Mencoba 3 Jenis Masakan Iga Sapi di Korea, Mana yang Paling Sedap?

8 Desember 2019 9:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Umawang Galbitang, Tteokgalbi, dan Golf Galbitang Foto:  Adhie Ichsan/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Umawang Galbitang, Tteokgalbi, dan Golf Galbitang Foto: Adhie Ichsan/Kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah menikmati kepiting salju, kumparan mencoba beragam jenis masakan iga sapi di Gyeongju, Korea Selatan. Karena awal Desember udara Gyeongju mencapai 6 derajat celcius di siang hari, pilihan pertama jatuh pada Golf Galbitang alias sup iga sapi di Restoran Umawang.
ADVERTISEMENT
Golf Galbitang menjadi menu favorit warga Korea di musim dingin. Kuahnya tak sekadar menghangatkan perut dan tenggorokan, tapi juga memberi ketenangan jiwa raga karena uapnya yang aromatik.
Golf Galbitang Foto: Adhie Ichsan/Kumparan
Daging iga dimasak dengan kematangan yang pas, lembut dan enak dikunyah. Makin nikmat sambil menyeruput kuah hangat dengan taburan daun bawang dan jamur enoki.
Masih di restoran yang sama, kami juga mencicipi Umawang Galbitang alias iga sapi bumbu pedas. Tekstur daging tak selembut Golf Galbitang, tetapi bumbunya benar-benar juara.
Umawang Galbitang memiliki paduan rasa pedas, manis, asam dan sedikit asin. Iga sapi dimasak bersama potongan silinder Tteok alias kue beras, taoge, enoki dan taburan wijen.
Inilah makanan yang benar-benar bisa bikin kamu lupa foto-foto dan posting di Instagram sebelum makan. Tanpa terasa nasi di mangkok habis tak tersisa.
Umawang Galbitang Foto: Adhie Ichsan/Kumparan
Tips menikmati hidangan Umawang Galbitang, kamu harus mendedikasikan seluruh waktu saat karena rasanya terlalu berharga jika dibarengi sambil main medsos atau cek HP. Fokus di tiap suapan dan kamu enggak akan menyesal.
ADVERTISEMENT
Menu terakhir untuk masakan iga sapi yang kami coba adalah Tteokgalbi. Bentuknya seperti beef patty yang jadi isian hamburger. Daging iga sapi dicincang bersama kue beras, kemudian direndam dalam saus manis, asin, dan gurih, lalu dipanggang atau dibakar di atas arang.
"Galbi" berarti iga dalam bahasa Korea, dan "tteok" berarti kue beras, jadi alasan pemberian nama hidangan ini juga karena proses memotong, mengasinkan, dan membentuk daging mirip dengan proses membuat kue beras.
Tteokgalbi Foto: Adhie Ichsan/Kumparan
Tteokgalbi selalu disajikan sebagai lauk untuk nasi, bersama dengan banyak lauk lainnya. Tapi yang membuat hidangan ini lebih istimewa adalah lalapan Shiso atau beefsteak plant. Cara makannya, potongan Tteokgalbi ditaruh di atas beefsteak plant, campur dengan nasi, kimchi dan saus tauco. Alamak, sensasinya sedaap! sedaap! sedaap! Beefsteak plant memberikan cita rasa segar seperti daun mint.
Cara makan Tteokgalbi Foto: Adhie Ichsan/Kumparan
Dari ketiga hidangan di atas, kumparan memilih Umawang Galbitang karena cita rasanya yang kaya. Bumbunya tak sekadar meresap ke dalam daging tapi juga masuk ke dalam pikiran. Jika kembali berkunjung ke Korea, tanpa ragu saya pasti akan makan lagi.
ADVERTISEMENT
Eksplorasi kuliner kumparan di Korea Selatan masih akan berlanjut di kota Seoul. Kami mencoba Aguijjim atau Braised Spicy Monkfish, Dakgangjeon, ayam krispi yang lebih populer dari KFC, hingga Jjangmyeon. Tunggu story-nya, ya!