Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Teh dari Turki, misalnya, punya cita rasa yang sangat kuat dan pekat. Atau, teh dari Jepang yang sebagian besar didominasi oleh teh hijau. Lain lagi halnya dengan India. Negara penghasil teh terbesar kedua di dunia ini punya sajian teh khas bernama chai.
Sesuai dengan namanya --artinya rempah-rempah-- minuman ini memadukan seduhan teh dengan aneka rempah khas India. Teh yang digunakan biasanya berasal dari Assam. Teksturny padat, serta aroma dan rasa yang kuat. Dengan begitu, rasa dari teh masih akan tetap tercecap.
Untuk pembuatannya, teh hitam yang sudah dicampur rempah diseduh hingga pekat terlebih dahulu. Setelah itu, dicampur dengan susu dan gula. Ia disajikan saat masih mendidih, diletakkan dalam gelas berukuran kecil.
Tak cuma nikmat, chai juga kaya akan manfaat kesehatan. Teh khas India tersebut mengandung lebih banyak polifenol bila dibandingkan dengan buah dan sayuran, sehingga bisa melindungi kesehatan seluruh sel tubuh.
ADVERTISEMENT
Campuran rempah-rempah di dalamnya juga berperan dalam melancarkan pencernaan, menjaga kesehatan jantung, hingga mencegah diabetes. Selain itu, chai juga diklaim dapat menenangkan pikiran.
Kepopuleran chai tak hanya sampai di India saja, tapi juga telah merambah ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Bahkan, baru-baru ini, sebuah kedai teh bistro asal Singapura, Chaiholics, telah melebarkan sayapnya ke Indonesia.
Berlokasi di lobby terrace JW Marriott Hotel Jakarta, Chaiholics menawarkan berbagai varian minuman chai serta teh premium. Tak main-main, daun teh yang mereka gunakan diimpor langsung dari perkebunan bebas pestisida yang ada di Himalaya.
Sementara untuk rempah-rempahnya, mereka menggunakan campuran kapulaga, biji adas, saffron, tulsi, jahe, kayu manis, merica, hingga mint. Nah, untuk menyeduh tehnya, Chaiholics menggunakan mesin khusus bernama chaispresso.
Sekilas, mesin tersebut punya tampilan seperti espresso machine, lengkap dengan beberapa tuas di bagian atasnya. Menurut Jerry Singh, pemilik Chaiholics, mesin chaipresso ini adalah yang pertama di dunia. Uniknya, mesin ini masih menggunakan teknik manual untuk mengekstrak dan menyeduh teh.
ADVERTISEMENT
"Mesin ini tidak otomatis, tapi manual dan masih menggunakan teknik lama. Teh akan direbus selama 25 detik untuk maksimal ekstrasi, dan setiap kali tuasnya dilepaskan, aroma dari chai akan keluar," jelasnya saat ditemui kumparan, Rabu (8/8).
Ada enam varian chai yang bisa dipilih pengunjung, yakni classic masala, zesty ginger, refreshing lemongrass, aromatic cardamom, summer rose, dan chocolate-T. Selain itu, ada juga pilihan teh premium seperti oolong, darjeeling, white peony, bulgarian rose, green tea, hingga queen's tea.
"Chai yang kami sajikan juga pure, bukan sirup. Jadi, si chaipresso ini akan mengeluarkan pure tea," tambah Jerry.
Jejak rempah-rempah yang dipadukan di dalamnya memang sangat terasa dan membekas di lidah. Di sajian chocolate-T yang sempat kami coba, misalnya. Di sela-sela rasa manis khas cokelat, ada cecapan khas merica, kapulaga, dan rempah lainnya. Manisnya pun tak berlebihan, semuanya seimbang.
Oh, ya, tak cuma disajikan hangat, semua sajian chai-nya bisa dihidangkan dalam keadaan dingin, tanpa menanggalkan sensasi hangat yang dihasilkan si rempah.
ADVERTISEMENT
Untuk mencicipi segelas chai berukuran 250 ml, kita hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 65 ribu saja. Sedangkan menu teh premium dibanderol mulai dari Rp 75-120 ribu.
Tertarik menyesap secangkir teh kaya rempah dan menyehatkan?
Chaiholics
Alamat: Lobby Terrace JW Marriott Hotel Jakarta, Jalan DR Ide Anak Agung Gde Agung Kav E.1.2 No 1&2 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan
Jam buka: Setiap hari, (07.00 - 23.00 WIB)