Mencicipi Gurihnya Jangkrik Goreng, Camilan Khas Thailand
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Para pengusaha mamin melakukan inovasi terhadap produk-produknya. Inovasi produk ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari para konsumen.
Salah satunya adalah perusahaan Global Bugs Asia yang melakukan inovasi terhadap produk utamanya, yakni jangkrik . Serangga yang satu ini biasanya diolah dengan cara digoreng, namun perusahaan melakukan beragam inovasi.
Buat kamu yang ingin mencicipi olahan makanan berbahan jangkrik kamu enggak perlu jijik atau takut lagi; karena perusahaan mengolah jangkrik menjadi bergam makanan seperti snack, protein bar, cookies, hingga bahan pembuatan roti.
"Orang-orang masih belum bisa menerima serangga. Jika anda melihat produk yang sudah dikemas dengan baik, maka bukan masalah mengonsumsinya. Orang-orang perlu mendapatkan pemahaman seberapa bagus produk ini. Generasi muda saya yakin akan mendengarkan, mempertanyakan alasan harus mengonsumsi makanan ini, berasal dari mana, merusak lingkungan atau tidak," kata Chief Executive Officer Global Bugs Asia, Kanitsanan Thanthitiwat, di sela-sela pameran Thaifex Anuga Asia 2022, Bangkok, Kamis (26/5).
ADVERTISEMENT
Di pameran tahun ini kumparanFOOD berkesempatan untuk mencicipi jangkrik goreng dari produk Global Asia. Biasanya masyarakat Thailand sendiri menjadikan jangkrik goreng sebagai camilan .
Bentuknya yang tidak terlalu besar membuat camilan jangkrik goreng ini gampang dinikmati. Jangkrik goreng memiliki tekstur yang benar-benar garing dan renyah sehingga mampu memanjakan lidah yang mencicipinya.
Untuk rasanya sendiri tidak terlalu asin, mirip seperti keripik ikan goreng pada umumnya. Tak memiliki bau sehingga tidak akan mengganggu saat dikonsumsi.
Menurut Kanitsanan, saat ini masih banyak orang yang belum biasa menjadikan jangkrik sebagai bahan pangan. Padahal kata dia, jangkrik memiliki kandungan protein yang lebih banyak dibandingkan daging ayam, sapi, dan babi.
"Kami memproses jangkrik menjadi bubuk dengan 71 persen protein, lebih tinggi dibandingkan sumber protein lain semisal daging sapi, ayam dan babi. Protein di dalam jangkrik juga mengandung asam amino. Inilah alasan kami menambahkan jangkrik ke produk kami," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk harga produk jangkrik dengan ukuran 1 kilogram dibanderol 1.300 Baht atau sekitar Rp 554 ribu. Selain itu, mereka juga menyediakan ukuran kecil yakni 100 gram yang dibanderol dengan harga 250 Baht atau Rp 106 ribu.
Kanitsanan juga mengatakan adanya kemungkinan produk jangkriknya itu akan dipasarkan di Indonesia . Apalagi produk jangkrik yang diproduksi perusahaan juga halal sehingga produk ini bisa dikonsumsi bagi masyarakat muslim.
"Duta Besar Indonesia sudah mengunjungi lahan usaha kami sebelum pandemi COVID-19 dan beliau berencana datang lagi dengan pebisnis asal Indonesia tahun ini, mungkin bulan depan dan beliau akan kembali ke negaranya, mencoba menyakinkan masyarakat Indonesia tentang konsumsi serangga, mungkin membawa jangkrik dari pulau Jawa," tuturnya.
ADVERTISEMENT