengan paduan bawang bombay yang terasa manis. Tekstur bawangnya pun masih renyah, walau agak berminyak.
Nah, yang spesial dari ayam Afrika ini adalah sambalnya. Bagian atasnya berwarna putih, dengan sambal merah merona yang tampak penuh minyak.
ADVERTISEMENT
Ada sedikit rasa manis yang tercecap saat sambal menyentuh lidah. Bersamaan dengan itu, rasa gurih dan pedas langsung menghantam. Membuat keringat bercucuran karena kepedasan.
Rupanya, sambal pelengkapnya terdiri dari perpaduan dua jenis sambal. Bagian yang putih; terbuat dari gilingan bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan tentu saja, bawang bombay.
Untuk sambal bagian bawah yang terlihat lebih berminyak; terbuat dari ulekan cabai merah, penyedap rasa, dan minyak goreng.
Satu lagi yang tak boleh terlewatkan, yakni daging kambingnya. Porsinya besar, bisa disantap untuk tiga orang. Irisan bawang bombay juga ditaburkan sebagai topping. Baru disajikan saja, aromanya sudah sangat menggugah selera.
Tekstur luar daging kambingnya kering dan renyah, tapi bagian dalamnya amat empuk. Rasa pertama yang tercecap adalah gurih. Namun lambat laun, ada jejak rasa manis dan sedikit pedas. Mantap.
Ternyata, hidangan ini menggunakan bagian leher kambing. Setelahnya, daging direbus selama dua jam, dan digoreng sampai kering.
ADVERTISEMENT
Apa bumbu rahasianya? Heru menuturkan, mereka memakai bawang putih, bawang bombay, dan paprika sebagai balurannya. Pantas saja sepiring kambing Afrika begitu kaya rasa.
Selain menu ayam dan kambing goreng, tersedia juga bagian jeroan ayam; seperti ceker, kepala, dan ati ampela. Harganya pun cukup terjangkau.
Ayam goreng Afrika dibanderol seharga Rp 15 ribu per porsinya, sementara daging kambingnya seharga Rp 45 ribu. Per porsi nasinya dihargai Rp 5 ribu.
Oh, ya, Warung Ayam Afrika buka selama 24 jam, jadi kamu bisa berkunjung kapan saja. Selama lebaran, mereka juga akan tetap buka pada pukul 15.00 - 04.00 WIB.
Berminat makan enak di tempat ini?
Warung Ayam Afrika
Jl. Kebon Sirih Timur No. 158, Jakarta Pusat
ADVERTISEMENT
Telepon: 081586861692