Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mempelajari Teknik Penyajian Daging Sapi dan Domba di MLA Masterclass
10 Oktober 2024 10:25 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Memasak daging sapi dan domba membutuhkan teknik penanganan khusus. Bukan hanya saat mengolahnya saja, melainkan juga mulai dari cara membersihkan hingga memotong daging sesuai bagiannya. Sebab, berbeda masakan yang akan kita buat, berbeda pula jenis potongan daging yang akan digunakan.
ADVERTISEMENT
Untuk menambah wawasan mengenai hal ini Meat & Livestock Australia (MLA), bekerja sama dengan Grand Hyatt Jakarta mengadakan masterclass bertempat di The Residence OnFive (9/10). Dalam kelas berdurasi hingga dua jam ini, para peserta yang hadir beragam, mulai dari juru masak atau koki, media, hingga foodblogger.
Valeska, MLA Regional Manager Southeast Asia, mengatakan, “Acara ini merupakan kesempatan luar biasa untuk mempertemukan daging sapi & domba Australia terbaik dengan talenta kuliner terbaik ASEAN. Membawa daging merah Australia terbaik ke pusat kuliner Asia Tenggara yang dinamis. Kami sangat senang bahwa konsumen di Jakarta dapat merasakan pengalaman ini melalui acara ASEAN Red Meat Ambassadors.”
kumparanFOOD berkesempatan menjadi salah satu peserta yang diundang dalam masterclass tersebut. Saat itu, chef asal Malaysia, Richard Tay menjadi masterbeef yang mengajarkan kami tentang penanganan beberapa jenis daging. Daging tersebut berupa daging sapi dan domba.
ADVERTISEMENT
Pada sesi pertama kami diajarkan mengenai potongan daging sapi oyster blade. Daging ini berasal dari bagian paha atas sapi yang dekat dengan punuknya. Daging ini memiliki ketebalan yang cukup dengan serat marbling tinggi yakni MB5.
Chef Tay sendiri menyarankan, “Daging oyster blade ini cocok buat dimasak apa saja, seperti tartar, yakiniku, shabu-shabu, atau stew.”
Dia juga mengatakan bahwa saat memasak daging dari sapi wagyu ini tidak perlu menggunakan banyak bumbu. Cukup sedikit garam dan lada hitam guna mengeluarkan cita rasa alaminya. Terlebih daging ini memiliki tingkat marbling cukup tinggi.
Saat kami mencicipi, cita rasa dagingnya begitu gurih, empuk dan kenyal. Serat dagingnya pun tergolong halus sehingga menimbulkan sensasi bak meleleh di mulut.
ADVERTISEMENT
Menariknya, selain mempelajari cara mengolah daging sapi, kami juga diajarkan Chef Tay teknik penanganan untuk daging domba. Namun kali ini Chef Tay memilih bagian daging domba dengan tulang atau lamb rack.
Domba yang dihasilkan dari Australia ini sudah diberi pakan khusus sehingga tidak meninggalkan bau prengus sama sekali. Bahkan dagingnya saat kami cicipi, sangat lembut.
Untuk lamb rack, Chef Tay menyarankan olahan seperti masakan bergaya Western atau Jepang. Kamu bisa memasaknya dengan cara memanggang.
Selain memperkenalkan jenis-jenis daging saat sesi masterclass, acara ini dilanjutkan dengan mengadakan makan malam di C's Steak and Seafood Restaurant. Di mana setiap chef menyumbangkan hidangan khas yang menggunakan daging sapi atau domba Australia. Para tamu akan menikmati menu pembuka eksklusif yang dibuat oleh para ASEAN Red Meat Ambassadors.
Jika kamu berminat mencoba juga, maka sesi makan eksklusif ini tersedia untuk umum di C's Steak and Seafood selama dua hari (10-11 Oktober 2024), memberikan kesempatan bagi para pencinta kuliner untuk menikmati perpaduan cita rasa Asia Tenggara dan daging merah premium Australia.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, kamu tertarik?