Mengapa Lebih Baik Meminum Kopi Tanpa Gula?

Ilustrasi minum kopi (Foto: Thinkstock)

Menikmati teduhnya sore hari agaknya kurang lengkap bila tidak ditemani dengan secangkir kopi. Ya, telah menjadi gaya hidup kaum milenial masa kini, menyantap kue kering dengan secangkir kopi panas tentunya sangat menyenangkan.

Dalam penyajiannya, mayoritas orang akan meracik kopi dengan gula atau creamer. Selain menambah cita rasa, cara tersebut dinilai tepat untuk menajamkan aroma minuman itu sendiri.

Namun, menurut Mimi, perwakilan Indonesia Coffee Academy, sejatinya secangkir kopi akan lebih nikmat bila diminum tanpa bahan tambahan apapun.

“Sebenarnya rasa manis tersebut bisa timbul dari kopinya itu sendiri. Jadi kalau ingin menikmati flavour kopi asli, lebih baik tidak usah ditambah gula,” tutur Mimi saat ditemui kumparanFOOD di Anomali Coffee, Menteng, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Proses cupping saat coffee workshop bersama Anomali Coffee dan Shopee (Foto: dok.shopee)

Lebih lanjut Mimi menjelaskan, setiap jenis kopi memiliki tingkat kemanisan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya.

“Karena setiap kopi itu punya level sweetnes yang berbeda. Jadi better tidak pakai gula. Karena rasa manis tersebut bisa timbul saat proses pembakaran atau proses karamelisasi kopi,” lanjutnya.

Selain itu, jenis kopi yang digunakan juga dapat memengaruhi tingkat kemanisan kopi yang dibuat. Bila ingin menikmati kopi dengan tingkat kemanisan yang kuat, Mimi menganjurkan untuk memilih jenis kopi arabika.

Tak hanya lebih manis, kopi jenis ini juga terbilang cukup ringan bagi para penikmat kopi pemula yang ingin mencoba menyesap kopi murni tanpa sentuhan apapun.

Selain itu, menikmati kopi tanpa gula juga bermanfaat baik bagi kesehatan tubuh, misalnya mengurangi jumlah kalori sehingga cocok bagi mereka yang sedang menjalani diet. Kafein dalam kopi juga dipercaya dapat menjaga kesehatan tulang, menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan produktifitas.