Master Class: Tips Memasak Risotto Rasa Autentik ala Wolfgang Puck

16 Desember 2019 9:50 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Master class bersama Wolfgang Puck Foto: Azalia Amadea/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Master class bersama Wolfgang Puck Foto: Azalia Amadea/Kumparan
ADVERTISEMENT
Makanan khas Italia bukan hanya pizza dan pasta, pernahkah kamu mencoba risotto? Tampilan makanan ini sekilas mirip bubur, namun tak lembek. Dibilang mirip nasi juga enggak, soalnya lebih lembut, dan agak berkuah. Ya, bisa dibilang inilah nasi sebelum menjadi bubur.
ADVERTISEMENT
Kalau bubur dimasak polos, risotto justru memiliki aneka campuran bahan tambahan yang bisa disesuaikan dengan selera kita.
Bahkan menurut celebrity chef Wolgang Puck yang kumparan jumpai dalam acara Epicurean Market 2019 di Singapura menjelaskan, dalam memasak risotto kita perlu mencampurkannya dengan aneka bumbu agar cita rasanya nikmat.
"Kaldu yang saya pakai hari ini terbuat dari rebusan seledri, leek, bawang bombay, dan bawang putih. Jadi, kalau kamu punya sisa potongan bawang bombay jangan dibuang. Pakailah untuk membuat kaldu sayuran. Kalau hanya dimasak dengan air nanti enggak ada rasanya," jelasnya sambil mendemokan masakannya di acara Master Class yang menjadi salah satu cooking class di Epicurean Market 2019, pada Sabtu (14/12).
Master class bersama Wolfgang Puck Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Sebelum memasukkan kaldu, laki-laki yang sudah tertarik dengan dunia dapur sejak usai 14 tahun itu telah menumis cacahan bawang bombay dan bawang putih.
ADVERTISEMENT
Harum tumisan bawangnya menyeruak ke seluruh ruangan. Tak lama, ia pun memasukkan beras khas Italia, yang butirannya tampak lebih besar-besar.
Diaduknya perlahan hingga beras tersebut tercampur sempurna dengan bawangnya. Barulah, sesendok demi sesendok, ia masukkan kaldu sambil sesekali diaduk. Wolfgang juga memberikan tips memasak risotto yang terpenting adalah harus sabar.
Master class bersama Wolfgang Puck Foto: Azalia Amadea/Kumparan
"Sambil kecilkan api, masak hingga sekitar 20 menit. Sambil masukkan kaldunya perlahan-lahan. Pastikan kamu selalu mengaduknya agar bawahnya tak lengket. Kaldu yang dimasukkan juga harus sambil dipanaskan dengan api kecil," tambahnya.
Sambil menunggu tekstur risotto yang ia masak sempurna, asistennya pun tengah mencincang zucchini dan tomat. Untuk memeriahkan masakannya, Wolfgang tengah membawa kepiting alaska yang super besar. Kepiting berkaki panjang itu telah ia rebus, dan diambil dagingnya kemudian disuwir kasar.
ADVERTISEMENT
Namun sebelum memasukkan bahan campuran, ia menambahkan butter terlebih dahulu. "Yang membuat risotto berbeda dengan bubur adalah rasa creamy-nya. Jadi, kamu perlu mencampurkan cukup banyak butter, aduk-aduk dan pastikan semua tercampur sempurna," tegasnya.
Risotto ala Wolfgang Puck Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Tips terakhir adalah mencampurkan aneka isian. "Hmm...sudah matang. Saatnya masukkan potongan zucchini dan tomat. Enggak harus zucchini, kamu bisa memakai sayur apa saja yang ada di kulkasmu. Sekarang kita masukkan daging kepitingnya," ujar laki-laki berusia 70 tahun itu.
Tak lama, salah satu makanan kesukaannya itu pun jadi. Wolfgang turut membagikan hasil masakannya kepada kami. Benar saja, risotto itu punya rasa yang creamy, gurih, lembut, namun nasinya masih chewy. Asam tomatnya pun cukup terasa di lidah. Apalagi daging kepiting alaskanya menambah kemewahan makanan langka ini. Nikmat betul!
ADVERTISEMENT