Mengapa Kue Jahe Identik sebagai Makanan Khas Natal?

25 Desember 2020 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
kue jahe Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
kue jahe Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Acara dan dekorasi Natal tidak lengkap tanpa hadirnya makanan khas, salah satunya gingerbread atau kue jahe. Kue beraroma khas ini memang menjadi sajian wajib di berbagai negara kala Natal tiba. Eits, tunggu dulu, memang mengapa, sih kue jahe bisa begitu identik dengan Natal?
ADVERTISEMENT
Sesuai namanya, kue jahe terbuat dari campuran rempah pedas tersebut dan kayu manis yang menghasilkan rasa serta aroma khas. Mengutip The Guardian, tradisi menghias rumah kue jahe dimulai di Jerman pada awal 1800-an, konon dipopulerkan setelah dongeng Hansel dan Gretel yang diterbitkan pada tahun 1812.
Terinspirasi dari dongeng asli Grimms yang tertulis: "Ketika mereka (Hansel dan Gretel) mendekat, mereka melihat bahwa rumah itu terbuat dari roti, dan beratap kue, dan jendelanya dari gula transparan,” para pembuat roti di Jerman mulai membuat rumah-rumah kecil yang dihias dari lebkuchen, biskuit madu berempah.
Namun, asal usul munculnya biskuit atau kue Natal ini sebenarnya sudah ada jauh sebelum dongeng itu populer. Akar jahe pertama kali dibudidayakan di Tiongkok sekitar 5.000 tahun yang lalu, serta dianggap memiliki khasiat obat dan magis. Beberapa sejarawan makanan mengatakan bahwa resep pertama untuk kue jahe berasal dari sekitar 2400 SM di Yunani.
Kreasi rumah kue jahe ala Hansel and Gretel. Foto: Pixabay
Sedangkan, yang lainnya menelusuri sejarah kue jahe hingga 992 M —ketika pendeta Armenia Gregory dari Nicopolis telah mengajarkan cara membuat makanan itu kepada tukang roti di Prancis. Pada masa ini, kue jahe dibentuk menjadi bentuk roh suci dan karakter keagamaan lainnya. Tradisi ini terus berlanjut sepanjang abad ke-17, hingga akhirnya makanan ini dapat dikaitkan dengan perayaan Natal.
ADVERTISEMENT
Mengutip Epicure and Culture, kreasi makanan berbentuk tokoh-tokoh keagamaan kemudian dianggap sebagai sesuatu yang penting —sehingga pihak kerajaan Eropa hanya mengizinkan pembuatan kue jahe dilakukan oleh koki khusus yang terlatih. Sedangkan, orang-orang awam hanya diperbolehkan untuk membuat kue jahe saat Natal dan Paskah saja. Dan itulah, mengapa kue jahe menjadi hidangan yang identik dengan Natal.

Bentuk kue jahe yang kian beragam

kue jahe Foto: Shutterstock
Mengutip Smithsonian, kue jahe dibuat menjadi berbagai bentuk seperti bunga, burung, hewan, atau bahkan baju baja —diberikan untuk ksatria yang sedang bertanding sebagai simbol keberuntungan.
Pada tahun 1900, lewat kepopuleran Hansel dan Gretel, banyak anak-anak di Jerman yang mulai mendekorasi rumah kue jahe mereka. Selain rumah jahe, kamu juga pasti familiar dengan roti jahe berbentuk figur orang. Hal ini sering dikreasikan di istana Ratu Elizabeth I, di mana biskuit dibuat menurut rupa para tamu penting.
ADVERTISEMENT
Ratusan tahun setelahnya, kue jahe dengan bentuk-bentuk unik telah populer di seluruh Eropa —bahkan sekarang di dunia. Kini kamu pun dapat dengan mudah menemukan kue jahe dalam bentuk figur, rumah, atau model dekorasi lainnya. Alhasil, tradisi membuat kue jahe atau rumah kue jahe telah menjadi aktivitas keluarga saat Natal di seluruh dunia.
Reporter: Natashia Loi