Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Mencicipi Nasi Instan Buatan Kokikit dan IPB, Hanya Diseduh Air Panas
20 Desember 2021 15:03 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Inovasi pangan produk lokal ini juga telah melalui berbagai uji coba kelayakan konsumsi. Pertama, adalah proses uji rating hedonic, dilakukan guna mengetahui respons subjektif para panelis terhadap sajian nasi instan ini. Dalam pengujian ini dilakukan untuk produk nasi kuning instan, nasi liwet instan, nasi kecombrang, serta lauk rendang.
Proses uji hedonic yang dilakukan di Laboratorium Evaluasi Sensori, menguji kesesuaian nasi saat disajikan; dan harus memiliki kemiripan warna, aroma, rasa, tekstur, hingga keseluruhannya layaknya nasi pada umumnya. Saat proses pengujian berlangsung, ada 40 panelis yang terlibat untuk menilai karakteristik nasi instan tersebut.
"Selain melewati uji hedonic, nasi instan yang diproduksi PT Kokikit juga telah melewati berbagai uji coba kelayakan konsumsi lainnya meliputi analisis informasi nilai gizi, organoleptik, uji kecukupan proses panas oleh Lembaga Berwenang, dan analisis umur simpan yang sesuai untuk dijadikan sebagai salah satu produk makanan instan," ujar Chief Executive Officer Kokikit, Andry Suhaili, Rabu (8/12).
ADVERTISEMENT
Nasi instan yang diklaim lebih inovatif dari buatan Korea Selatan dan Jepang
Nasi instan sebenarnya sudah banyak dikonsumsi di Korea Selatan dan Jepang. Terlebih, inovasi makanan cepat saji ini menjadi asupan awam bagi masyarakat kedua negara tersebut yang terkenal memiliki tingkat mobilitas tinggi, sehingga selalu dituntut untuk bergerak cepat.
Namun kini, tak perlu jauh-jauh ke Korea atau Jepang, masyarakat Indonesia sudah bisa mendapatkan nasi instan yang diklaim lebih inovatif dari buatan kedua negara tersebut. Ini karena, sebelum dipasarkan nasi instan ini telah melewati beberapa hasil uji coba kelayakan menurut ahli lab dari pihak IPB yang diprakarsai oleh Prof. Tjahja Muhandri; yang bertindak sebagai kepala Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi atau Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, Seafast Center IPB.
ADVERTISEMENT
Sehingga nasi ini bak paket komplit, yang tak hanya menyajikan nasi saja layaknya di Korea dan Jepang, melainkan pula ditambah dengan lauk-pauk khas makanan Indonesia. Beberapa variannya juga menggunakan nasi aromatik sehingga lebih berbumbu dan gurih. Nasi ini pun dapat bertahan hingga satu minggu.
Selain melakukan uji kelayakan konsumsi, mereka juga telah memperhatikan nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan angka gizi rata-rata konsumen. Tabel kandungan gizi pun tertera pada bagian belakang kemasan; mulai dari keterangan kandungan energi total, protein, lemak, karbohidrat, serat, hingga garam.
Terbawa penasaran, kumparanFOOD pun mendapat kesempatan mencicipi nasi instan yang unik ini. Kami mencoba nasi hijau pandan dengan ayam suir pedas kemangi ala Fenita Arie. Ya, untuk mengembangkan varian-varian nasinya, Kokikit juga menggandeng beberapa artis ternama.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, menjadi menarik karena penyajian nasi ini hanya membutuhkan air panas untuk menyeduh beras. Waktu penyeduhannya pun cukup 15 menit. Atau, juga bisa menggunakan microwave dan memanaskannya sekitar 3 menit saja. Layaknya memasak mi instan, bukan?
Nasi instan ini dikemas dalam wadah thinwall yang food grade dan aman terkena air panas maupun dimasukkan ke dalam microwave. Sehingga tidak akan meninggalkan residu yang bisa mengubah rasa serta aroma nasi dan lauknya.
Saat membuka kotak kemasan terdapat dua bungkus di dalamnya. Ada beras pandan dan satu macam lauk, yakni ayam suir pedas kemangi. Rupanya, beras ini sudah diproses yang membuat teksturnya jadi lebih crispy, laiknya rengginang.
Namun, saat diseduh dengan 120 mililiter air panas, nasi akan menyerap air dan menjadi lebih lembut. Lalu, kamu pun hanya perlu menuangkan lauknya, dan nasi instan siap disantap.
ADVERTISEMENT
Soal rasa, nasi pandan instan ini terasa gurih dengan aroma daun pandan yang khas. Tekstur nasinya memang agak sedikit lebih keras atau pera, sehingga tak sepulen saat menanak nasi. Kendati nasinya masih cukup empuk untuk dikunyah dan tidak terlalu serat saat ditelan. Jika ingin tekstur nasinya lebih empuk, maka kamu bisa menambahkan sedikit takaran air panasnya, ya.
Nah, untuk rasa ayam suir pedas kemanginya begitu kaya rempah. Harum kemanginya melebur menjadi satu dengan aroma pedas cabai. Meski "judulnya" ayam pedas, lauk satu ini tak sepedas bayangan saya. Sambal pedasnya lebih mirip balado.
Selain varian nasi ini, ada juga menu lain; seperti nasi kecombrang dengan cakalang woku ala Komeng, nasi daun jeruk dengan lidah cabe ijo ala Tantri Kotak, hingga nasi liwet dengan rendang paru ala Indra Bekti. Semua variannya juga diracik dan disempurnakan oleh Chef Hendro, S.Par yang merupakan chief cullinary officer Kokikit, dengan pengalaman 26 tahun di dunia kuliner.
ADVERTISEMENT
Jika kamu berminat mencoba, maka semua varian nasi instan ini bisa dipesan melalui website resmi Kokikit. Dengan harga mulai dari Rp 22-46 ribu per kotak. Bagaimana tertarik mencoba inovasi nasi buatan lokal ini?